Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

STY Buka "Lowongan" Striker Timnas Indonesia, Sinyal untuk Ole Romeny dan Kawan-kawan?

13 Juni 2024   11:51 Diperbarui: 14 Juni 2024   09:25 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara bermainnya hampir mirip dengan Ragnar Oratmangoen yang sudah mematenkan posisi penyerang sayap kiri Timnas Indonesia. Pemain 22 tahun dengan tinggi 1.79 meter punya kecepatan dan tusukan tajam ke kotak penalti. 

Jeremie Frimpong, Steven Berwijn, Donyell Malen, dan Crysencio Summerville (Leeds United) merupakan nama-nama yang menjadi pesaingnya di Timnas Belanda. 

Sama seperti Mees Hilgers (yang membatalkan naturalisasi) dan Ole Romeny, Million Manhoef tentu masih menunggu panggilan Timnas Belanda terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan kesabaran dari semua pihak dalam proses ini, agar tercapai win-win solution bagi semuanya.

Satu yang jelas, pintu bagi Million Manhoef akan terus terbuka jika mau berseragam Timnas Indonesia.

Musim Baru sebagai Momen Recharge Striker Indonesia

Jadi apakah Bung Greg lebih setuju dengan naturalisasi? Pertanyaan ini pernah mampir ke kolom komentar saya. Jawaban saya sampai sekarang, adalah "Iya". Disclaimer ya, sampai sekarang. Kalau besok-besok tentu bisa berbeda!

Saya analogikan kebutuhan naturalisasi sebagai kalor panas di Hukum Termodinamika II. "Kalor akan mengalir secara alami atau spontan dari benda yang memiliki suhu tinggi ke benda yang memiliki suhu rendah."

Jadi ada proses mencapai kesetimbangan skill dalam tim, jika memasukkan pemain-pemain (naturalisasi) yang punya kemampuan di atas pemain yang sudah berpaspor Indonesia. Prosesnya bagus, tetapi harus punya tendensi meningkatkan kualitas yang ada. Bukan sepah dibuang karena pilih yang lebih baik. 

Iklim kompetisi inilah yang sukses membangun lini belakang Indonesia menjadi lebih baik sekarang ini. Bang Jay Idzes, Justin Hubner serta Jordi Amat sangat membantu perkembangan Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri. Pemain seperti Alfeandra Dewangga, Hansamu Yama, Fachruddin Aryanto, dan lain-lain harus mengejar untuk kembali ke Timnas.

Nah, di lini depan, "perpindahan kalor" nya masih belum terlalu terasa. Rafael Struick, Dimas Drajad, dan Ramadhan Sananta adalah langganan sejak dua tahun lalu, masih belum mendapat saingan yang lebih berkualitas.

Maka dari itu, sambil menunggu sosok tersebut, ataupun jika punya motivasi ingin menjadi sosok tersebut, para striker Indonesia juga harus berbenah. Musim depan menjadi start poinnya, semua dimulai dari awal, momen recharge!

Rafael Struick, yang dalam pengamatan saya sudah membentuk body-build nya lebih besar (meski terdiskonto kehilangan sedikit speed) sepertinya makin mantap memlilih menjadi penyerang tengah dibanding pemyerang sayap. Struick sebelumnya mengatakan lebih nyaman bermain di sisi sayap kiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun