Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kvaratskhelia Buktikan Ucapannya, Georgia Bungkam Portugal dan Cetak Sejarah!

27 Juni 2024   04:18 Diperbarui: 27 Juni 2024   19:49 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kvaratskhelia lakukan seleberasi atas gol cepatnya ke gawang Portugal, Kamis (27/6/24) dinihari WIB. (DAVID INDERLIED/AFP via kompas.com)

Sebelas tahun silam, Cristiano Ronaldo yang masih berkostum Real Madrid diundang ke Georgia untuk meresmikan akademi Dinamo Tblisi. Kamis (27/6/2024) dini hari WIB tadi, para lulusan dari akademi tersebut sukses bawa Georgia bungkam Portugal 2-0, plus mencetak sejarah lolos ke babak 16 besar. Salah satu alumninya ialah Khvicha Kvaratskhelia!

"Dia adalah idola masa kecil. Saya selalu bermimpi bermain dengannya. Dia tidak bermain di Eropa lagi, jadi saya sangat senang memiliki kesempatan ini. Mungkin ini benar-benar waktu untuk mimpi menjadi kenyataan. Jadi, mudah-mudahan saya bisa mendapatkan kemenangan hari ini dan bajunya setelah pertandingan," ujarnya dikutip dari kompas.com.

Bermain di Veltins-Arena Gelsenkirchen, Kvaratskhelia membuka skor pada menit ke-2' usai manfaatkan blunder Antonio Silva. Bek muda Benfica kembali menjadi pesakitan saat sebabkan penalti di babak kedua, yang mampu dituntaskan oleh Mikautadze.

Meskipun kalah, Portugal tetap memimpin Grup F dengan 6 poin, sama seperti Turki. Sementara Georgia di rank 3 lewat 4 poinnya dan Ceko dipastikan tersingkir.

Di babak 16 besar, Portugal akan bersua Slovenia, sementara Turki akan berjumpa Austria. Georgia? Akan jalani laga sulit melawan satu-satunya tim sempurna di fase grup, Spanyol!

Di laga ini, pelatih Georgia Willy Sagnol menurunkan formasi 3-5-2 yang sangat berfokus menebalkan lini pertahanan. Kiper dengan saves terbanyak (sementara) di EURO 2024, Mamardashvili berada di bawah mistar dilindungi trio Gvelesiani, Guram Kashia serta Lasha Dvali.

Lini tengah akan disesaki oleh Kakabadze, Chakvetadze, Kochorashvili, Kiteishvili dan Lochosvili. Sedangkan superstar Khvicha Kvaratskhelia menjadi andalan di depan bersama topskorer (2 gol) Georges Mikautadze.

Sementara itu Sellecao das Quinas kembali memainkan 3-4-2-1 seperti matchday 1 melawan Ceko. Kiper Diogo Costa didampingi Goncalo Inacio, Danilo Pereira dan Antonio Silva.

Empat pemain di tengah berisikan Pedro Neto, Joao Neves, Joao Palhinha serta Diogo Dalot. Joao Felix mendapatkan menit pertamanya di kompetisi ini bersama Francisco Conceicao, untuk memberi support kepada sang kapten Cristiano Ronaldo.

Laga ini adalah reuni bagi alumni akademi Dinamo Tblisi yang diresmikan oleh Cristiano Ronaldo tahun 2013 silam. Dari para pemain yang ada di kubu Georgia, mereka diantaranya adalah Chakvetadze, Davitashvili serta Kvaratskhelia. Bahkan Kvara mengatakan, ia tidak akan sungkan meminta kostum CR7 paska laga.

Momen CR7 resmikan akademi Dinami Tblisi bersama Kvaratskhelia kecil. Sumber : X/Twitter @433
Momen CR7 resmikan akademi Dinami Tblisi bersama Kvaratskhelia kecil. Sumber : X/Twitter @433

Jalannya Laga Georgia vs Portugal

Menit ke-2, blunder Antonio Silva membuat Kvaratskhelia cetak gol cepat! Bek muda Antonio Silva terlalu lama mengontrol bola di lini tengah. Dalam bingung ia mengembalikan ke belakang, bermaksud menuju Danilo. Namun bola malah mengarah kepada Mikautadze yang segera membagi kepada Kvaratskhelia yang berlari di sisi kiri.

Pemain Napoli ini tak sia-siakan momen satu lawan satu dengan Diogo Costa. Lewat sepakan kaki kiri, Kvara sukses arahkan bola ke kiri bawah jala kiper FC Porto tersebut.

Portugal cukup kesulitan mengembangkan permainan dengan skema tiga bek ini. Sisi sayap yang hendak diserang sudah dipenuhi pemain Georgia yang menyisakan Kvaratskhelia serta Mikautadze saja di depan.

Tembakan bebas Cristiano Ronaldo menit 16' masih bisa ditepis Mamardashvili. Memperoleh kesempatan shooting pertama lewat freekick, Ronaldo melakukan knuckle-ball yang menjadi trademark-nya. Bola keras yang ia kirim sayangnya masih mengarah ke tengah dan bisa ditepis kiper Valencia tersebut,

Tembakan Francisco Conceicao masih melebar di sisi kiri gawang Georgia menit 27'. Dari sepak pojok, Pedro Neto lambungkan bola ke depan gawang Georgia yang masih bisa dihalau Mamardashvili. Bola muntah disambut sepakan kaki kiri Conceicao namun hanya mengoyak jala samping kiri gawang.

Di menit ke 30', kali ini tendangan keras kaki kiri Joao Felix yang masih menyamping. Perlahan Portugal sudah mulai bisa membongkar gerendel pertahanan anak asuh Willy Sagnol.

Kvaratskhelia mendapatkan ruang tembak menit 33' tetapi sepakan kaki kanannya masih cukup melebar. Momen ini terjadi usai lini kiri Portugal yang dijaga Pedro Neto gagal mengontrol bola dengan baik.

Super-blok dilakukan oleh Gvelesiani! Menit 35' umpan Joao Palhinha bisa membebaskan Ronaldo di kotak penalti. Sepakan kiri dilakukan, namun ada Gvelesiani yang sigap mem-blok sembari lakukan tackling.

Joao Felix mempunyai peluang emas terakhir di babak pertama. Menit 45' pemain milik Atletico Madrid ini melihat ada ruang dan lakukan peneterasi pendek hingga mulut kotak penalti. Sepakan kaki kiri diberikan, namun masih bisa ditangkap Mamardashvili.

Total 11 tembakan dengan 3 mengarah ke gawang dilakukan oleh Seleccao. Momen kebobolan karena kesalahan di awal laga, untuk sementara menjadi satu-satunya pembeda. Roberto Martinez harus mempertimbangkan lagi skema awal, dengan mengembalikan ke 4-3-3 pada babak kedua.

Babak kedua, Joao Palhinha ditarik oleh Roberto Martinez untuk diganti Ruben Neves. Tembakan-tembakan keras dari luar kotak penalti bisa menjadi opsi dari pemain Al-Hilal ini.

Portugal langsung menyerang, dan Ronaldo dapatkan peluang berikutnya menit 46'. Bola sepak pojok Ruben Neves membuat kemelut di depan gawang. Cristiano Ronaldo mendapat momen untuk lakukan tembakan kaki kiri, namun bola membentur pemain Georgia. Corner kedua membuka peluang Danilo, namun tembakannya tipis di samping gawang.

Kvaratskhelia hampir gandakan kedudukan menit 49'. Berawal dari sepakan gawang Mamardashvili, Chakvetadze sukses lewati Antonio Silva di sisi kanan. Umpan tarik yang dilakukannya sukses kolongi Danilo, namun sayang sepakan Kvara tidak tepat sehingga bola bergulir lemah ke pelukan Diogo Costa.

Super save dilakukan Mamardashvili menit 54'. Seusai serangan Georgia secara kontroversial digagalkan Antonio Silva, Diogo Dalot membuat tembakan melengkung yang bisa ditepis sambil merentangkan tubuh. Namun wasit Sandro Scharer segera meniup peluit untuk panggilan VAR, karena pelanggaran Antonio Silva tadi.

Antonio Silva resmi menjadi pesakitan, karena sentuhan kakinya kepada Kochorashvili terbukti oleh monitor VAR. Penalti bagi Georgia!

Georges Mikautadze tanpa kesulitan taklukkan Diogo Costa via penalti menit 57'! Tendangan ke arah kanan bawah sangat akurat, bahkan tak bisa terjangkau oleh Costa yang sudah benar menebak arah bola. Gol ketiga bagi Mikautadze, menobatkannya sementara menjadi topskorer.

Habis waktu bagi CR7 untuk memecah telur di laga ini, ia digantikan oleh Goncalo Ramos menit 65'. Berbarengan dengannya, Antonio Silva juga diganti Nelson Semedo.

Francisco Conceicao memperoleh second-ball di luar kotak penalti semenit kemudian, sayang tembakan kerasnya tipis di atas sudut kanan atas gawang Georgia.

Serangan balik cepat membuat Chakvetadze bisa melepaskan tembakan keras di menit 72'. Pemain nomor punggung 10 tersebut mampu kalahkan lari Goncalo Inacio, namun tembakannya masih jauh dari sasaran. 

Usai peluang ini Diogo Jota dan Matheus Nunes dimasukkan Roberto Martinez untuk mengganti Pedro Neto serta Joao Neves.

Peluang didapatkan Mikautadze untuk memperlebar skor, namun gagal temui sasaran. Di menit 85', pencetak gol penalti di laga ini punya ruang menendang di kotak penalti. Sayang baginya, bola masih menyamping sisi kanan gawang Diogo Costa.

Mamardashvili kembali lakukan antisipasi hebat di menit 90+1'. Umpan lambung Ruben Neves menemui Nelson Semedo di tiang jauh. Semedo segera lakukan first time untuk memberi umpan pada Ramos yang terbebas, namun Mamardashvili sukses memotong umpan tersebut.

Kembali Mamardashvili menepis tembakan Diogo Dalot menit ke 90+3'. Peluang ini adalah yang terakhir bagi Seleccao, dan Georgia dipastikan memecahkan rekor pribadi sebagai debutan sekaligus lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya di Piala Eropa!

Kiper Valencia layak dijadikan Man of the Match di laga ini, bersaing dengan Kvaratskhelia. Seluruh pemain Georgia suguhkan performa luar biasa. Kemenangan ini bukan karena Portugal yang performanya turun, tapi murni karena kehebatan Timnas Georgia, Jvarosnebi.

Evaluasi Formasi 3-4-2-1 Martinez untuk Fase Gugur

Pada laga lainnya, Turki sukses menang 2-1 atas Ceko. Gol dari Hakan Calhanoglu dan Cenk Tosun hanya mampu dibalas oleh Tomas Soucek. Dikartumerahkannya Antonin Barak menit ke-20' membuat Ceko sulit untuk kembangkan permainan.

Portugal masih memuncaki Grup F dengan raihan 6 poin, sama poinnya dengan Turki namun unggul selisih gol. Georgia di peringkat ketiga, memastikan menjadi salah satu peringkat ketiga terbaik lewat torehan 4 poin.

Jelang babak 16 besar melawan Slovenia nanti, ada banyak evaluasi yang harus dipikirkan Roberto Martinez, terutama adalah formasinya!

Membahas strategi Portugal, tampaknya Roberto Martinez kudu merubah skema 3-4-2-1 nya. Formasi ini terbukti gagal total di laga ini, pun juga di 80' menit saat matchday pertama melawan Ceko.

Kemenangan besar 3-0 atas Turki, ketika menggunakan formasi 4-3-3 seharusnya bisa digunakan kembali. Pelatih asal Spanyol ini memang pernah berujar, bahwa formasi tidak penting bagi Portugal, asal pemain bisa bahagia di atas lapangan.

Namun jika sisi sayap yang dipaksakan menyerang gagal seperti malam ini, apa iya mereka bahagia? Cristiano Ronaldo juga terisolir karena dari sisi sayap jarang yang mendekat kepadanya lakukan set-play. Pemain Georgia yang bertubuh besar mudah saja mematahkan umpan crossing Pedro Neto serta Conceicao.

Ayo CR7, masih ada kesempatan berikutnya untuk memecah kemandulan di EURO 2024 ini!

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun