Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Parade Kesempurnaan La Roja Gagal Dihentikan Georgia, Selanjutnya Jerman Menanti!

1 Juli 2024   12:59 Diperbarui: 9 Juli 2024   14:15 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rodri berselebrasi usai cetak gol pertama Spanyol ke gawang Georgia, Senin (1/7/24) dini hari WIB. (Sumber : Alberto PIZZOLI / AFP via kompas.com)

Hanya ada satu tim yang berhasil menang di seluruh partai fase grup EURO 2024, yakni La Roja, Spanyol. Menghadapi tim kejutan Georgia di babak 16 besar, anak asuh Luis De La Fuente masih menyuguhkan parade kesempurnaan lewat skor 4-1, Senin (1/7/2024) dini hari WIB. Khvicha Kvaratskhelia dkk sempat "melawan" di babak pertama, namun benar-benar habis di babak kedua.

Pada laga yang dimainkan di RheinEnergie, Koln, Georgia unggul terlebih dahulu melalui gol bunuh diri Robin Le Normand menit 18'. Gelandang Manchester City Rodri bisa membobol ketangguhan kiper Giorgi Mamardashvili untuk samakan skor di menit 39'.

Kebobolan gol Rodri membuat mental anak asuh Willy Sagnol mulai goyah, yang dimanfaatkan Spanyol untuk menggeberak di babak kedua lewat gelontoran gol Fabian Ruiz (menit 51'), Nico Williams (75') dan Dani Olmo (83').

Kemenangan yang sudah bisa diprediksikan, karena selain perbedaan kualitas kedua negara, Georgia yang notabene seluruh pemain utamanya tampil habis-habisan melawan Portugal (27/6/2024) punya waktu istirahat lebih singkat. Di lain pihak, tim inti Spanyol diistirahatkan saat matchday 3 melawan Albania (25/6/2024).

Paska laga semalam, pelatih Spanyol De La Fuente memuji timnya dengan mangatakan La Roja bisa saja menang dengan sembilan gol, namun Georgia lawan yang sangat tangguh dalam serangan balik.

"Kami sangat gembira. Skornya menipu karena pertandingannya bisa saja berakhir dengan 8 atau 9-1. (Tapi) Kami toh harus menderita, serangan balik adalah senjata mereka. Mereka tidak dapat melepaskan percobaan mengarah ke gawang. Kami mencetak seluruh golnya, tapi kami sangat gembira," ucapnya dikutip dari tribunnews.com. 

Selanjutnya Spanyol akan menjalani "Final Kepagian" melawan Jerman di babak perempatfinal, Jumat (5/7/2024) esok. Melanjutkan statementnya, sang pelatih yakin timnya bisa kalahkan Die Mannschaft.

"Kami harus menunjukkan rasa lapar, lebih lapar dari kemenangan kali ini. Dan itu melawan Jerman, para pemain harus menjadi versi terbaik mereka, karena mustahil untuk mengalahkan (Jerman) jika tidak dalam performa tinggi," lanjut De La Fuente.

Jalannya Laga Spanyol vs Georgia

Menurunkan skuad terkuat  dalam formasi 4-3-3, De La Fuente memainkan Unai Simon di bawah mistar bersama para bek Dani Carvajal, Robin Le Normand, Aymeric Laporte serta Marc Cucurella. Rodri menjadi jangkar, ditemani dua gelandang berbeda tipe, yakni Pedri dan Fabian Luiz.

Dua sayap cepat Lamine Yamal serta Nico Williams difungsikan untuk ekploitasi pertahanan Georgia lewat kecepatannya, sementara Alvaro Morata kembai dipercaya memimpin serangan lini depan.

Menguasai alur permainan, Spanyol dikejutkan gol Georgia menit 18'. Serangan balik dipimpin Kvaratskhelia di sisi kiri, yang kemudian memindahkan bola hingga ke Kakabadze di sayap kanan. Nama terakhir ini kirimkan crossing cepat, meskipun di kotak penalti hanya ada Kvara dan tiga bek Spanyol.

Bola mengarah kepada Le Normand, namun bek Real Sociedad ini agak terkaget mengetahui Kvara berada di belakangnya. Sentuhan pahanya terlalu kencang, dan bola pun berbelok ke jala Unai Simon.

Rodri akhirnya berhasil memecah kegagalan timnya yang selalu digagalkan Mamardashvili di bawah mistar! Menit 39' Nico Williams yang mendapat bola dari Rodri di sisi kiri kotak penalti, menyodorkannya kembali kepada sang gelandang. Berada tepat di tengah-luar kotak penalti, Rodri menghajar bola gunakan kaki kirinya yang mengarah ke pojok gawang Mamardashvili.

Ekspresi pemain bertahan Georgia usai gol Rodri ini entah mengapa langsung down tak percaya. Padahal masih ada babak kedua yang harus dimainkan. Tak ayal, merekapun diberondong habis matador-matador Spanyol.

Menit 51' sundulan Fabian Ruiz tak mampu dibendung oleh Mamardashvili untuk balik keadaan! Lamine Yamal mengeksekusi freekick di depan kotak dengan keras, namun bisa dihalau oleh kiper Valencia tersebut. Bola kedua diambil Pedri, dan memberikannya lagi kepada Yamal yang kini sudah berada di sisi kanan.

Tak lama mengontrol bola, Yamal kirimkan umpan crossing ke depan gawang dan tepat mengarah pada jalur sundulan Fabian Ruiz yang tak terjaga. Kali ini Mamardashvili tak mampu berbuat banyak.

Nico Williams tak mai ketinggalan, cetak golnya menit 75'! Fabian Ruiz langsung kirimkan umpan jauh kepada Nico Williams yang terbebas di sisi kanan paska gagalnya serangan Georgia. Adik kandung Inaki Williams ini tak sulit untuk melewati bek Gvelesiani, sbeelum melepaskan tembakan sangat keras ke atas jala Mamardashvili.

Gol terakhir diciptakan pemain pengganti Dani Olmo menit ke-83'! Mikel Merino memenangi bola liar di depan kotak penalti Georgia, dilanjutkan umpan pendek Mikel Oyarzabal pada Dani Olmo. Lewat tendangan kaki kirinya, pemain RB Leipzig sukses arahkan bola ke sudut kanan bawah gawang Mamardashvili. Game Over.

Perjuangan Georgia asuhan Willy Sagnol layak untuk diapresiasi pada Euro 2024 ini. Meski menjalani status sebagai debutan, keberhasilan merengkuh babak 16 besar sudah merupakan capaian spesial bagi Khvicha Kvaratskhelia dkk.

Persiapan Final Kepagian, Jerman versus Spanyol

Kemenangan ini secara langsung akan menghadirkan laga Jerman versus Spanyol di babak perempatfinal. Duel dua negara kuat Eropa, yang tentu kita masih mengingat bagaimana Fernando Torres melewati Philip Lahm dan kemudian taklukkan Jens Lehmann di Final EURO 2008 silam.

Kedua negara mengalami kondisi berbeda selama turnamen kali ini. Jerman menduduki status unggulan utama karena kualitas pemain yang dimiliki serta sebagai tuan rumah yang didukung langsung puluhan ribu suporternya di stadion. 

Dua kemenangan berhasil dicetak pada dua laga awal, namun matchday 3 melawan Swiss menjadi "pembuka borok" kelemahan Timnas Jerman. Mereka kalah solid dari Swiss kendatipun skor berakhir imbang, plus dua matahari (Wirtz dan Musiala) sudah tertebak arah mainnya.

Akhirnya Julian Nagelsmann merubah pemain di dua pos, yakni bek kiri dan gelandang serang, untuk memberikan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Denmark di babak 16 besar (30/6/2024). Nico Sclotterbeck dan David Raum di bek sisi kiri, sementara Leroy Sane gantikan Florian Wirtz sebagai gelandang serang kanan.

Secara keseluruhan, Jerman yang notabene calon juara sudah mendapati kelemahannya dan sudah di evaluasi oleh Julian Nagelsmann. Kini mereka punya dua komposisi berbeda, yang harus ditebak Spanyol.

Sementara La Roja Spanyol hanya menyandang unggulan tier dua di kompetisi ini, di bawah Jerman, Inggris, Prancis dan Portugal, Tapi kenyataannya mereka melahap semua laga dengan kemenangan!

Belum adanya tim yang menyulitkan Spanyol (Kroasia, Italia, Albania dan Spanyol). Ini akan menjadi tantangan plus kesempatan tersendiri bagi Die Mannschaft di laga nanti. Pertarungan Toni Kroos serta Antonio Rudiger melawan banyak pemain La Liga akan seru untuk dinantikan.

Salam olahraga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun