Tentu raihan prestasi ini masih asing di telinga masyarakat awam Indonesia, karena kurangnya pemberitaan mengenai cabang olahraga non-populis. Di antara 275 juta penduduk bangsa, kini saatnya masyarakat tahu bahwa ada peluang lain untuk mengharumkan bendera Indonesia di kancah Internasional.
Menjelang Olimpiade 2024 Paris, Rifda sekarang menjalani pemusatan latihan di Heerenveen, Belanda, bersama pelatih dan fisioterapisnya. Ia harus terus dipantai fisioterapis, karena baru saja menjalani operasi cedera lutut yang sempat membuatnya terpukul.Â
Namun hal ini hanya membuatnya down sesaat, karena Rifda Irfanaluthfi sudah menyatakan sangat siap mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade 2024 Paris. Ia kini sudah lebih percaya diri terutama dengan pendampingan sang fisioterapis.
"Kondisinya saat ini terasa sekali sangat ada peningkatan. Sekarang sudah lebih pede lagi. Alhamdulillah lututnya sekarang jauh lebih baik, jauh lebih siap secara fisik dan mental. Alhamdulillah sekarang sudah didampingi oleh fisioterapis yang benar-benar menempel bersama saya selama training camp di Belanda," kata Rifda dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/6) via detik.com.
Senam Artistik dan Jadwal Olimpiade 2024 Paris
Berdasarkan sumber wikipedia, Senam artistik dapat dikatakan sebagai jenis senam yang menggabungkan gerakan Senam Tumbling, dan Senam Akrobatik untuk mendapatkan gerakan-gerakan yang indah. Cabang olahraga ini dibedakan berdasarkan gender, putra dan putri.
Nomor yang dipertandingkan pada senam artistik berbeda antara putra dan putri. Untuk artistik putri alat yang dipertandingkan ada 4 yaitu lantai (floor), meja lompat (vault), palang bertingkat (uneven bars), dan balok keseimbangan (balance beam).Â
Sedangkan untuk artistik putra ada 6 alat, yaitu lantai (floor), meja lompat (vault), gelang-gelang (stil rings), kuda pelana (pomel horse), palang sejajar (parallel bars), dan palang tunggal (horizontal bar).
Jika merujuk pada informasi di atas, akhirnya kita harus berkaca lagi bagaimana Olahraga di Indonesia pada umumnya, serta PB Persani (Persatuan Senam Indonesia) pada khususnya harus bisa mengakomodir sarana dan prasarana untuk pengembangan atlet.
Ini senada dengan pernyataan Eva Butar-Butar, pelatih Rifda sekaligus mantan atlet senam Indonesia mengenai prospek senam menjadi cabang olahraga yang bisa digandrungi masyarakat Indonesia.
"Bukan karena kita tidak punya atletnya. Tetapi lebih karena sistem pendukung yang membuat atlet Indonesia sulit mencapai level global." ujarnya dikutip dari poskonews.com.
Kembali ke aturan Senam Artistik, para atlet dalam bertanding akan melakukan sebuah rangkaian gerakan yang bervariasi antara 30 sampai 90 detik untuk setiap alat yang berbeda, sementara untuk meja lompat membutuhkan waktu yang lebih singkat. Ini dilakukan bergantian di antara para peserta, dan akan dinilai oleh dewan juri.