Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Joselu, Dua Musim Lalu Hanyalah Suporter, Kini Jadi Penentu Kelolosan Los Blancos ke Final UCL!

9 Mei 2024   12:46 Diperbarui: 9 Mei 2024   13:11 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joselu merayakan gol keduanya ke gawang Munchen, Kamis (9/5/24) dinihari WIB. (Foto: REUTERS/Susana Vera) via www.sport.detik.com

Sebuah partai menarik tersaji di leg kedua Semifinal UEFA Champions League (UCL), Kamis (9/5/2024) dini hari WIB. Tuan rumah Real Madrid sukses melakukan comeback di akhir laga untuk tuntaskan kemenangan 2-1 atas Bayern Munchen. Bukan Vinicius jr, Jude Bellingham ataupun Rodrygo, protagonisnya ialah Joselu! Sang fans sejati Los Blancos!

Die Roten unggul terlebih dahulu lewat sepakan kaki kanan Alphonso Davies menit 68'. Respon cepat dilakukan Carlo Ancelotti dengan bermain lebih direct lewat masuknya Joselu untuk gantikan Federico Valverde. 

Dan, pemain yang dua tahun lalu mendukung Los Blancos di tribun Stade de France saat Madrid kalahkan Liverpool di Final UCL, menunaikan tugasnya lewat brace menit 88' serta 90+1'! Bukan hanya miliki DNA Champions League, Los Blancos juga mempunyai pemain yang benar-benar "siap mati" untuk mereka. Vamos!

Dengan demikian Real Madrid menang agregat 4-3 atas Munchen, dan akan bersua Borussia Dortmund pada partai Final UCL yang dihelat di Wembley, 2 Juni 2024. Laga nanti akan menjadi kesempatan nostalgia bagi Jude Bellingham, dimana awal musim ini ditransfer Los Blancos dari Der Borussen.

Sementara Bayern Munchen mencatat rekor tanpa gelar lagi, semenjak terakhir kalinya adalah musim 2011-2012. Sebuah pencapaian buruk di musim terakhir Thomas Tuchel menangani Joshua Kimmich cs. Apalagi jika melihat hadirnya Harry Kane di lini serang harusnya bisa meningkatkan performa mereka.

Sudah sampai sejauh semifinal, dan hanya kalah efektif dibanding Real Madrid, bukanlah sesuatu yang perlu disesali Munchen. Jikapun merujuk kegagalan di level domestik, musim ini memang sedang menjadi panggungnya Xabi Alonso bersama Bayer Leverkusen. Menurut saya, tidak terlalu buruk sih musim ini bagi Harry Kane cs. Just try next year, Kane!

438170219-1052818959978928-5994084844696061470-n-663c5f8414709366ce17c7d2.jpg
438170219-1052818959978928-5994084844696061470-n-663c5f8414709366ce17c7d2.jpg
Momen Joselu melakukan selfie sebelum menonton partai final UCL musim 2022 antara Madrid vs Liverpool. Sumber : facebook/fabrizioromanoherewego

Laga Seru yang Kedepankan Skill Individual

Bagi penggemar sepakbola, laga semalam merupakan pertunjukan skill individual dibandingkan adu taktik kedua manajer. Carlo Ancelotti dan Thomas Tuchel memberikan kebebasan bagi pemain-pemain seperti Vinicius jr, Rodrygo, Jude Bellingham, Jamal Musiala dan Leroy Sane untuk melewati lawan dengan dribbling-nya.

Permainan menjadi sangat terbuka dan seru, tak bisa dipungkiri kedua kiper (Andriy Lunin serta Manuel Neuer) jadi harus berjibaku menghalau tembakan. Gempuran Los Blancos yang justru lebih banyak terjadi di babak pertama, menghasilkan total 19 tembakan dengan 5 tepat sasaran.

Sementara Bayern Munchen di laga ini kurang begitu banyak menembak, namun efektif dengan total 5 dari 9 tembakan mengarah ke gawang Lunin. 

Sebelum laga, mental punggawa Real Madrid sudah terdongkrak lebih dahulu usai pastikan menjadi juara La Liga musim ini. Kemenangan 3-0 mereka atas Cadiz (4/5/2024) disusul kekalahan saingan terdekat Barcelona 2-4 dari Girona beberapa jam setelahnya.

Bayern Munchen yang sudah dipastikan kehilangan gelar Bundesliga yang mereka pegang 11 musim berturut-turut, punya bekal negatif usai dikalahkan Vfb Stuttgart 1-3 pada Sabtu (4/5/2024) lalu. Meski demikian Tuchel punya kabar baik karena Matthijs de Ligt sudah sembuh dan siap dimainkan di Santiago Bernabeu.

Babak pertama berlangsung ketat, namun tidak ada gol yang tercipta. Baik Andriy Lunin maupun Manuel Neuer tampil perkasa di bawah mistar untuk membendung serangan-serangan lawan.

Menit ke 12' Neuer lakukan double-saves atas tembakan Vinicius jr dan Rodrygo di dalam kotak penalti. Reflek gemilang menunjukkan kiper senior ini masih pantas untuk memimpin lini belakang Jerman di EURO 2024 nanti.

Menit 39' lagi-lagi reflek gemilang Neuer berhasil menepis crossing Vinicius jr yang mengarah ke sudut kiri gawangnya. Neuer dengan sigap terbang menepis bola disaat fokusnya juga perhatikan kemungkinan bola berbelok bila menyentuh pemain El Real.

Pada babak kedua, Alphonso Davies membuka skor bagi Die Roten menit 68'! Di sisi kanan kotak penalti Madrid, pemain Kanada mampu "menekuk" Antonio Rudiger sebelum kirimkan bola melengkung ke kiri atas gawang Lunin lewat sepakan kaki kanannya.

Real Madrid sempat mendapat gol pada menit ke-70' lewat sepakan Nacho memanfaatkan tendangan penjuru. Wasit Szymon Marciniak asal Polandia yang semula mengesahkan gol tersebut, mendapat call dari VAR untuk melihat rangkaian kejadian sebelum gol. Ia akhirnya menganulir, karena terbukti Nacho melakukan dorongan ke wajah Joshua Kimmich sebelum menendang.

Die Roten merasa di atas angin, sebab barisan penyerang Real Madrid sudah terlihat frustasi menghadapi kokohnya tembok pertahanan Neuer cs.

Hingga akhirnya Don Carlo merasa perlu untuk melakukan penyegaran di lini serang. Rodrygo dan Federico Valverde ditarik keluar untuk digantikan Brahim Diaz plus sang protagoinis, Joselu.

Tampil total selama kurang lebih 20' menit, Joselu mendadak mempunyai spirit Filippo Inzaghi! Ia selalu terlibat dalam mencari ruang ketika menyerang, dan akhirnya mendapat kado pada menit 88'.

Sepakan kaki kanan Vinicius jr sepertinya hopeless karena terlalu pelan dan tepat ke arah pelukan Neuer. Tetapi Joselu tetap berlari ke depan gawang seakan tahu bola akan memantul ke arahnya. 

Dan benar saja, Neuer lakukan satu-satunya blunder di laga semalam. Ia gagal menangkap dengan sempurna bola kiriman Vini. Joselu langsung menyergap bola muntah dengan sontekan kaki kanannya, membuat agregat berimbang 3-3.

Inilah Real Madrid, disaat tim lain mungkin berpikir skor imbang di penghujung laga adalah saat menunggu perpanjangan waktu, punggawa Los Blancos tetap menyerang dengan gencar.

Menit ke 90+1', Antonio Rudiger mendapat bola di sisi kiri dan langsung kirimkan umpan ke depan gawang. Joselu, dengan cekatan menyontek bola keras tersebut masuk ke gawang Neuer kedua kalinya!

Hakim garis sempat mengangkat bendera offside dan wasit Szymon Marciniak pun jadi menganulirnya. Namun setelah VAR melakukan review, posisi Joselu masih berada di belakang bola. Jadi gol ini sah menjadi milik pemain 34 tahun tersebut!

Sebuah gol Bayern Munchen di akhir laga digagalkan oleh wasit, secara kontroversial. Umpan lambung diberikan dari belakang, berhasil disundul Mazraoui menuju jalur tembak Matthijs de Ligt. Bek Belanda itu menendang bola masuk ke gawang Lunin, bertepatan dengan peluit Szymon Marciniak yang menandakan Mazraoui berada pada posisi offside.

Ya, inilah yang membuat kubu Munchen sangat marah paska laga. Wasit menghentikan advantage moment tepat ketika de Ligt menendang bola, karena memutuskan Mazraoui sudah offside. 

Menurut saya, seharusnya wasit tetap membiarkan gol terjadi barulah diangkat bendera offside. Karena jika meniup peluit sebelum gol, maka VAR tidak relevan lagi untuk mereview posisi Mazraoui. VAR hanya melakukan review terhadap dua hal, potensi kartu merah atau revisinya, beserta keabsahan sebuah gol. 

Dalam hal ini mungkin keputusan offside-nya adalah tepat, tetapi tidak dilakukannya review VAR adalah kontroversi terbesarnya.

Nostalgia Jude Bellingham dan Rasa Cinta Joselu

Dengan demikian Real Madrid akan bersua dengan Dortmund di partai puncak nanti, sekaligus menjadi momen nostalgia bagi Jude Bellingham. Akun instagram Borussia Dortmund juga sudah memposting pster laga nanti, dengan menunjukkan foto besar Jude Bellingham di pihak lawan.

Kisah kebersamaan Jude Bellingham di Signal Iduna Park selama tiga musim, tentu menjadi momen paling berharganya untuk berkembang menjadi pemain top seperti sekarang ini. 

Pertemuannya dengan Marco Reus, Mats Hummels, Emre Can dan Julian Brandt akan seru untuk dinantikan. Tak lupa ada pula rekan senegara Bellingham, Jadon Sancho, yang siap membuktikan bahwa Die Borussen lebih hebat dari Manchester United! Eh, maksud saya Real Madrid. hehehe

Sementara itu sang protagonis, Joselu, meski tidak didapuk sebagai Man of The Match laga ini, telah mengukir kisah sukses kecintaannya terhadap Los Blancos lewat dua golnya. 

Pada laga semalam, Vinicius jr yang dinobatkan UEFA sebagai pemain terbaiknya.

Joselu, yang juga kakak ipar dari Dani Carvajal, sempat menimba ilmu di Real Madrid Castilla selepas mengikuti akademi Celta Vigo. Sayang kariernya di Madrid ternyata mandek, hingga akhirnya putuskan kembali ke negara tempat lahirnya, Jerman, untuk melanjutkan mimpi sepakbolanya.

Hoffenheim, Eintracht Frankfurt dan Hannover adalah tiga klub Bundesliga yang pernah dibelanya sebelum menyeberang ke Inggris bersama Stoke City dan Newcastle. 

Mendekati akhir kariernya, ia memutuskan menerima pinangan Alaves sebelum bergabung dengan Espanyol di musim lalu (2022/2023). Di tim Catalan inilah torehan golnya cukup lumayan (17 gol dari 38 laga), meski akhirnya Espanyol harus terdegradasi ke Segunda Division.

Real Madrid yang kehilangan Karim Benzema akhir musim lalu, diluar dugaan meminjam Joselu dari Espanyol sebagai penggantinya alih-alih membeli Benjamin Sesko ataupun Kylian Mbappe. Pengalaman dan cinta adalah dua hal yang ditawarkan fans sejati Real Madrid ini, yang diboyong sebagai pemain pinjaman selama semusim.

Musim depan mungkin saja Joselu akan bertahan sebagai pemain pinjaman di Los Blancos. Pasalnya ia mempunyai klausul untuk dipinjamkan lagi, jika Espanyol tidak naik ke kompetisi La Liga. Kini Espanyol duduk di peringkat ke-4 Segunda, terpaut hanya 3 poin dari Eibar di peringkat ketiga yang menjadi batas minimun untuk promosi. Sementara Segunda masih menyisakan empat partai lagi.

Bila ternyata Espanyol promosi bagaimana? Mungkin saja Joselu akan menebus sendiri kontraknya jika Carlo Ancelotti menghendakinya bertahan.

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun