Laga Argentina versus Ekuador di perempatfinal Copa America 2024 harus dilanjutkan langsung ke adu penalti usai kedua tim berbagi hasil imbang 1-1 di waktu normal. Sebagai algojo perdana, Lionel Messi lakukan tendangan panenka, namun malah membentur mistar. Untung ada Emiliano Martinez yang mampu tahan dua penendang Ekuador, untuk loloskan Argentina ke semifinal!
Momen di laga ini hampir sama dengan Portugal-nya Cristiano Ronaldo saat babak 16 besar melawan Slovenia. CR7 gagal di momen penalti babak extra time, namun Diogo Costa tampil heroik di babak tos-tosan untuk taklukkan Jan Oblak dkk.
Kemenangan Albiceleste pada laga yang digelar di NRG Stadium, Houston, Jumat (5/7/2024) pagi WIB sebenarnya bisa disegel lebih awal. Sundulan Lisandro Martinez membuka skor di menit 35'.
Namin La Tri Ekuador memutuskan tidak menyerah, hingga bisa samakan kedudukan di menit 90+1' via sundulan Kevin Rodriguez. Tim asuhan Felix Sanchez Bas bahkan hampir saja sudahi laga dengan kemenangan, namun peluang Jordy Caicedo gagal di akhir laga.
Argentina kini berhasil gapai semifinal, dan berkesempatan mempertahankan gelar Copa America-nya menunggu pemenang antara Venezuela dan Kanada (6/7/2024) WIB.
Lionel Scaloni di luar dugaan menurunkan Lionel Messi secara penuh di pertandingan ini, kendati ia hanya berlatih di hari terakhir jelang laga karena cedera hamstring saat melawan Chile.
Messi memimpin lini serang dalam formasi 4-4-2, bersama topskorer Lautaro Martinez. Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez, juga dimainkan Scaloni untuk menjadi trequartista sekaligus bertarung melawan rekan seklubnya, Moises Caicedo.
Mengetahui Messi dalam kondisi tidak fit, Felix Sanchez Bas ternyata mendorong Caicedo ke lini depan bersama Kendry Paez dan Jeremy Sarmiento, untuk menopang penyerang sekaligus kapten Enner Valencia.
Nama terakhir ini layak menjadi pemain yang paling menyesal di laga ini, karena ia gagal lesakkan penati pada babak kedua.
Jalannya Laga Argentina vs Ekuador
Kecepatan fast-break pemain Ekuador menghasilkan dua peluang berturut-turut di menit 14'. Moises Caicedo yang menyergap dari sisi kiri berhasil mengirimkan umpan tarik kepada Jeremy Sarmiento di depan gawang. Sayang Sarmiento memilih lakukan keeping-ball sebelum menendang sehingga Emiliano Martinez punya kesempatan lakukan blocking dengan kakinya.
Bola pantul mengarah ke Kendry Paez, namun eksekusi penyerang 17 tahun ini masih melambung tinggi.
Semenit berselang, Enner Valencia yang dapatkan bola direct berhasil sodorkan kepada Angelo Preciado di depan gawang. Sayang, kembali akurasi pemain Ekuador tidak cukup efektif karena sepakannya masih di atas mistar.
Peluang baru didapatkan Argentina menit 27'. Nahuel Molina yang lakukan sprint di sisi kanan lakukan umpan lambung ke kotak penalti. Enzo Fernandez dalam posisi kosong, namun arah sundulannya masih menyamping sisi kiri gawang Alexander Dominguez.
Enzo Fernandez kembali mendapatkan peluang di menit 34'. Umpan terobosan visioner Lionel Messi membuka jalur Enzo untuk masuk ke kotak penalti. Sekali sentuh melewati Alan Franco, tembakan gelandang Chelsea ini masih bisa di blok oleh Wilian Pacho. Sepak pojok.
Gol bagi Argentina dicetak Lisandro Martinez dari corner kick ini, menit 35'! Lionel Messi lambungkan bola ke tiang dekat, disambut sundulan ke belakang Alexis Mac Allister yang membebaskan Licha menyongsong bola di tiang jauh. Sebuah set-piece yang pasti sudah dilatih oleh Sang Juara Dunia!
Kembali chance diperoleh Enzo Fernandez menit 41', usai Wilian Pacho lakukan kesalahan di lini belakang. Terlalu lama mengontrol bola, Nico Gonzalez bisa curi bola dari bek Ekuador tersebut. Rodrigo De Paul kemudian lakukan crossing yang mengarah ke Enzo di kotak penalti, namun tembakannya melebar tak terkendali ke sisi kiri gawang.
Strategi Lionel Scalono memainkan Enzo Fernandez sangat jitu sekali di laga ini. Selain memberikan "informasi" seputar Moises Caicedo, kehadirannya di ruang antar lini pertahanan Ekuador sulit diantisipasi gelandang La Tri.
Penalti bagi Ekuador menit 62'! Sepak pojok Caicedo membentur pemain Ekuador sebelum menyentuh tangan Rodrigo De Paul di dalam kotak penalti. Sempat ada tinjauan VAR, namun penalti tetap diberikan.
Enner Valencia gagal lesakkan penalti ini! Sepakan mendatarnya ka arah kiri masih membentur tiang gawang. Benar-benar Sang Kapten La Tri membuang peluang emas ini. Gawang Emiliano Martinez masih perawan sejauh ini.
Lionel Messi dapatkan peluang pertamanya menit 67'. Umpan Rodrigo De Paul tak bisa dijangkau oleh bek Ekuador Felix Torres, Messi yang berada di belakangnya tembakkan bola kaki kanan, namun tepat di pelukan Dominguez.
Kembali efektivitas pemain Ekuador menjadi pembeda di laga ini. Menit 89', Jordy Caicedo yang mendapat ruang sempit di sisi kiri memilih menendang langsung dan sangat jauh dari sasaran, alih-alih memberi umpan kepada dua rekannya di mulut gawang.
Gol penyama Ekuador menit 90+1' via Kevin Rodriguez! Moises Caicedo membagi bola ke sisi kanan kepada John Yeboah. Yeboah kemudian mengirinkan umpan lambung yang disambut sundulan Kevin Rodriguez ke kanan bawah gawang Martinez.
VAR sempat melakukan check karena Jordy Caicedo dalam posisi offside saat sundulan Kevin Rodriguez dilakukan, tetapi pemain tersebut toidak signifikan mengganggu Emi Martinez.
Jordy Caicedo hampir tuntaskan laga lewat sundulannya menit 90+5', namun bola masih menyamping.
Laga dilanjutkan langsung ke babak adu penalti, karena di Copa America 2024 ini hanya partai final saja yang menjalani babak extra-time jika masih berimbang di waktu normal.
Panenka Messi gagal! Bermaksud lambungkan ke arah tengah, bola malah mencium mistar gawang Dominguez.
Tetapi Emi Martinez lakukan tugasnya seperti biasa, menghalau sepakan Angel Mena dan Alan Minda untuk menentukan kemenangan Argentina.
Julian Alvarez, Alexis Mac Allister, Gonzalo Montiel dan Nico Otamendi menjadi penendang selanjutnya tanpa cela berhasil menaklukkan Dominguez.
Sementara di kubu Ekuador, Jhon Yeboah dan Jordy Caicedo kendati berhasil, tak mampu selamatkan Ekuador dari kekalahan.
Persamaan Nasib Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Cerita di laga ini hampir sama dengan kemenangan Portugal atas Slovenia di babak 16 besar EURO 2024 lalu. Mungkin ditakdirkan dua GOAT ini punya nasib serupa.
Cristiano Ronaldo gagal taklukkan Jan Oblak di babak extra-time, namun rekan setimnya terutama kiper Diogo Costa tampil heroik untuk membawa Portugal menang di adu penalti.
Sementara Lionel Messi gagal di momen pembuka adu penalti, selanjutnya rekan-rekannya sukses sudahi dengan kemenangan. Momen yang hampir membuat Lionel Messi menjadi pesakitan di Copa America terakhirnya. Sebuah kepercayaan diri berlebihan dengan panenka, membuat arah bola sedikit melambung hingga membentur mistar.
Diogo Lopez dan Emiliano Martinez sama-sama menjadi penolong keduanya! Sebuah pesan yang jelas, bahwa tidak ada pemain yang lebih besar dripada sebuah tim.
Beruntung, Emiliano Martinez selalu ada di saat-saat krusial. Martinez-lah jimat Argentina selama ini, sama seperti ditunjukkannya di Final Piala Dunia 2022 Qatar.
Ia bisa membaca tembakan Angel Mena dan Alan Minda kendati ditembak keras ke arah samping. Lionel Scaloni-pun dibuat kagum kepada kiper Aston Villa tersebut.
Selamat kepada Albiceleste, Argentina!
Salam olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H