Paska kekalahan melawan Villa, total City bukukan 16 kemenangan dan 4 hasil seri dari 20 laga terakhir di liga! Mesin yang panas ini tidak bisa diimbangi Arsenal maupun Liverpool, yang sudah kelimpungan sejak bulan April 2024.
Konsentrasi dan mental juara asuhan Pep Guardiola ditunjukkan lewat rentetan 8 kemenangan beruntun di akhir musim. Kedalaman skuad menjadi kunci City di kala beberapa pemainnya alami burn-out atau kelelahan.
Di kala Erling Haaland, De Bruyne serta Bernardo Silva mandek, mereka punya Doku, Grealish serta Julian Alvarez yang ambil panggung. Begitu juga nama Josko Gvardiol mulai melambung semenjak ia cetak gol spektakuler ke gawang Real Madrid. Kemampuan overlapnya mencipatakan peran baru sebagai double-inverted-fullback bersama Kyle Walker.
Namun ada satu nama yang tampil konsisten sepanjang musim, yaitu Phil Foden. Pemuda Inggris ini seperti satu-satunya pemain yang sangat lapar trofi ditengah gelimpangan gelar klub sebelumnya. Ia selalu berhasil menciptakan momen penting lewat gol dan assistnya, memberi beberapa kemenangan tipis atas lawannya.
Kekalahan di semifinal UCL dari Real Madrid hanyalah sebuah ketidakberuntungan belaka, dan pasukan Pep mampu menyikapinya dengan mental yang baik.Â
Mereka tidak down, dan sukses taklukkan Chelsea pada semifinal FA Cup tiga hari berselang. Kemenangan yang mempertebal keyakinan fans, akan tutup musim dengan lebih dari satu gelar.
Akhirnya Senin (20/5/2024) dini hari WIB, Citizen di seluruh dunia dapat berpesta kembali setelah treble musim lalu. Selamat atas gelar EPL ke-10 Manchester City!
Sementara bagi Arsenal, tidak perlu terlalu larut bersedih. Progres mereka sangat baik musim ini, dan jika bisa ditingkatkan kualitas pemain cadangannya niscaya bisa melangkahi City musim depan.
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H