Satu jam sebelum laga Spanyol versus Jerman, seperti biasa saya googling formasi tim yang sudah diterbitkan oleh masing-masing tim. Nama Emre Can muncul sebagai pendamping Toni Kroos di lini tengah. Saya berkomentar "Robert Andrich dimana?, masa dia kena akumulasi kartu?".Â
Ternyata pemain Bayer Leverkusen yang kini berambut mohawk-violet itu diparkir oleh Julian Nagelsmann di awal pertandingan. Menyandingkan Emre Can yang sama-sama stylish-nya dengan Toni Kroos, ga salah nih Nagelsmann?
Laga-pun dimulai, dan hanya butuh waktu tujuh menit bagi Toni Kroos terjebak permainan cepat Spanyol, seperti pikiran saya di awal. Robert Andrich yang biasa menjadi tukang jagalnya, digantikan Emre Can yang masih kikuk di awal partai besar ini.
Toni Kroos kehilangan akalnya! Kaki Lamine Yamal diterjang, berikutnya Pedri dibegal hingga harus meringis tinggalkan lapangan lebih cepat dan diganti Dani Olmo.Â
Beruntungnya, tidak ada kartu sama sekali atas dua kejadian brutal ini oleh wasit Anthony Taylor, yang selalu penuh kontroversi.
Pemain-pemain Spanyol terlihat "sangat menghargai" Toni Kroos dengan tidak melakukan konfrontasi. Paham bahwa ini bisa jadi laga terakhirnya.
Luis De La Fuente hanya bisa menunjuk gerstur jari "satu..dua" kepada wasit keempat, sambil tertawa sinis melihat kelakuan Toni Kroos.
Kenapa Toni Kroos? Gugupkah Anda? But its oke. Zinedine Zidane toh lebih buruk lagi saat partai pamungkasnya di Final Piala Dunia 2006 kok. Beruntung Toni Kroos tak diusir di laga terakhirnya ini.
Menit 67' akhirnya Toni Kroos mendapatkan kartu kuning, dan seluruh penonton kecuali fans Jerman pasti bergumam "Finally".
Tuntaskan laga hingga 120' menit, Toni Kroos harus meratapi bahwa ucapan Joselu Mato yang ingin memensiunkannya di Mercedes-Benz Arena, Jumat (5/7/2024) menjadi kenyataan. Gol Mikel Merino menit 119', satu menit sebelum laga dilanjutkan ke adu penalti, membuat Spanyol menang 2-1 atas tuan rumah Die Mannschaft.