Kelemahan terbesar Chelsea musim ini, setidaknya hingga bulan April 2024, adalah transisi bertahan. Para pemain yang kebanyakan baru setim di musim ini, kurang bisa klik satu sama lain ketika lawan berhasil merebut bola dan melakukan serangan balik. Pada prosesnya, seringkali bek Chelsea harus bertahan sendiri tanpa ada perlindungan pemain tengah.
Namun capaian final Carabao Cup sempat membuat fans Chelsea (termasuk saya), cukup yakin dengan Pochettino. Kaki-kaki goyah Nicolas Jackson dan Mykhailo Mudryk saat menggiring bola, entah kenapa masih bisa ditutup oleh kecemerlangan Cole Palmer dan Connor Gallagher di lini tengah.Â
Perlahan namun pasti, Nicolas Jackson dan Cole Palmer bahkan bisa menjadi pasangan emas lewat gol dan assist di antara mereka. Jackson sumbang 17 gol serta 6 assist, sedangkan Palmer menggila lewat konversi 25 gol dan 15 assist di semua kompetisi musim ini.
Kekalahan 0-1 dari Liverpool di Final Carabao Cup (25/2/2024), sama bisa diterimanya dengan kekalahan 0-1 dari Manchester City di Semifinal FA Cup (20/4/2024). Dua tim di atas secara performa memang berada di atas Chelsea, dan di kedua laga itu The Blues menunjukkan perlawanan yang sangat sengit!
Secara total Mauricio Pochettino sudah lakoni 51 laga bersama Chelsea musim ini, dengan 27 di antaranya berhasil dimenangkan. Catatan pribadinya, Chelsea merupakan klub pertama yang hanya ditanganinya semusim. Di Southampton dan PSG, pria 52 tahun ini merasakan setidaknya perjalanan 1,5 musim.
Lima Laga Fantastis Akhir Musim
Hanya fans "pathetic" saja yang tidak puas dengan performa Chelsea musim ini. Setidaknya itu jika berkaca dalam lima pertandingan terakhir Chelsea di Premier League.
Semua laga tersebut bisa dimenangi Chelsea, yakni 2-0 atas Tottenham Hotspur (3/5/2024), 5-0 atas West Ham (5/5/2024), 3-2 atas Nottingham Forest (11/5/2024), 2-1 atas Brighton (16/5/2024) dan 2-1 atas Bournemouth (19/5/2024).
Perubahan decisive yang dilakukan Pochettino adalah menempatkan Marc Cucurella sebagai inverted-full back. Dalam formasi awal 4-2-3-1, Cucurella yang mengisi fullback kiri akan berubah menjadi gelandang bertahan di saat Chelsea melakukan build-up serangan.Â
Sehingga jika bola bisa direbut lawan dan Chelsea mendapat transisi negatif (kelemahan yang saya sebut di atas), tembok di depan lini pertahanan menjadi lebih tebal. Untuk sisi kiri yang ditinggal Cucurella, akan cepat diisi oleh Mudryk maupun Sterling yang punya kecepatan lari sangat tinggi.
Akhirnya Cole Palmer serta Connor Galagher bisa mendominasi lini tengah dengan tenang, dan hadirkan banyak peluang bagi The Blues lewat eksplosivitas mereka. Kabar baik tambahan, kapten Reece James juga sudah mulai bisa bermain usai cedera ACL parah di pertengahan musim.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!