Bologna boleh mendapat panggung penghargaan setinggi-tingginya di Serie A, tetapi jangan lupakan satu klub ini, Atalanta. Tim asuhan Gian Piero Gasperini sukses mencapai dua final pada akhir musim, dan akan menjalani yang pertama melawan Juventus pada Final Coppa Italia 2024. Mampu hentikan La Dea, Old Lady?
Gebrakan Atalanta mulai terasa semenjak peralihan tahun ini. Charles De Katelaere, Teun Koopmainers, Ademola Lookman dan Gianluca Scamacca mampu bergantian menjadi protagonis untuk hasil-hasil apik La Dea.Â
Di Serie A, Atalanta kini cukup nyaman berada di peringkat 5 dengan 63 poin. Empat kemenangan beruntun mampu dicetak tim yang bermarkas di Bergamo, sehingga besarkan peluang tampil di UEFA Champions League (UCL) musim depan. Ya, untuk UCL musim depan Italia berhak mengirimkan lima wakilnya untuk berkompetisi.
Final berikutnya yang menanti Atalanta, adalah misi menghentikan unbeaten Bayer Leverkusen pada partai puncak UEFA Europa League (UEL) 2024, yang akan dilangsungkan di Dublin, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB.
Lalu bagaimana dengan Juventus? Tim yang masih menjadi penguasa Serie A dengan 36 gelar, tengah alami fase declining (penurunan) saat ini. Dusan Vlahovic dkk bahkan terlempar dari tiga besar Serie A, digusur oleh Bologna. Rencana pergantian nahkoda pada musim depan menjadi salah satu aspek penyebabnya.
Seberapa besar peluang kedua tim dalam laga yang dilangsungkan di Olimpico, Kamis (16/5/2024) dini hari WIB nanti? Mari kita bahas.
Dua Kutub Persiapan Jelang Laga Final
Perbandingan terbalik terpampang kala melihat performa kedua tim sebulan terakhir. Atalanta berhasil bukukan lima kemenangan dan sekali seri, termasuk singkirkan Marseille pada semifinal UEL.
Sedangkan Juventus bagaimana? Old Lady tidak pernah menang di enam laga terakhir! Catatannya adalah lima kali seri di liga dan sekali kalah 1-2 pada semifinal kedua Coppa Italia melawan Lazio (24/4/2024).
Teriakan untuk pergantian pelatih makin mengental dari Juventini, sebutan fans Juventus. Mereka menginginkan Thiago Motta hadir di musim depan untuk gantikan Massimiliano Allegri.
Seperti pernah saya bahas dalam artikel tentang Juve ini, masalah memang kompleks bagi Si Nyonya Tua musim ini. Masalah finansial, skorsing Fagioli-Pogba, pemain terbatas hingga skeptisnya Allegri pada Cattenacio adalah intisarinya.
Menghadapi Final nanti, satu-satunya harapan Juventus adalah mental juara yang tersisa. Beruntung bagi mereka karena Danilo, Alex Sandro dan Timothy Weah sudah tersedia. Hanya Kenan Yildiz saja yang dipastikan absen karena cedera.
Sementara tim asuhan Gian Piero Gasperini akan kehilangan ujung tombak andalan, Gianluca Scamacca, karena akumulasi kartu di Coppa Italia. Scamacca peroleh kartu kuning keduanya pada leg kedua semifinal melawan Fiorentina (25/4/2024), dimana ia sumbang sebuah gol dalam kemenangan meyakinkan 4-1.
Tanpa adanya Scamacca, maka Charles De Katelaere akan jadi andalan untuk menjebol pertahanan Juventus. Bagusnya, pemain pinjaman AC Milan ini sukses cetak dua gol pada laga terakhir La Dea. Senin, 13 Mei 2024, Atalanta sukses kalahkan AS Roma 2-1 di Bergamo.
Perkiraan Formasi dan Jalannya Laga
Atalanta akan kembali memainkan formasi 3-4-2-1, dengan kiper spesialis ajang domestik Marco Carnesecchi menjaga gawangnya. Trio bek Marten de Roon, Isak Hien dan Djimsiti akan berdiri melindungi garis pertahanan.
Empat pemain akan memenuhi lini tengah, dimana Davide Zappacosta dan Matteo Ruggeri berada di sisi sayap, sementara Mario Pasalic serta Ederson menjadi gelandang jangkar.
Teun Koopmeiners serta Ademola Lookman akan menjadi ruh permainan La Dea, menunjang De Katelaere sebagai ujung tombak. JIka starting line-up ini belum berhasil, masih ada Alexei Miranchuk dan El Bilal Toure sebagai supersub-nya.
Sementara Max Allegri, yang sama fanatiknya dengan skema tiga bek, kemungkinan menurunkan formasi 3-5-2. Di bawah mistar adalah jatah dari Mattia Perin sang spesialis Coppa Italia, menggusur sementara Wojciech Szczesny ke bangku cadangan.
Fabio Gatti, Bremer serta Danilo akan jadi andalan di belakang. Di tengah, Andrea Cambiaso, Manuel Locatelli, Adrien Rabiot, Filip Kostic dan Weston McKennie akan mensupport duet Federico Chiesa dan Dusan Vlahovic.
Hasil imbang 1-1 melawan Salernitana, Minggu (12/5/2024) lalu, mengharuskan Max Allegri menurunkan duet terbaik Juventus sejak awal. Tidak ada lagi ruang untuk gagal mencetak gol, seperti saat 25 tembakan mereka hanya berujung satu gol ke gawang Salernitana.
Sebagai rencana cadangan, Timothy Weah, Arkadiusz Milik serta Moise Kean bisa menjadi tumpuan di babak kedua. Rising-star Fabio Miretti juga bisa diandalkan kala lini tengah Bianconerri alami kebuntuan.
Pertemuan kedua tim musim ini di Serie A berakhir imbang 0-0 dan 2-2. Jadi, ada kemungkinan laga akan berlangsung alot bahkan hingga perpanjangan waktu ataupun adu penalti.
Skenario ini lebih menguntungkan Juventus, karena mereka selain punya mental juara, juga punya barisan penendang penalti yang bagus dibandingkan Atalanta.
Jika tidak ingin berlanjut hingga extra-time, Atalanta wajib mengurung pertahanan Juventus dengan possesion-ball secara horizontal. Menembus trio Juve dengan bola atas relatif sulit, maka akselerasi Ademola Lookman serta tembakan Teun Koopmeiners bisa jadi sering dilakukan di waktu krusial.
Federico Chiesa akan jadi andalan Juventus untuk lakukan serangan balik. Namun penyerang Italia ini tentu tidak bisa memforsir tubuhnya, karena baru pulih dari cedera. Peluang untuk tampil di EURO 2024 guna mempertahankan gelar Gli Azzurri tentu tidak ingin dilewatkannya.
Skor kemungkinan akan berakhir ketat, dimana Atalanta lebih condong untuk dijadikan unggulan. Menyelesaikan dalam 90' menit adalah tujuan utama La Dea, meskipun masih bisa juga gempuran mereka di perpanjangan waktu menghasilkan gol kemenangan.
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H