Ketika dunia sepakbola tanah air sedang diterpa ingar-bingar kesuksesan Timnas Indonesia U-23 dalam mengarungi Piala Asia U-23, di Eropa sedang ada skenario apik lho...Â
Dalam menyambut EURO 2024 yang akan dilangsungkan di Jerman pada bulan Juni-Juli 2024 esok, diam-diam dua perwakilannya punya potensi wujudkan All-Germany Final di UEFA Champions League (UCL)!
Setelah sehari sebelumnya Bayern Munchen ditahan imbang Real Madrid 2-2 di Allianz Arena, pada Kamis (2/5/2024) dini hari tadi Borussia Dortmund sukses menang 1-0 pada semifinal leg pertama melawan Paris Saint Germain (PSG).Â
Gol tunggal Niclas Fullkrug menit ke-36 mampu amankan satu kaki Die Borussen untuk hadapi leg kedua di Paris minggu depan.Â
Dortmund dan PSG sudah pernah bertemu di fase grup, kala menghuni Grup Neraka (F). Dortmund menjadi pemuncak klasemen grup dengan 11 poin, meninggalkan PSG di posisi runner-up lewat torehan 8 pon. Sementara AC Milan dan Newcastle harus tersingkir dari UCL sejak dini.
Head to-head di fase grup memang lebih menunjukkan superior Les Parissen. Pada matchday ke-1 Kylian Mbappe dkk menang 2-0 di Parc Des Princes. Sedangkan pada matchday ke-6 di Jerman, kedua tim berbagi hasil imbang 1-1.
Bagaimana skenario All-Germany Final mengulang tahun 2013 ini dapat terlaksana? Sepenting apa lonjakan prestasi klub-klub Jerman jelang EURO 2024 nanti? Mari kita bahas.
Peluang Tunggal Bayern dan Keseimbangan Dortmund
Bayern Munchen memang sangat mendominasi laga melawan Real Madrid, pada Rabu (1/5/2024) dini hari WIB lalu. Namun seperti dikatakan Thomas Muller, "Madrid ya Madrid", mereka bisa sangat efektif di kompetisi yang jadi "tempat bermainnya" ini. DNA Champions League sudah melekat di darah semua punggawa El Real.
Pembahasan laga tersebut sudah saya jabarkan di artikel ini, dimana Vinicius jr dan Kim Min-jae menjadi protagonis dan pesakitan utama pada laga tersebut.
Pemain Die Roten-pun bersepakat telah melupakan hasil tersebut, dan akan menyambut leg kedua di Santiago Bernabeu dengan seluruh sisa tenaga. Pasalnya, trofi UCL musim ini merupakan peluang tunggal Bayern Munchen untuk raih trofi di penghujung kepelatihan Thomas Tuchel.