Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Kolombia vs Panama dan Uruguay vs Brasil, Mau Adu Penalti Lagi?

6 Juli 2024   20:25 Diperbarui: 6 Juli 2024   20:28 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola Copa America 2024. Sumber : instagram/conmebol via tribunnews.com

Menurut pandangan subyektif saya, sejauh ini Copa America 2024 tampilkan partai-partai yang lebih seru dibandingkan EURO 2024. Argentina harus susah payah kalahkan Ekuador di adu penalti, demikian pula babak tos-tosan meloloskan wakil Concacaf Kanada hingga semifinal. Apa dua partai lainnya mau adu penalti lagi?

Kolombia akan memulai terlebih dahulu perempatfinal Copa America 2024 melawan Panama, Minggu (7/7/2024) pagi WIB. Menjadi juara Grup D, di atas Brasil, James Rodriguez dkk bertemu lawan relatif ringan, meski tak boleh diremehkan juga.

Sementara hasil imbang 1-1 di matchday 3 melawan Kolombia (3/7/2024), membuat Brasil harus menjalani bigmatch melawan Uruguay yang tampil sempurna di Grup C dengan selalu menang di tiga laga. Apesnya, Tim Samba akan mainkan laga sulit ini tanpa Vinicius Jr yang terkena akumulasi kartu kuning!

Pemenang dua partai di atas akan langsung berhadapan di babak semifinal, pada Kamis (11/7/2024) pagi WIB. Di Final, peluang besar bertemu sang juara bertahan sekaligus juara dunia Argetina terbuka, asal Albiceleste mampu taklukkan Kanada sehari sebelumnya.

Dua pemain Liverpool, Luis Diaz dan Darwin Nunez, bisa menjadi protagonis pada perempatfinal nanti. Luis Diaz yang maseih seret dengan 1 gol penaltinya, sementara Darwin Nunez sudah lesakkan 2 gol. 

Masing-masing partai adalah kesempatan keduanya mengejar torehan 3 gol Salomon Rondon, dan 4 gol Lautaro Martinez di puncak daftar topskorer.

Para pemain Kolombia rayakan kelolosan ke perempatfinal Copa America 2024. sumber : (Instagram/@fcfseleccioncol) via www.voi.id
Para pemain Kolombia rayakan kelolosan ke perempatfinal Copa America 2024. sumber : (Instagram/@fcfseleccioncol) via www.voi.id

Kolombia vs Panama, Seharusnya Laga Mudah Bagi El Cafeteros

Membahas di luar bola, julukan El Cafeteros atau penghasil kopi, bagi Kolombia diberikan karena negara ini memanglah salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Catatan International Coffee Organization, Kolombia mampu hasilkan 11.5 juta kantong per tahun. Hanya di bawah Brasil dan Vietnam.

Di dalam sepakbola, Kolombia juga tak habis-habisnya hasilkan bakat berbakat yang kini bermain di klub-klub besar Eropa. Dahulu kita mengenal playmaker eksentrik Carlos Valderamma hingga salah satu generasi emas yang berisikan Radamel Falcao dan James Rodriguez tahun 2010-2020.

Kini James yang sudah berusia 32 tahun, punya misi mengangkat kembali prestasi Kolombia di Zona Conmebol. Bersama bintang-bintang baru seperti Daniel Munoz dan Luis Diaz, bertemu Panama di babak perempatfinal ini merupakan sebuah anugerah.

Kolombia asuhan Nestor Lorenzo, kini menduduki ranking #12 FIFA sedangkan Panama yang berada di Zona Concacaf berada di rank #43. Ini seharusnya bisa jadi laga mudah bagi Kolombia!

Pertemuan terakhir kedua negara terjadi di friendly match tahun 2019 silam. William Tesillo, Luis Muriel dan Radamel Falcao masing-masing cetak sebuah gol dalam kemenangan 3-0 Kolombia atas Panama.

Pada partai yang akan digelar di State Farm Stadium, Arizona, Minggu (7/7/2024) pagi WIB, yang harus diwaspadai oleh Kolombia adalah spirit bertanding Panama yang tak habis sebelum 90' menit usai. 

Kedua tim sama-sama kehilangan seorang pemain tengah andalan. Jefferson Lerma terkena akumulasi kartu kuning, sedangkan pemain paling kreatif Panama, Adalberto Carrasquilla terkena kartu merah langsung usai melanggar Christian Pulisic di matchday 3.

Ketiadaan Carrasquilla inilah yang akan mengurangi daya serang tim asuhan Thomas Christiansen. Jika biasanya bola dialirkan melaluinya di lini tengah, bisa jadi opsi direct ke depan akan dilakukan oleh Los Canaleros.

Kolombia seharusnya tak akan kesulitan memenangkan laga ini, dengan minimal margin dua gol bisa didapatkan.

Perkiraan Formasi :
Kolombia (4-3-3) : Vargas; Munoz, Sanchez, Cuesta, Mojica; Rios, Uribe, Arias; Rodriguez, Cordoba, Diaz
Panama (5-4-1) : Mosquera; Murillo, Farina, Cordoba, Harvey, Davies; Blackman, Martinez, Welch, Barcenas; Fajardo

Momen selebrasi gol Mathias Olivera dalam laga antara Amerika Serikat vs Uruguay, 1 Juli 2024. (Photo by Michael Reaves /AFP via kompas.com)
Momen selebrasi gol Mathias Olivera dalam laga antara Amerika Serikat vs Uruguay, 1 Juli 2024. (Photo by Michael Reaves /AFP via kompas.com)

Tanpa Vinicius Jr, Brasil Bakal Kesulitan Hentikan Uruguay

Bisa dikatakan final kepagian, nyatanya penampilan Brasil tidak cukup konsisten jika dikatakan sebagai calon juara. Diprediksi akan mudah menjadi juara Grup D, Tim Samba hanya berimbang tanpa gol lawan Kosta RIka di laga perdana, menang 4-1 atas Paraguay dan draw 1-1 melawan Kolombia.

Tidak pernah kalah sih, tetapi lini depannya terlihat sangat tumpul. Pelatih Dorival Jr mencoba menyamakan formasi dengan Real Madrid guna mengakomodir Vinicius Jr dan Rodrygo. Tapi, di laga melawan Uruguay nanti Vini akan absen!

Sepertinya formasi akan kembali ke patron 4-2-3-1, dengan Endrick menjadi striker utamanya. Rodrygo dan Raphinha bisa fokus di sektor flank, sementara trio Paqueta, Bruno Guimaraes dan Joao Gomes menjadi motor lini tengah.

Partai yang akan berlangsung di Allegiant Stadium, Nevada, ini akan menjadi ajang pertarungan dua pemain Liverpool. Kiper Alisson Becker harus bersiap meredam kebuasan Darwin Nunez yang punya "wajah" lebih garang di Timnas dibandingkan klub mereka.

Marcelo Bielsa yang kala menangani Leeds United terkenal sebagai "si gila yang tak kenal bertahan", merubah haluan dengan bermain agak pragmatis di Uruguay. Jelas, alasannya adalah menumpuknya kualitas lini tengah mereka yang pandai lakukan transisi positif dalam diri Federico Valverde dan Nicolas De La Cruz.

Area kanan menjadi makanan empuk Facundo Pellistri, sementara sisi kiri menjadi pos Cristian Olivera dengan bantuan Matias Vina.

Tiadanya Vini, akan membuat perang di sektor sayap akan berimbang, dan bola akan banyak berkutat di lini tengah. Tinggal bagaimana kedua tim memanfaatkan kelebihan masing-masing di momen kunci, bisa menjadi pembeda jalannya laga.

Brasil dengan set-play antara Bruno Guimaraes, Paqueta dan Rodrygo, atau serangan sporadis Uruguay yang bertumpu pada Darwin Nunez. Ketika terjadi set-piece, kedua tim juga terkenal mampu untuk memanfaatkan menjadi gol. Jadi, butuh konsentrasi tinggi di laga yang mungkin akan berlangsung keras ini.

Jika historis berpihak kepada Brasil, yang juga merupakan finalis edisi sebelumnya, makan kali ini angin sepertinya sedang bertiup ke La Celeste Uruguay. Jika Darwin Nunez tidak buang-buang peluang, tidak perlu adu penalti untuk kalahkan Brasil,

Perkiraan Formasi :
Uruguay (4-2-3-1) : Rochet; Nandez, R.Araujo, M.Olivera, Vina; Ugarte, Valverde; Pellistri, De la Cruz, C.Olivera; Nunez
Brasil (4-2-3-1) : Alisson; Danilo, Militao, Marquinhos, Arana; Guimaraes, Gomes; Raphinha, Paqueta, Rodrygo; Endrick

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun