Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Riccardo Calafiori, Bek Langka Italia Beri Mendung pada Kroasia!

25 Juni 2024   11:36 Diperbarui: 26 Juni 2024   17:16 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain dan cadangan Italia merayakan gol Mattia Zaccagni mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Kroasia vs Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024. (Foto oleh Ronny HARTMANN/AFP via Tribunnews.com)

Dalam kondisi tertinggal 0-1, menit 90+8' Gli Azzurri mendapat sebuah kesempatan menyerang terakhirnya ke gawang Kroasia. Pemain belakang berambut gondrong terikat, berinisiatif membawa bola ke depan. Tepat di depan kotak penalti, ia menjulurkan kakinya untuk memberi assist atas gol indah Mattia Zaccagni. Nama pemain itu, Riccardo Calafiori!

Skor 1-1 yang tersaji antara Italia versus Kroasia mengantar Gli Azzurri lolos ke babak 16 besar EURO 2024 di bawah dominasi Spanyol yang punya poin sempurna. Sementara Kroasia yang sempat unggul di menit 55' via Luka Modric, sangat kecil kemungkinannya lolos ke fase knockout.

Laga ini berlangsung di Red Bull Arena, Leipzig, Selasa (25/6/2024) dini hari WIB. Sementara di waktu yang sama, Spanyol berhasil taklukkan Albania 1-0 lewat tembakan Ferran Torres. 

Satu partai 16 besar EURO 2024 sudah bisa dipastikan, yakni Swiss akan berjumpa Italia, 29 Juni 2024 di Olimpiade Berlin Stadium.

Melawan Kroasia yang diujung tanduk karena hanya raih 1 poin dari dua laga sebelumnya, pelatih Italia Luciano Spalletti melakukan perombakan formasi di awal laga. Jika biasanya menggunakan 4-3-3, melawan tim asuhan Zlatko Dalic, mantan pelatih Napoli memainkan skema 3-1-4-2.

Kapten Gianluigi Donnarumma tetap di bawah mistar, ditemani oleh Matteo Darmian, Alessandro Bastoni serta Riccardo Calafiori. Jorginho sebagai otak permainan menjadi satu-satunya pivot.

Di lini tengah ada empat pemain bertenaga, Giovanni Di Lorenzo, Nicolo Barella, Lorenzo Pellegrini serta Federico Dimarco. Duet Giacomo Raspadori dan Mateo Retegui menjadi pilihan kali ini dibanding Gianluca Scamacca di lini depan.

Hasilnya? Buntu selama 90' menit! Spalletti pun harus memasukkan Davide Frattesi, Federico Chiesa, Gianluca Scamacca, Nicolo Fagioli serta Mattia Zaccagni. 

Kroasia paham bahwa hanya Jorginho yang lihai membagi bola, tanpa ada kemampuan lakukan akselerasi. Mereka menunggu saja sembari menjaga pemain Italia yang akan diumpan pemain Arsenal tersebut. Namun, mereka lupa bahwa Riccardo Calafiori yang menguasai bola di menit 90+8', punya catatan menyerang yang impresif di Serie A!

Terlambat bagi Lovro Majer dan Ivanusec mengejar akselerasinya, memaksa Josip Sutalo harus melepas penjagaan dari Mattia Zacagni. Di momen terakhir, Calafiori bisa lepaskan umpan kepada pemain Lazio tersebut, dan disambut sepakan melengkung indah ke kiri atas gawang Dominik Livakovic.

Riccardo Calafiori ketika menjaga Luka Modric pada laga Italia vs Kroasia, Selasa (25/6/24) dinihari WIB. Foto: AP/Petr David Josek via detiksport.com
Riccardo Calafiori ketika menjaga Luka Modric pada laga Italia vs Kroasia, Selasa (25/6/24) dinihari WIB. Foto: AP/Petr David Josek via detiksport.com

Riccardo Calafiori, Bek Langka Rasa Playmaker

Berbicara mengenai Riccardo Calafiori, ia menjadi salah satu tonggak permainan Bologna asuhan Thiago Motta musim lalu. Bek 22 tahun didatangkan Rossoblu dari FC Basel awal musim lalu seharga 69 miliar rupiah. Sebelum di Basel, Calafiori menimba ilmu di klub Primavera kota kelahirannya, AS Roma.

Bermain sebagai bek tengah berkaki kidal, keistimewaan Calafiori adalah kemampuannya mengolah bola dan membagi umpan. Publik Italia menilainya sebagai perpaduan sempurna antara Paolo Maldini dan Alessandro Nesta, namun pemain yang akrab dipanggil Cala ini lebih memiliki pergerakan vertikal ke lini tengah.

Calafiori kini sudah memiliki 5 caps untuk Italia, dimana 3 diantaranya terjadi di EURO 2024. Ia tampil prima saat Gli Azzurri kalahkan Albania 2-1 (16/6/2024), bermain standar bahkan cetak gol bunuh diri saat kalah 0-1 melawan Spanyol (21/6/2024) serta tunjukkan penampilan gemilang melawan Kroasia semalam.

Blessing in disguise, cedera Francesco Acerbi membuat jalannya cukup lapang untuk berduet dengan Alessandro Bastoni di lini belakang Italia. Ia menggeser bek Juventus Fabio Gatti serta bek gempal Torino Buongiorno ke bangku cadangan.

Dengan tipikal bisa membawa dan membagi bola, perannya mengingatkan akan dua legenda Jerman Lothar Matthaeus dan almarhum Franz Beckenbauer. Jadi catatan khusus, di Bologna musim lalu Calafiori cetak dua gol dan lima assist dengan mayoritas assist ia lakukan ketika membawa bola dari lini belakang.

Pemain yang paling tertolong dengan kehadirannya, adalah Jorginho. Deep Lying Playmaker Italia ini jadi tidak terbebani harus membagi bola sendirian karena kehadiran Calafiori di lini tengah. 

Di sisi lain, adalah tugas Bastoni menjaga kestabilan pertahanan karena rutin ditinggal rekannya itu saat menyerang. Inilah sebabnya Spalletti mainkan Darmian di laga semalam.

Selanjutnya, karier akan terbuka bagi pemain bertinggi 1.88 meter ini. Usai EURO 2024, kabarnya Juventus akan mempercepat negosiasinya setelah Si Nyonya Tua sudah pastikan Thiago Motta mendarat sebagai pelatih mereka. Reuni Bologna itu, tinggal menunggu momen "here we go".

Pemain seperti Calafiori sangat langka di zaman sekarang, dimana atribut tambahan yang biasanya melekat di seorang bek hanyalah kemampuan passing. Jika jadi berseragam Juventus, ia akan semakin matang lagi dalam bertahan karena trademark Tim Zebra yang kedepankan kolektivitas pertahanan dahulu. 

Malang baginya, di laga melawan Kroasia ia mendapatkan kartu kuning yang berarti akumulasi keduanya sepanjang turnamen. Ia dipastikan akan absen melawan Swiss di babak 16 besar, dan besar peluang Fabio Gatti menggantikannya.

Semoga Italia bisa menang, dan kita akan menyaksikan lagi aksi bek rasa playmaker ini di babak perempatfinal!

Rekor Luka Modric dan Mendung Menyelimuti Kroasia

Di sisi lain, ada mendung yang menyelimuti kubu Kroasia. Bagimana tidak, kelolosan di depan mata buyar ketika laga hanya menyisakan hitungan detik. Satu sosok yang paling terpukul adalah Luka Modric, ia menangis sebanyak dua kali di laga semalam!

Pemain yang baru saja menambah 1 tahun masa bhakti di Real Madrid ini sukses cetak gol pembuka menit ke-55'. Momen tersebut adalah penebusannya, setelah semenit sebelumnya gagal taklukkan Donnarumma pada tendangan penalti. 

Usai ditepis Donnarumma, bola dikuasai oleh Stanicic dan segera dikirimlah crossing ke arah Ante Budimir di depan gawang Italia. Pertahanan Gli Azzurri mampu gagalkan upaya striker oportunis itu, namun bola muntah mengarah ke Modric yang segera memberikan tembakan kaki kiri seraya terjatuh. Tangis pun tak bisa terbendung dalam seleberasinya!

Pasalnya ia kini menciptakan rekor sebagai pemain tertua yang berhasil cetak gol di Piala Eropa, ketika berumur 38 tahun 289 hari. Gelar Man of The Match pun dihadiahkan UEFA kepadanya di laga ini kendati hanya bermain selama 80' menit. 

Rekor gol Modric mungkin tidak akan bertahan lama, sebab Cristiano Ronaldo dan Pepe masih mempunyai dua laga bersama Portugal usai pastikan lolos ke babak 16 besar.

Ketika wasit meniup peluit panjang, tangisannya yang kedua meledak lagi. Luka Modric begitu terpukul karena gol Mattia Zaccagni yang memusnahkan harapan Kroasia. Mendung kelabu menyelimuti negara pecahan Yugoslavia tersebut.

Secara holistik, kesalahan Kroasia bukanlah di laga ini. Melainkan, ketika bermain buruk melawan Spanyol (kalah 0-3) serta saat buang-buang keunggulan pada laga imbang 2-2 melawan Albania. Skuad asuhan Zlatko Dalic bisa diklaim "telat panas" pada EURO 2024 Jerman kali ini!

Belum ada pengumuman pensiun dari Timnas dikeluarkan oleh Modric, karena Kroasia juga berharap tim peringkat tiga di grup lain minim dapatkan poin di laga sisa, sehingga Kroasia (2 poin) bisa menjadi 4 peringakat tiga terbaik.

Meski sulit, wish you all the best, Luka Modric, Sang Maestro!

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun