Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Inggris vs Swiss dan Belanda vs Turki, Menanti Efek Keputusan "Tak Adil" UEFA

6 Juli 2024   10:43 Diperbarui: 6 Juli 2024   10:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merih Demiral, membuat selebrasi kontroversial saat mengemas gol dalam babak 16 besar, 2 Juli 2024.(RONNY HARTMANN/AFP) via kompas.com

Usai Spanyol dan Prancis menyegel tempat untuk saling "bunuh" di semifinal, dua slot lagi akan ditentukan malam ini. Inggris akan menghadapi "Tim Cinderella" Swiss, kemudian tiga jam berselang Belanda akan bersua Turki. Dua laga yang sangat dipengaruhi oleh keputusan "tak adil" UEFA terhadap Jude Bellingham serta Merih Demiral.

Jude Bellingham didakwa melakukan tindakan tidak senonoh dengan menunjukkan gestur "alat kelamin" usai ia cetak gol salto ke gawang Slovakia (30/6/24). UEFA memberikan hukuman berupa suspensi satu laga, jika Bellingham mengulangi tindakan ofensifnya lagi. Plus denda uang sebesar 30.000 Euro.

Sementara Merih Demiral yang menjadi pahlawan kemenangan Turki atas Austria dengan dua golnya, secara mengejutkan dihukum suspensi dua laga oleh UEFA. Ini berlaku untuk laga melawan Belanda malam nanti, plus jika Turki lolos semifinal, mantan bek Atalanta ini juga akan menepi.

Apa sebabnya? Nuansa politis dalam seleberasinya. Merih Demiral mengacungkan lambang kepala serigala dengan dua tangannya, di mana ini merujuk pada kelompok oposisi sayap kanan MHP (Milkiyetci Harekat Partisi), yang menjadi grup oposisi kedua terbesar di Jerman. 

Gestur ini sebenarnya belum resmi dilarang di Jerman, berbeda dengan di Prancis yang sudah meresmikan larangannya. Jadi, laporan dari publik tuan rumah kepada UEFA (yang notabene tidak berhadapan langsung dengan Turki), cukup membuat fans normal mengernyitkan dahi ketika UEFA mendakwa Demiral dengan dua laga.

Bukankah Timnas Jerman juga tidak menghargai paham non-LGBTQ di Qatar pada Piala Dunia 2022 lalu? Tapi biarlah, mungkin ini jadi tuah yang harus dihadapi Die Mannschaft karena disingkirkan Spanyol semalam.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang diwacanakan lewat partainya AK, dekat dengan MHP, langsung terbang ke Jerman untuk memberi dukungan langsung kepada Arda Guler dkk nanti malam. Meskipun tak bisa merubah putusan UEFA, kehadirannya bisa membakar semangat tanding Timnas Turki.

Pada akhirnya, penonton netral hanya bisa menerka-nerka apa yang diharapkan UEFA pada pot semifinal yang sebenarnya tidak se"seru" sisi Spanyol dan Prancis ini. Dengan adanya Demiral-pun, skuad Turki kualitasnya masih di bawah Belanda. Tapi dengan adanya putusan ini, bisa jadi mereka akan "marah"!

Gestur Jude Bellingham yang didakwa
Gestur Jude Bellingham yang didakwa "ringan" oleh UEFA. AP/THANASSIS STAVRAKIS  via kompas.id

Inggris vs Swiss, Laga Pembuktian "Si Miskin Taktik" Southgate

Di Inggris, ada sebuah ankedot lucu bahwa banyak fans berharap Jude Bellingham diskorsing UEFA untuk laga melawan Swiss. Pasalnya, mereka ingin tahu seberapa bisa Gareth Southgate mengalahkan Swiss tanpa adanya seorang bintang tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun