Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Gak Ada Obat! Real Madrid Kembali Angkat Trofi Champions League ke-15!

2 Juni 2024   04:08 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:20 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wembley Stadium menjadi saksi kedigdayaan Real Madrid di ajang UEFA Champions League (UCL). Memainkan laga Final melawan Borussia Dortmund, Minggu (2/6/2024) dinihari WIB, El Real sukses kalahkan Die Borussen 2-0. Betul-betul ga ada obat! Ini adalah trofi "Si Kuping Besar" ke-15 Real Madrid!

Memainkan babak pertama dengan "mengkhawatirkan", pasukan Carlo Ancelotti berubah total pada 45' menit kedua. Gol pertama sukses dicetak lewat sundulan Dani Carvajal menit ke 74' manfaatkan situasi sepak pojok. Vinicius jr menambah derita wakil Jerman lewat golnya menit 82', usai manfaatkan kesalahan Ian Maatsen.

Kemenangan ini menjadi kado perpisahan terbaik bagi Toni Kroos yang jalani laga finalnya berseragam Real Madrid. Metronom Jerman ini total sudah hasilkan enam trofi UCL, dimana lima diantaranya bersama El Real. Sementara bagi Don Carlo, ini adalah gelar UCL kelimanya sebagai pelatih. Menegaskan ialah pelatih terbaik di turnamen ini.

Jude Bellingham meraih gelar UCL perdananya, dimana ia ditakdirkan mengalahkan mantan klubnya pada kesempatan ini. Meski tampil kurang sip, satu assistnya cukup decisive untuk membantu El Real menangkan laga.

Susunan Pemain Borussia Dortmund vs Real Madrid

Edin Terzic kembali memainkan formasi terbaiknya dalam skema 4-2-3-1. Gregor Kobel menjaga gawang dilindungi oleh Ryerson, Mats Hummels, Nico Schlotterbeck serta Ian Maatsen di lini belakang. Emre Can dan Marcel Sabitzer mengatur keseimbangan tim sebagai dua gelandang bertahan.

Jadon Sancho, Julian Brandt plus Karim Adeyemi menjadi pemain dengan fokus menyerang untuk mensupport target-man Niklas Fullkrug. Kekuatan Borussia Dortmund di UCL adalah soliditas lini pertahanan disertai dengan eksplosivitas kala menyerang.

Sementara "Raja UCL" Real Madrid mengundang kerut dahi usai dua hal yang dilakukan Carlo Ancelotti sebelum laga. Pada preskon sebelum laga, Jumat (31/5/2024) ia mengatakan bahwa apapun hasil di laga Final ini, musim Real Madrid sudah sangat sukses. Pernyataan ambigu yang menyiratkan timnya sedikit cemas dalam tekanan sebagai unggulan!

 "Kekhawatiran mulai muncul bahwa ini bakal jadi buruk. Hal yang paling penting adalah menjuarai Liga Champions, tapi kemudian ketakutan akan kegagalan datang. Mencapai final sangatlah sulit. Kami begitu dekat dengan kesuksesan sehingga kami cemas," ujarnya dikutip dari detiksports.

"Liga Champions bukanlah sebuah obsesi. Memenangkan Liga Champions adalah sesuatu yang sangat penting. Musim tim ini sangat sukses tidak peduli apa yang terjadi besok di final," imbuhnya.

Perangai kedua Don Carlo yang sedikit diluar kebiasaan, adalah mengumumkan susunan starting line-up timnya dua jam sebelum laga! Memang tidak ada kejutan dengan 4-3-1-2 nya, tetapi ini tentu memberi waktu bagi lawan untuk menganalisa lebih dini.

Thibaut Courtois berada di bawah mistar, gantikan Andriy Lunin yang baru sembuh dari sakit. Dani Carvajal, Nacho, Antonio Rudiger serta Ferland Mendy menjadi kuartet bertahan penuh pengalaman, dilapisi oleh Camavinga, Toni Kroos dan Federico Valverde di lini tengah.

Jude Bellinghamberperan sebagai trequartista sekaligus shadow striker, plus duo Brasil Vinicius jr dan Rodrygo Goes memimpin di barisan depan. Pengalaman berlaga di Final dua musim lalu dan DNA UCL adalah bekal bagi mayoritas pemain El Real hadapi laga pamungkas ini.

Detail persiapan kedua tim jelang laga dapat dibaca pada artikel ini : Final UCL Dortmund vs Real Madrid, Hati-hati El Real, Unggulan Sedang Alami "Tumbang Berjamaah"!

Wasit yang memimpin adalah Slavko Vincic dari Slovenia, menjalankan tugasnya dengan cukup lugas dan tegas sepanjang laga. Ia sama sekali tidak mentolerir protes keras maupun umpatan para pemain di lapangan.

Jalannya Pertandingan dan Ancaman "Kebosanan"

Belum genap laga berjalan 30 detik, seorang pitch invader sudah memasuki lapangan untuk berswafoto dengan Jude Bellingham. Sebuah insiden yang tidak dibenarkan di Wembley untuk laga sepenting ini.

Peluang emas bagi Karim Adeyemi gagal dimanfaatkan dengan baik menit ke-21. Umpan terobosan Mats Hummels sukses bebaskan winger Jerman tersebut untuk berhadapan langsung dengan Courtois. Tetapi usahanya melewati kiper Belgia itu terlalu melebar ke kiri sehingga bisa ditutup oleh Dani Carvajal.

Dortmund mengancam lagi dua menit berselang. Umpan Ian Maatsen meloloskan Fullkrug untuk menyontek bola ke sisi kiri gawang Courtois. Namun sayang bola membentur tiang dan kembali ke arena permainan. Meski jika gol akan dianulir karena offside, dua chance ini cukup membuat fans Madrid deg-degan!

Belum berhenti serangan kilat Die Borussen, Julian Brandt bisa melepaskan umpan terobosan pada Karim Adeyemi menit 28'. Sepakan kaki kiri Adeyemi kali ini bisa ditepis oleh Courtois. Pola serangan racikan Edin Terzic jelas terlihat, ia mengincar ruang di belakang bek Madrid lewat kecepatan pemainnya!

Marcel Sabitzer mencoba peruntungan lewat tembakan keras dari kotak penalti menit 41', dimana kembali bisa ditepis oleh Courtois dan hanya hasilkan sepak pojok.

Babak pertama mutlak menjadi milik Die Borussen kendati gagal mencetak sebuah gol. Hanya punya penguasaan 40% atas bola, serangan kilat mereka hasilkan tiga tembakan ke arah gawang.

Variasi formasi dari 4-2-3-1 ke 3-2-4-1 juga kerap terjadi di momen tertentu, memamerkan kekayaan strategi Edin Terzic. Emre Can drop ke belakang, bertukar peran dengan Maatsen yang menjadi inverted-fullback. Sementara Ryerson dan Karim Adeyemi menjadi dua winger kala jalani perubahan ini. Lini tengah terlihat dipenuhi pemain Dortmund dengan variasi formasi tersebut.

Carlo Ancelotti terlihat masih wait and see dengan taktik pragmatisnya, sebab timnya masih belum kebobolan di 45' menit pertama. Tetapi di babak kedua, harus ada resep darinya untuk mengimbangi agresivitas pemain Dortmund. Apalagi Vinicius jr dkk hanya hasilkan 2 shoot tak tepat sasaran!

Di awal babak kedua, Toni Kroos memberikan shoot on goal pertama kepada timnya via tendangan bebas. Bola yang mengarah ke sudut kanan atas gawang masih bisa ditepis oleh Kobel dan hasilkan tendangan sudut. Lewat sepak pojok ini, Carvajal sukses lepaskan sundulan, namun masih melambung di atas mistar gawang. Angin mulai bertiup ke kubu El Real.

Menit 57' Carvajal kembali mendapat ruang untuk menembak hasil bola muntah dari depan gawang Dortmund. Sayang usahanya berhasil diredam oleh Ian Maatsen dan Gregor Kobel. Kesuksesan Real Madrid bangkit di awal babak kedua, adalah mulai naiknya kedua fullback mereka ke area tengah, sementara Toni Kroos turun ke lini pertahanan.

Courtois kembali tampil gemilang gagalkan sundulan Fullkrug! Menit 62' umpan crossing Adeyemi dari sisi kiri menemui kepala penyerang Timnas Jerman itu. Bola sudah keras ke arah gawang, namun Courtois dengan tangan kuatnya tak membiarkan masuk.

Dani Carvajal cetak gol usai dua usaha sebelumnya gagal! Menit 74' ia kembali berada di kotak penalti untuk menyambut sepak pojok Toni Kroos. Bola mengarah ke sudut lompatnya, dan sundulannya meluncur mulus ke gawang Gregor Kobel. Sungguh disayangkan bagi Die Borussen karena pemain-pemain mereka sebenarnya unggul dari aspek tinggi badan.  

Jude Bellingham hampir saja gandakan kedudukan menit 77'. Menerima umpan tarik dari Camavinga, sontekan bintang Inggris ini masih bisa diblok oleh ujung sepatu Schlotterbeck. Mesin Real Madrid sudah sangat panas!

Toni Kroos dan Camavinga berturut-turut mencoba refleks Gregor Kobel menit 80'. Kedua usaha pemain tengah ini masih bisa ditepis oleh kiper Swiss itu untuk hasilkan sepak pojok. Dan Nacho hampir pula memanfaatkan momen corner, namun sundulannya kembali diteis Kobel.

Game Over! Vinicius jr cetak gol kedua El Real menit ke 82'! Ian Maatsen membuat kesalahan umpan yang diterima Jude Bellingham. Tanpa pengawalan, Bellingham dengan mudah memindahkan bola ke sisi kiri dimana Vinicius jr terbebas. Lewat sepakan kaki kirinya, winger Brasil betul-betul menghabisi kesalahan elementer pemain Dortmund!

Pergantian pemain cukup emosional dilakukan untuk Toni Kroos menit ke 85'. Ini adalah partai terakhirnya selama 10 musim berseragam Real Madrid. Luka Modric yang baru memperpanjang kontrak setahun, menjadi pemain yang menggantikannya di lapangan.

Niklas Fullkrug sempat mencetak gol menit 88', namun wasit menganulir karena ia terperangkap offside saat menyundul umpan lambung Donyell Malen. Babak kedua yang sangat membuat frustasi klub Jerman itu.

Akhirnya wasit Slavko Vincic menutup laga di Wembley, menjadi penegas Real Madrid adalah Raja UCL. 

Status yang akan bisa bertahan musim-musim berikutnya, dengan ancaman kebosanan menjalar di musim-musim berikutnya. Bagaimana tidak, Endrick Felipe sudah pasti bergabung. Pun juga tinggal hitungan hari memastikan kedatangan Kylian Mbappe!

Semoga tim-tim lain juga berbenah. Dengan format baru UCL untuk musim depan, diharapkan terus terjadi laga-laga seru di pentas terakbar klub-klub Eropa ini.

Selamat kepada El Real dan Madridista! Hala Madrid!

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun