Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Declan Rice dan Erling Haaland Jadi Decisive-Player Perburuan Gelar EPL

5 Mei 2024   13:06 Diperbarui: 5 Mei 2024   20:34 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua adalah pelanggaran keras Ryan Christie terhadap Bukayo Saka di babak pertama. Keduanya terlibat perebutan bola fifty-fifty, namun telapak sepatu Christie terindikasi mengarah ke tulang kering winger Inggris tersebut. 

Saka ajukan complain kepada Coote dengan menunjukkan bekas luka yang ia alami, namun tidak mengubah keputusan Coote untuk sama sekali tidak menghadiahi kartu kepada Christie. Wasit VAR juga menolak untuk melakukan review atas peristiwa ini.

Kontroversi terakhir adalah gol Bournemouth yang dianulir pada babak kedua. Terlibat perebutan bola udara, David Raya tidak mampu meninju dengan sempurna karena dihalangi oleh Dominik Solanke. Bola mengarah ke pemain Bournemouth, dan Antoine Semenyo sukses masukkan bola ke gawang Raya.

Sesuai keputusan pertamanya dan melalui tinjauan VAR, David Coote bersikukuh bahwa Solanke melakukan pelanggaran kepada David Raya karena indikasi "gerakan agresif"nya.

Menjadi masalah bagi pengamat bola, adalah Arsenal kerap kali melakukan taktik screening kepada kiper ini di banyak gol set-piece mereka. Ben White menjadi aktor utama strategi "bola basket" ini, kala setiap sepak pojok ia akan memblok pergerakan kiper lawan dengan berdiri di jalur larinya. Tapi menurut saya, memang Solanke terlalu agresif dalam momen tadi.

Kemenangan yang sangat pantas didapatkan Arsenal. Mikel Arteta hanya bisa berharap Manchester City terpeleset di satu dari tiga laga tersisa mereka.

Erling Haaland usai menorehkan hattrick dalam laga antara Man City vs Wolves (4/5/24). Sumber : (Darren Staples / AFP) via kompas.com
Erling Haaland usai menorehkan hattrick dalam laga antara Man City vs Wolves (4/5/24). Sumber : (Darren Staples / AFP) via kompas.com

Ledekan "Pemain Championship" Malah Meledakkan Haaland

Sementara itu di Etihad, Pep Guardiola benar-benar ingin pasukannya marah usai kegagalan di UCL melawan Real Madrid. Erling Haaland yang sempat diistirahatkan ketika melawan Brighton, menjadi starter lagi dan memberondong jala Jose Sa lewat torehan quattricknya.

Ini menjadi bukti bagaimana Roy Keane, pundit Britania yang juga mantan kapten Manchester United, telah salah pernah menyebutnya hanya punya kualitas striker Championship Division (divisi kedua Inggris).

Asumsi ngawur Roy Keane itu diberikan karena Haaland gagal stand-out di laga penting melawan Liverpool, Arsenal dan Real Madrid, sehingga timnya gagal peroleh hasil positif.

Paska laga semalam, Haaland ditanya perihal ini oleh media di mixed-zone, dan ia menjawab, "Saya tidak peduli dengan yang dikatakan orang itu (Roy Keane)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun