Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Tunggal Mats Hummels Pertegas Kelolosan Dortmund ke Final UCL

8 Mei 2024   04:18 Diperbarui: 8 Mei 2024   04:39 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Borussia Dortmund merayakan gol Mats Hummels ke jala PSG pada Rabu, (8/5/24) dinihari WIB. (MIGUEL MEDINA/AFP) via kompas.com

Dewi Fortuna tidak mau berpihak kepada Paris Saint Germain (PSG) ketika berlaga di semifinal UEFA Champions League (UCL) leg kedua menjamu Borussia Dortmund, Rabu (8/5/2024) dini hari WIB. 

Total 30 tembakan ke arah gawang Gregor Kobel, dimana 4 diantaranya membentur tiang gawang, semakin diperparah deritanya oleh gol tunggal Mats Hummels via sundulan menit ke-50'!

Kylian Mbappe dkk sudah mencoba berbagai cara menembus barisan pertahanan Die Borussen. Luis Enrique juga sudah memainkan seluruh pemain menyerangnya secara bergantian, tetapi pertahanan Dortmund yang digalang Hummels dkk memang tampil sangat solid.

Kemenangan 1-0 Dortmund atas PSG di leg pertama (2/5/2024) bisa digandakan dengan skor identik di Parc des Princes malam tadi. Kolektivitas skuad asuhan Edin Terzic berhasil mengungguli skill-skill individu barisan penyerang PSG dengan agregat total 2-0.

Mereka kini memastikan satu tiket ke Final UCL dalam tajuk Road To Wembley, yang akan digelar 2 Juni mendatang. Tampil gembos di liga domestik, ternyata Dortmund bisa begitu perkasa di kompetisi Eropa. 

Perlu diingat lagi, perjalanan mereka tidaklah mudah! Di fase Grup, tim kuning-hitam berada di Grup Neraka (F) bersama PSG, Newcastle United dan AC Milan. Tampil konsisten, mereka sukses menjadi juara grup lewat raihan 11 poin. 

Pada 16 besar, Dortmund singkirkan PSV Eindhoven lewat agregat skor 3-1. Di perempatfinal, tidak main-main perjuangan skuad Edin Terzic ini, karena sukses mengalahkan Atletico Madrid dengan agregat 5-4 di menit-menit akhir.

Kunci kesuksesan mereka sejauh ini adalah lini depan yang sangat tajam, dimana sudah lesakkan 17 gol hingga menjelang partai Final. 

Selamat kepada Die Borussen! Sekarang mereka tinggal menunggu sang penantang antara Real Madrid ataupun Bayern Munchen.

Misi PSG versus Mimpi Borussia Dortmund

Menghadapi laga dengan defisit satu gol, Luis Enrique menegaskan pentingnya gol pertama dicetak oleh PSG. Berkaca pada laga perempatfinal melawan Barcelona, ia yakin timnya akan mampu menggedor pertahanan Dortmund.

"Yang paling penting adalah mendapatkan gol pertama dan mengamankan kemenangan. Anda juga bisa kebobolan. Jadi, sangat penting untuk memberikan segalanya dan tetap tajam dalam menyerang dan bertahan. Namun kami harus tetap tenang, seperti yang kami lakukan saat melawan Barca." 

"(Saya) Harapkan pertandingan yang mirip dengan leg pertama, intens dan dimainkan pada level terbaik, dengan atau tanpa bola. Ini akan menjadi pertarungan yang sulit bagi kedua tim." ujarnya pada preskon sebelum laga dikutip dari onefootball.com.

Di kubu tim tamu, manajer Edin Terzic memberikan sepatah kalimat motivasional bagi timnya jelang laga. Ia menyatakan bahwa timnya mempunyai sebuah mimpi yang tinggi untuk berlaga di partai puncak UCL.

"Kami harus menunjukkan rasa hormat, ketahanan, keberanian, dan kegembiraan jika kami ingin mencapai sesuatu yang hebat. Mereka (PSG) punya misi, (tetapi) kami punya mimpi yang besar." ucap pelatih berkebangsaan Jerman terebut sebelum laga. 

Luis Enrique memainkan formasi 4-3-3 dimana Lucas Beraldo dan Marquinhos menjadi duet jantung pertahanan di depan Gianluigi Donnarumma, karena Lucas Hernandez dipastikan tutup musim akibat cedera ACL-nya. Nuno Mendes beserta Achraf Hakimi menjadi attacking-fullback di masing-masing sisi lapangan.

Tiga pemain di tengah diisi oleh Vitinha, Warren Zaire-Emery dan Fabian Ruiz. Sementara tiga penyerang di depan terdiri atas Kylian Mbappe, Ousmane Dembele plus striker Portugal, Goncalo Ramos.

Tim tamu sama sekali tidak melakukan perubahan pemain pada leg pertama lalu. Formasi 4-2-3-1 digunakan Edin Terzic, dimana Gregor Kobel tetap berada di bawah mistar. Kuartet Ryerson, Mats Hummels, Nico Schlotterbeck plus Ian Maatsen menjadi andalan di lini belakang.

Marcel Sabitzer dan Emre Can menjadi double-pivot, dibelakang trio pemain cepat Karim Adeyemi, Julian Brandt serta Jadon Sancho. Sebagai bomber utama, Niclas Fullkrug tentu diharap cetak gol lagi seperti laga pertama lalu.

Wasit Daniele Orsato kali ini dipercaya untuk bertugas memimpin laga, bersama hakim garis dan wasit VAR yang juga berasal dari Italia.

Jalannya Pertandingan dan Kesialan PSG

Babak pertama kedua tim langsung tampil ngegas, dimana PSG lebih mengandalkan skill individu pemainnya sementara Dortmund terlihat lebih kolektif dalam bermain. 

Menit ke-6', Kylian Mbappe membuka peluang lewat tembaka first time, namun masih lemah di pelukan Gregor Kobel. Lima menit berselang, Adeyemi membalas lewat tembakan volley yang bisa diblok oleh Lucas Beraldo.

Ryerson mendapat kesempatan menendang di dalam kotak penalti usai terima wall-pass Fullkrug pada menit 19'. Beruntung bagi PSG, tembakannya masih melenceng ke sisi kiri gawang Donnarumma.

Mulai menit ke-30, PSG memegang kendali permainan lewat tusukan Mbappe dan Dembele. Namun masih berujung tanpa gol karena bola sulit menemui Goncalo Ramos sebagai ujung tombaknya.

Karim Adeyemi mendapatkan momen serangan balik cepat di menit 35' usai terima sodoran Julian Brandt. Memasuki kotak penalti, tembakan keras kaki kirnya masih bisa ditepis secara gemilang oleh Donnarumma.

Peluang terakhir di babak pertama dihasilkan oleh sepakan spekulatif Vitinha. Arah bola hasil tembakan gelandang Portugal masih berada tepat di pelukan Kobel.

PSG sebenarnya berhasil menggedor sisi kiri Dortmund, dimana Hakimi dan Dembele kerap bisa lolos dari penjagaan Maatsen serta Adeyemi untuk kirimkan umpan. Tinggal bagaimana bola bisa dikirim ke sudut yang tepat bagi Ramos ataupun Mbappe untuk bisa dieksekusi.

Di kubu Die Borussen, skema serangan balik menjadi andalan di laga ini. Bola dari belakang kiriman Nico Schlotterbeck diarahkan kepada Fullkrug untuk dipantulkan ke sisi sayap. Jadon Sancho, sayangnya kurang begitu terlihat di babak pertama ini.

Di babak kedua tidak ada pilihan lagi bagi PSG selain mencetak gol untuk mengejar defisit satu gol. Meski demikian belum ada pergantian dilakukan Luis Enrique menyiratkan ia masih cukup waspada terhadap serangan balik Dortmund.

Zaire-Emery membuang peluang emas menit 47'! Berawal dari sepakan pojok yang ditujukan ke depan gawang Kobel, bola membentur pemain Dortmund dan mengarah ke Zaire-Emery yang berada di tiang jauh. Sungguh disayangkan sontekan wonderkid Prancis ini hanya menerpa tiang kiri gawang.

PSG malah harus kecolongan lewat sundulan Mats Hummels menit 50'! Sepakan pojok Julian Brandt melengkung indah ke arah Hummels, yang langsung disambut sundulan tajam ke sisi kiri jala Donnarumma. Sebuah kesalahan marking dilakukan oleh Lucas Beraldo harus dibayar mahal.

Kombinasi yang bagus dari pemain PSG menit 60', namun tembakan Goncalo Ramos masih melayang di atas mistar. Peneterasi Hakimi di sisi kanan membuka ruang bagi Vitinha guna memberikan cut-back kepada Ramos. Bola matang ini dieksekusi terlalu keras sehingga hanya melayang di angkasa.

Dua menit berselang tembakan jarak jauh Nuno Mendes hanya mencium tiang kiri gawang Gregor Kobel! Dua peluang yang menerpa tiang gawang di hari ini mengulang kembali kesialan PSG pada leg pertama minggu lalu.

Menambah daya dobrak, Luis Enrique memasukkan Bradley Barcola, Marco Asensio dan Lee Kang-in untuk gantikan Fabian Ruiz, Goncalo Ramos serta Zaire-Emery. Sementara Marco Reus plus Niklas Sule dimasukkan Edin Terzic menambah kedalaman pemain bertahannya.

Kylian Mbappe mengancam gawang Kobel di menit 80'. Mendapat umpan terobosan Hakimi dari sisi kanan, Mbappe langsung berikan tembakan mendatar ke sisi kiri gawang Dortmund. Gregor Kobel sigap menepis tembakan ini lewat ujung jarinya.

Dua menit berselang, giliran sundulan Marquinhos menyambut free kick Lee Kang-in yang masih belum tepat sasaran. Arah bola dari kapten PSG masih menyamping ke sisi kanan gawang.

Sepakan Kylian Mbappe menerpa mistar gawang! Menit 85' pemain PSG mengurung pertahanan Dortmund lewat umpan-umpan pendek. Skema ini menemui Mbappe dimuka gawang, namun Kobel berhasil menjulurkan tangannya untuk membuat bola menerpa mistar.

Empat menit kemudian, giliran sepakan Vitinha yang menerpa mistar dengan keras. Seakan dewi fortuna tak mau berlabuh ke Les Parissen, tembakan keras Vitinha juga belum mau masuk ke gawang Kobel. Ini adalah tembakan ke-29 yang dilancarkan pemain PSG sepanjang laga.

Wasit Daniele Orsato pun meniup peluit akhirnya. Tanda berakhirnya perjuangan PSG mengulangi capaian Final tahun 2020 lalu. 

Sementara tim kuda hitam Jerman, Borussia Dortmund, memperoleh malam yang indah untuk mewujudkan mimpi Edin Terzic menembus Final UCL di Wembley, 2 Juni 2024.

Borussia Dortmund akan menunggu pemenang antara Real Madrid melawan Bayern Munchen, Kamis (9/5/2024) dini hari WIB nanti. Apabila ternyata Bayern yang lolos ke Final, maka duo Jerman akan mengulang capaian All-Germany Final pada musim 2012/2013.

Menyambut EURO 2024 Jerman, apa bisa Die Roten?

Salam olahraga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun