Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Paradoks Tim Ayam Jantan, Prancis : Memanggil N'Golo Kante di Tengah Surplus Generasi

20 Mei 2024   14:52 Diperbarui: 11 Juni 2024   06:53 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 N'Golo Kante saat bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sumber :(AP Photo/David Vincent) via www.sports.yahoo.com

Salah satu kekuatan sepakbola terbesar dunia sedekade terakhir, Prancis, sudah mempersiapkan tim sedari dini untuk hadapi EURO 2024 Jerman. Sementara 25 telah diumumkan sebagai kerangka tim, pada Jumat (17/5/2024) lalu. Kejutan terjadi tatkala Tim Ayam Jantan memanggil "smile guy" N'Golo Kante. Sebuah paradoks di tengah surplus generasi mereka!

Berbicara mengenai Prancis, ada sebuah kata yang cocok bagi tim asuhan Didier Deschamps, Konsistensi. Semenjak muncul generasi Paul Pogba-Antoine Griezemann-Karim Benzema yang dibarengi dengan masuknya Deschamps tahun 2012, mereka selalu tampil baik di berbagai turnamen mayor.

Perempatfinalis Piala Dunia 2014, finalis EURO 2016, Juara Piala Dunia 2018, babak 16 besar EURO 2020 dan finalis Piala Dunia 2022 adalah bukti Deschamps pantas dipercaya menahkodai Prancis hingga menjelang 12 tahun masa baktinya.

Hasil buruk di EURO 2020 Inggris silam, lebih karena over-confident para pemainnya kala menghadapi Swiss. Kita ingat bagaimana seleberasi "meremehkan" Paul Pogba usai cetak gol yang membuat skor menjadi 3-1, ternyata malah menjadi pelecut Swiss samakan kedudukan menjadi 3-3 di akhir laga. Babak tos-tosan, Yann Sommer ternyata lebih gemilang daripada Hugo Lloris.

Kini generasi mulai beralih, dengan Kylian Mbappe sebagai porosnya. Penyerang yang belum menentukan masa depannya musim depan paska pisah jalan dengan PSG bahkan ditunjuk menjadi kapten tim. Sebuah kepercayaan yang pantas, melihat bagaimana heroiknya Mbappe di final Piala Dunia 2022 Qatar melawan Argentina.

Berbicara mengenai surplus generasi, pemain yang ditinggal oleh Deschamps tentu membuat pelatih negara Eropa lainnya iri. Matteo Guendouzi, Michael Olise, Axel Disasi, Benoit Badhiasile, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Karim Benzema, Jordan Varetout, Jean-Clair Todibo, Leny Yoro, Lucas Digne, Clement Lenglet dan Jean-Phillipe Mateta bahkan bisa jadi super-team sendiri.

Tentu tidak ada preferensi "aneh-aneh" yang dikedepankan Deschamps dalam 25 nama yang sudah dipanggil. Jelas bahwa mereka adalah andalan Prancis di Kualifikasi EURO 2024 sebelumnya. Kecuali satu nama yang harus absen karena cedera, Lucas Hernandez!

Daftar 25 Pemain yang Dipanggil dan Tafsir Paradoks N'Golo Kante

Dikutip dari kompas.tv, berikut adalah list 25 nama yang sudah diumumkan oleh Timnas Prancis untuk ikut pemusatan latihan jelang EURO 2024. *(huruf tebal adalah kemungkinan pemain inti)

Kiper: Alphonse Areola, Mike Maignan, Brice Samba

Bek: Jonathan Clauss, Theo Hernandez, Ibrahima Konate, Jules Kounde, Ferland Mendy, Benjamin Pavard, William Saliba, Dayot Upamecano.

Gelandang: Eduardo Camavinga, Youssouf Fofana, Antoine Griezmann, N'Golo Kante, Adrien Rabiot, Aurelin Tchouameni, Warren Zaire-Emery.

Penyerang: Bradley Barcola, Kingsley Coman, Ousmane Dembele, Olivier Giroud, Randal Kolo Muani, Kylian Mbappe, Marcus Thuram.

Formasi 4-3-3 tetap menjadi andalan Didier Deschamps, dengan pusat permainan berada di Antoine Griezmann. Mbappe serta Dembele mempunyai tugas menyayat sisi sayap, dan Giroud menjadi "tembok pantul"nya. Ya, sebenarnya tidak ada beda permainan mereka dibanding Piala Dunia 2022 lalu, hingga musibah cedera Lucas Hernandez.

Hernandez menderita cedera ACL saat PSG melawan Borussia Dortmund di leg pertama semifinal Champions League, 2 Mei 2024 lalu. Saudara kandung Theo Hernandez ini sebelumnya diplot sebagai bek tengah bersama William Saliba.

Praktis selain Saliba, bek Prancis lainnya sedang jalani musim yang labil. Benjamin Pavard baru sembuh dari cedera panjang di Inter Milan, Ibrahima Konate dan Upamecano juga tengah menjadi pesakitan di Liverpool serta Bayern Munchen. Namun, mereka tetaplah lebih berpengalaman dibanding Axel Disasi maupun Leny Yoro.

Jadilah kemungkinan pemanggilan N'Golo Kante (33 tahun), selain tentu penting pengalamannya, adalah untuk mempertebal stok gelandang petarung. Pasalnya, Timnas Prancis mungkin akan bermain lebih menyerang di EURO 2024. 

Pemain Al-Ittihad ini terakhir dipanggil Tim Ayan Jantan pada Juni 2022, bahkan tidak ikut rombongan ke Piala Dunia 2022 Qatar karena cedera.

Duet Saliba-Upamecano akan pontang-panting jika mereka tetap melakukan passive-football menunggu serangan lawan. Oleh karena itu Theo Hernandez menjadi sosok penting untuk melakukan build-up serangan.

Tipikal Theo, jika ia sudah menyerang maka pos bek kiri bisa sangat jauh ditinggalkan. Itulah lubang yang akan ditambal dengan pemain gelandang bertipe bertahan seperti Kante, Tchouameni dan Camavinga. Jumlah pemain di depan bola Prancis, kemungkinan akan lebih banyak daripada strategi sebelumnya. 

 N'Golo Kante saat bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sumber :(AP Photo/David Vincent) via www.sports.yahoo.com
 N'Golo Kante saat bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sumber :(AP Photo/David Vincent) via www.sports.yahoo.com

Membagi Beban Tim dari Pundak Kylian Mbappe

Hasil selama kualifikasi EURO 2024, menempatkan Prancis menjadi penguasa Grup B mengalahkan Belanda, Yunani serta Republik Irlandia dengan catatan 7 kemenangan dan sekali imbang.

Ini menandakan kesiapan Tim Ayam Jantan menjelang turnamen sebenarnya, yang akan dimulai 15 Juni nanti. Tergabung di Grup D EURO 2024, Prancis akan terlibat pertarungan tricky dengan Austria (18/6/2024), Belanda (22/6/2024) serta Polandia (25/6/2024).

Di atas kertas tentu Prancis menjadi unggulan lolos bersama Belanda. Tetapi jika hasil seri didapatkan dari Austria dan Polandia, situasi akan menjadi rumit bagi mereka. 

Pelajaran "tidak meremehkan" dari EURO 2020 lalu menjadi materi non-teknis terpenting. Sebab secara skuad, mereka adalah salah satu unggulan utama bersama Jerman dan Inggris.

Maka dari itu seluruh tim harus bisa membagi beban tim dari pundak Kylian Mbappe. Kapten Timnas Prancis nomor punggung 10 ini sudah pasti akan dijadikan sasaran penjagaan bek-bek lawan.

Olivier Giroud, Griezmann serta Dembele harus bisa membantu Mbappe memperoleh ruang untuk lakukan spesialisasinya, ledakan jarak dekat. Mbappe hanya butuh ruang tiga meter untuk melakukan sprint cepat, mengontrol bola dan berikan sepakan terarah ke gawang lawan.

Membawa Bradley Barcola (PSG) ke EURO 2024 juga menjadi salah satu usaha Deschamps meringankan tugas Mbappe. Kedua pemain ini sbenarnya bertipe sama, gemar cut-in dari sisi kiri. Tetapi di PSG mereka ternyata terbukti bisa kompak dimainkan bersama di satu sisi. Entah Barcola menjadi wing-back, ataupun Mbappe yang menjadi target-man.

Salah satu hal yang kudu diselesaikan Mbappe adalah kontrak dengan klub barunya. Jika memang bisa dipercepat deal dengan Real Madrid, finalisasi sebelum kickoff EURO 2024 akan membantu mengurangi masalah di dalam tim. Karena jika tidak, tentu media akan sepanjang waktu menanyakan hal ini kepadanya saat di Jerman.

Kylian Mbappe seusai cetak gol dalam kualifikasi Euro 2024 antara Perancis vs Gibraltar (18/11/23). (Foto oleh FRANCK FIFE / AFP) via kompas.com
Kylian Mbappe seusai cetak gol dalam kualifikasi Euro 2024 antara Perancis vs Gibraltar (18/11/23). (Foto oleh FRANCK FIFE / AFP) via kompas.com

Turnamen Major Terakhir bagi Griezmann-Giroud-Kante?

Raphael Varane serta Hugo Lloris sudah mendahului pamit pada generasi emas Piala Dunia 2018 Rusia. Termasuk Karim Benzema, yang memang sulit mendapat tempat di tim arahan Didier Deschamps. Kini tersisa tiga nama yang mungkin akan jalani turnamen major terakhirnya, Griezmann, Giroud dan Kante.

Jasa mereka dalam efektivitas permainan Tim Ayam Jantan sangatlah besar. Kita tentu teringat bagaimana awalnya Griezmann muncul di Piala Dunia 2014 dan EURO 2016 sebagai seorang winger tajam, mendadak bisa dimainkan sebagai playmaker untuk gelar Piala Dunia 2018 dan seterusnya. Work-ratenya di setiap laga sangat luar biasa!

Tidak ketinggalan bagaimana kita tahu Olivier Giroud melewatkan semua turnamen Piala Dunia 2018 tanpa sebiji golpun. Tetapi Prancis tetaplah yang menjadi juara dunia! Perannya sebagai tembok bagi Mbappe dan Griezmann bagaikan "pahlawan tanpa tanda jasa".

Bersama N'Golo Kante yang dikenang sebagai pawang Lionel Messi di Piala Dinia 2018, bertiga akan mengeluarkan seluruh kemampuan tersisa untuk mengangkat trofi Henri Delaunay yang belum generasi mereka rasakan. 

Terakhir kali Prancis menjadi juara adalah saat Golden-Goal David Trezeguet merobek jala Italia di extra-time EURO 2000 Belanda-Belgia.

Berbekal dua laga persahabatan melawan Luksemburg (6/6/2024) dan Kanada (10/6/2024) mampukah Prancis mengangkat trofi EURO 2024? Mari kita nantikan.

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun