Berbicara tentang kondisi terkini, performa Manchester United dan Arsenal mungkin akan terlihat sangat jomplang. Badai cedera, kekalahan memalukan 0-4 dari Crystal Palace (7/5/2024), maupun rumor (lagi) pemain tidak sreg dengan strategi Erik ten Hag menjadi parade "handicap" dari United. Tapi perlu diingat, laga nanti dilaksanakan di Old Trafford, Theatre of Dreams!
Manchester United akan menjamu Arsenal dalam lanjutan English Premier League (EPL) matchday ke-37. Dihelat pada hari Minggu (12/5/2024) pukul 22.30 WIB, laga ini sangatlah menentukan bagi kedua tim.
Setan Merah butuh kemenangan, untuk kembali bersaing di slot kompetisi Eropa setelah dilewati Chelsea pada pekan lalu. Bruno Fernandes dkk kini terdampar di peringkat 8 dengan 54 poin.Â
Dua laga tersisa akan menentukan apakah mereka bisa kembali ke pentas Eropa musim depan, setidaknya di UEFA Europa League (UEL). Meskipun, mereka mempunyai peluang kedua di final FA Cup melawan Manchester City dua minggu lagi.
Sementara bagi Arsenal, laga ini adalah "segalanya". Persaingan dengan Manchester City di pucuk klasemen akan ditentukan lewat dua match tersisa. Selain menghadapi MU, Arsenal punya satu laga terakhir melawan Everton (19/5/2024) di Emirates Stadium.
Pasukan Mikel Arteta kini sudah mengoleksi 83 poin dari 36 laga, unggul satu poin dari City yang baru memainkan 35 laga. Ada potensi Citizen akan menyalip mereka di matchday 36 ini, karena Erling Haaland dkk akan bermain lebih dahulu di kandang Fulham, Sabtu (11/5/2024) sore WIB.Â
Jadi, jika tidak ingin merasakan sakitnya dikalahkan Manchester City lagi seperti musim lalu, Arsenal dituntut sapu bersih di dua laga tersisa. Sembari berharap, City akan terpeleset di antara tiga laga melawan Fulham, Tottenham Hotspur (15/5/2024) dan West Ham (19/5/2024).
Kondisi Terkini Kedua Tim
Eric ten Hag jelas dalam sorotan usai kekalahan telak atas Crystal Palace. Lini belakang yang digalang Casemiro dan Johny Evans betul-betul tak berkutik di hadapan Jean-Philippe Mateta, Eberechi Eze dan Michael Olise. Lebih ngeri lagi, Arsenal punya trio yang lebih menakutkan dibandingkan punggawa Palace tersebut.
Kabar baik di tengah badai cedera, adalah mulai fitnya Lisandro Martinez, Harry Maguire, Scott McTominay, Bruno Fernandes dan Marcus Rashford yang semuanya absen di laga melawan Palace. Selain Lisandro Martinez, semua pemain yang comeback ini berpeluang langsung tampil sejak awal permainan.
Sementara yang menyesakkan ialah kembali cederanya Mason Mount dan Luke Shaw. Mount ikut bertanding saat melawan Palace lalu, meski tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sementara Shaw yang masih dalam tahap pemulihan malah menderita cedera kambuhan.
Erik ten Hag dalam konferensi pers sebelum laga menyatakan akan berhati-hati memainkan pemain yang baru sembuh, terutama Martinez. Ia tidak ingin meresikokan karier pemain bersangkutan, meski laga melawan Arsenal sangatlah menentukan.
"Saya tidak akan pernah berjudi dengan seorang pemain, tidak akan pernah. Ini soal mereka, masa depan mereka, yang terpenting adalah karier mereka dan klub adalah yang terpenting, tapi keselamatan dan kesehatan pemain berada pada level yang tinggi." ujarnya dikutip dari metro.co.uk.
Di kubu tim tamu, semua pemainnya 100% siap tempur untuk menghadapi dua laga sisa akhir musim. Jurrien Timber bahkan mungkin sudah bisa masuk ke skuad cadangan, kendatipun peluang mainnya akan sangat kecil karena Ben White tunjukkan konsistensi luar biasa di bek kanan.
Jorginho mengambil atensi sebelum laga ini, setelah deal perpanjangan kontrak setahun lagi hingga Juni 2025. Gelandang asal Italia, kendatipun bukan pilihan utama, merupakan perpanjangan tangan Mikel Arteta di atas lapangan. Kepemimpinan dan komunikasinya tidak terbantahkan dalam mengorganisir permainan.
Seusai kontrak yang ia tanda tangani tengah pekan lalu, ia juga mendorong manajemen Arsenal untuk segera memperpanjang kontrak Arteta yang akan habis pada akhir musim depan.
Mikel Arteta tetap kalem dengan pendapat Jorginho ini, dengan menaruh fokus sepenuhnya pada laga di Old Trafford nanti. Ia bahkan menyatakan keyakinan timnya bakal juara.
"Saya sudah yakin sejak awal musim (Arsenal jadi juara Liga Inggris). Pikiran saya meminta saya untuk mengatakan kepada pemain bahwa kami akan juara Premier League. Itulah yang otak saya lakukan saat ini dan saya ingin mengikuti itu serta firasat saya. Saya ingin semua orang berpikir seperti ini juga. Semoga saja kami bisa meraihnya." ujarnya dikutip dari Independent via detiksport.
Laga Terakhir dan Head to Head Kedua Tim
Hasil bagaikan bumi dan langit didapatkan Manchester United dan Arsenal pada pekan 35 EPL lalu. Dibantai 0-4 oleh Crystal Palace di Selhurt Park, United sangatlah kehilangan sosok Harry Maguire di lini belakang. Maguire terindikasi cedera otot sebelum laga terebut sehingga harus menepi.
Menurunkan Casemiro sebagai bek dadakan, ternyata menjadi bumerang bagi Setan Merah. Dua kebobolan mereka adalah akibat gagalnya Casemiro menjalankan perannya, terutama gol kedua Michael Olise dimana bola bisa dengan mudah direbut darinya oleh Daniel Munoz.
Tidak bisa jika hanya salahkan Casemiro seorang, karena nyatanya pemain lain seperti Andre Onana, Christian Eriksen, Wan-Bissaka serta Diego Dalot juga tampilkan performa buruk. Plus tudingan miskin taktik juga terarah ke hidung Erik ten Hag.
Sementara Arsenal mampu menang 3-0 atas Bournemouth di Emirates Stadium. Penalti Bukayo Saka, Leandro Trossard dan Declan Rice menjadi protagonis kemenangan meyakinkan ini.
Kendati demikian, ada momen dalam pertengahan babak kedua mereka hampir kebobolan oleh The Cherries. David Raya, yang menyabet gelar Golden Glove Premier League musim 2023/2024, masih sering gagal mengambil keputusan tepat dalam hadapi bola atas.
Ada satu gol sempat bersarang ke gawangnya lewat Antoine Semenyo, namun wasit masih murah hati memberikan pelanggaran atas agresivitas Dominik Solanke. Gempuran Rasmus Hojlund dan Scott McTominay bisa jadi ancaman terbesarnya di laga nanti.
Head to head kedua tim dalam tiga musim terakhir, masih menunjukkan dominasi Arsenal lewat 4 kemenangan, satu seri dan dua kali kalah. Tetapi yang harus jadi catatan, dua kekalahan itu diderita Gunners dalam dua musim terakhir di Old Trafford!
Pertemuan pertama kedua tim musim ini, dimenangkan Arsenal dengan skor 3-1 di Emirates (3/9/2023). Gol Declan Rice dan Gabriel Jesus di injury-time menjadi penentu tiga poin bagi The Gunners. Sebelumnya, kedua tim berbagi sebuah gol melalui Marcus Rashford dan Martin Odegaard di babak pertama.
Berbicara sejarah, Old Trafford memang tidak bisa ditaklukkan Arsenal dengan mudah. Ada rivalitas tersendiri di antara kedua tim, entah siapapun pemain yang diturunkan. Handicap cedera pemain United, bukan jaminan untuk Arsenal dapatkan kemenangan mudah.
Prediksi Formasi dan Jalannya Laga
Dengan Harry Maguire yang kemungkinan bisa diturunkan, Erik ten Hag lebih bisa bernafas lega memainkannya bersama Johny Evans di jantung pertahanan dalam formasi 4-2-3-1. Bersama Diego Dalot dan Aaron Wan-Bissaka, mereka akan menjaga gawang Andre Onana yang harus siap mendapat puluhan tembakan lagi.
Pasalnya, Manchester United yang sudah mencatat rekor buruk pribadi dengan 13 kali kalah musim ini, adalah tim kedua dengan terpaan tembakan terbanyak sepanjang musim ini (618 kali, setara 18 kali per pertandingan).
Menjadi penting bagi ten Hag untuk menurunkan dua pemain bertipe petarung di posisi jangkar, yakni Kobbie Mainoo dan Casemiro. Kedua pemain ini akan dibantu oleh Bruno Fernandes, Scott McTominay dan Alejandro Garnacho di depannya, serta Rasmus Hojlund sebagai ujung tombak.
Sementara Arteta kemungkinan besar tidak akan merubah winning-team kala menghajar Bournemouth pekan lalu. Dengan formasi 4-3-3, David Raya akan dilindungi kuartet Ben White, William Saliba, Gabriel Magalhaes plus Takehiro Tomiyasu.
Thomas Partey, Declan Rice dan Martin Odegaard menjadi penyeimbang terbaik di lini tengah, mendukung trio Bukayo Saka, Leandro Trossard serta Kai Havertz di depan.Â
Arsenal akan menekan tuan rumah sejak menit awal dengan possesion-ball nya. Di sini yang harus dicermati ten Hag adalah agar lini belakangnya tidak semakin mundur garis pertahanannya.Â
Secara duel fisik, Kai Havertz lebih mudah diantisipasi daripada Mateta (penyerang Palace), tetapi jika kombinasi bola pendek Arsenal bisa mengurung di kotak penalti, itu tanda bahaya bagi United.
Serangan balik cepat andalkan Garnacho dan Hojlund menjadi pilihan terbaik bagi United dalam menyerang. Sisi yang bisa diincar adalah area Gabriel Magalhaes yang cukup lamban, sebab William Saliba di sisi satunya tengah dalam peak performance. Mendapat set-piece, juga bisa dimanfaatkan sebagai jalan United membobol gawang David Raya.
Jika Arsenal punya mental yang tepat untuk bersaing menjadi juara, mereka akan bisa mengalahkan United dengan selisih minimal dua gol di laga nanti.Â
Tetapi kalau ternyata Odegaard cs kurang bisa perform, Bruno Fernandes dkk bisa sakiti mereka. Satu hasil seri, atau bahkan kekalahan, adalah game over bagi Arsenal.Â
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
