Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bisakah Berharap Nepotisme Nasionalis di Como 1907? Eits, Nanti Dulu

13 Mei 2024   15:01 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:34 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Como merayakan gol ke gawang Bari pada lanjutan laga Serie B Liga Italia, Sabtu (13/4/2024)(INSTAGRAM/COMOFOOTBALL) via kompas.com

"Pasti langsung beli Jay Idzes dan Thom Haye musim depam."

Ucapan bernada "nepotisme" wajar diucap karena selain Como 1907 dimiliki oleh orang Indonesia, situasi sepakbola Nasional juga sedang berprestasi. Tapi saya harus mengerem euforia ini dan berkata, "eits, nanti dulu!"

Fajar Fathur Rahman (Berdiri dua dari kiri), semasa mengikuti program Garuda Select. Sumber : (Dok. Garuda Select) via kompas.com
Fajar Fathur Rahman (Berdiri dua dari kiri), semasa mengikuti program Garuda Select. Sumber : (Dok. Garuda Select) via kompas.com

Garuda Select dan Staf Manajemen Sudah Representasikan Indonesia

Ada dua nama dari Indonesia yang cukup mengemuka untuk representasi klub Como 1907, tentu selain Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono para Owner klub. Mereka adalah Mirwan Suwarso dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Mirwan Suwarso merupakan tangan kanan keluarga Hartono, sebagai wakil pemilik yang turut berkecimpung langsung dalam operasional klub yang berbasis di Lombardy tersebut.

Kemudian Kurniawan Dwi Yulianto, tentu pecinta sepakbola Indonesia sudah tidak asing dengan penyerang hebat Timnas era 1990an ini. Ia sekarang merupakan salah satu staff kepelatihan yang masuk dalam tim Osian Roberts beserta Cesc Fabregas. Fokus utama "Si Kurus", adalah pengembangan pemain muda di tim Como 1907.

Kemudian ada sebuah wadah, yang sudah dibangun keluarga Hartono sebagai tempat menampung bakat muda Indonesia plus global, yang bernama Garuda Select. Garuda Select ini langsung didirikan tahun 2019, tak lama setelah akuisisi Grup Djarum. Dennis Wise dipercaya menjadi Direktur Teknik program yang juga buah sinergitas bersama PSSI tersebut.

Hasilnya bagaimana? Ernando Ari Sutaryadi, Bagas Kaffa, Fajar Fathur Rahman, Komang Teguh dan Hokky Caraka adalah diantaranya. Mereka merupakan alumnus Garuda Select yang menjadi punggawa Timnas Indonesia U-23 lalu.

Jadi tidak perlu ditanyakan lagi nasionalisme dari pemilik Como 1907 terhadap bakat-bakat dari tanah air. Para lulusan Garuda Select, meski kebanyakan akhirnya berkarier di Liga Indonesia, juga mempunyai kesempatan untuk dilirik klub-klub Eropa. Bagus Kahfi adalah contoh pemain yang sempat dikontrak FC Utrecht.

Bagaimana Peluang Pemain Indonesia Masuk Tim Utama Como 1907?

Dijawab langsung pertanyaan para netizen di atas oleh wawancara eksklusif Coach Kurniawan Dwi Yulianto dengan goalcomindonesia. Poin yang bisa diringkas adalah sebagai berikut :

  • Pengembangan Sepakbola Usia Dini di Italia Sudah Sangat Maju

Harus menjadi pelecut bagi pengembangan pemain sepakbola usia dini di Indonesia, Italia sudah mempunyai sistem dan kompetisi yang stabil. Bahkan Kurniawan menjelaskan bahwa di usia 8-9 tahun lah bakat pemain tersebut sudah bisa disaring dan berburu kontrak profesional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun