Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mental Garuda Muda Teruji, Semifinal! Siapa Kita? Indonesia!

26 April 2024   04:36 Diperbarui: 26 April 2024   13:53 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timnas U23 dalam pertandingan perempat final Piala Asia U23 melawan Korea Selatan, Jumat (26/4/24) dini hari WIB. (Dok. PSSI) via kompas.com

Luar biasa! Fantastis! Membanggakan! Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Korea Selatan via adu penalti setelah bermain imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu. Mental Garuda Muda benar-benar teruji, mereka terbang tinggi tak terbendung menuju semifinal Piala Asia U-23! Semakin dekat ke Olimpiade 2024 Paris! Biar dunia tahu, Siapa Kita? INDONESIA!

Rafael Struick menjadi pahlawan di laga ini lewat sumbangsih dua golnya menit 15' dan 45+3'. Taeguk Warriors selalu berhasil menyamakan kedudukan untuk setiap gol Timnas, melalui gol bunuh diri Komang Teguh menit 45' serta tembakan Jeong Sang-bin menit 84'.

Bermain di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB, tantangan besar berada di hadapan Garuda Muda. Korea Selatan adalah juara Grup B dengan poin sempurna 9, serta belum pernah dibobol selama turnamen ini. Plus, mereka juga punya rekor sejarah dimana tidak pernah absen di 9 Olimpiade secara beruntun.

Dini hari tadi, Indonesia benar-benar memutus semua catatan baik tersebut secara dramatis. Butuh 120' menit waktu pertandingan, plus 12 kali tembakan adu penalti untuk menuntaskan laga. Memupus rentetan kelolosan Korsel ke Olimpiade, yang akan dilaksanakan di Paris tahun ini.

Ini adalah laga Timnas Indonesia paling membanggakan, menegangkan dan mengharukan yang pernah saya tonton sejauh ini. Campur aduk perasaan, akhirnya bisa membuncah bahagia ketika Pratama Arhan sukses menjadi algojo terakhir untuk taklukkan Baek Jong-bum.  

Ada kartu merah diberikan kepada penyerang andalan Korsel, Lee Young-jun pada menit 70' yang sedikit banyak membantu meredam serangan Korsel. Kemudian diikuti diusirnya pelatih Hwang Sun-hong pada akhir babak kedua membuat mereka bermain bermodalkan skill dan kekompakan di sisa laga.

Skuad Garuda Muda arahan Coach Shin Tae-yong (STY) mampu menjaga mentalnya, mengikuti instruksi pelatih, serta harus diakui bahwa dewi fortuna sedang berada di pihak kita. Seperti yang saya bahas di artikel ini, usaha lolos fase grup, berhasil mendatangkan kembali Nathan, mungkin bisa menjadi pembawa angin kemenangan. Apa yang terjadi, terjadilah! 

Coach STY hanya merubah sisi kanan pertahanan Timnas di awal pertandingan ini. Kembali menggunakan formasi 3-4-2-1, Ernando Ari tetap tak tergantikan di bawah mistar.

Rizky Ridho, Justin Hubner dan Komang Teguh menjadi trio pilihan di belakang. Komang menggantikan posisi Muhhamad Ferrari yang mengisi pos bek sebelah kanan pada tiga laga sebelumnya.

Rio Fahmi menggantikan Fajar Fathurrahman di flank kanan. Pratama Arhan tetap jadi pilihan terbaik di sayap kiri. Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On bertugas sebagai motor area tengah, mendukung trio Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman serta Rafael Struick.

Fajar Fathurrahman, Jeam Kelly Sroyer dan Ramadhan Sananta tersedia di bangku cadangan, menjadi senjata rahasia yang siap dimasukkan saat dibutuhkan.

Sementara Korsel asuhan Hwang Sun-hong menggunakan 3-4-3 seperti saat mengalahkan Jepang di matchday 3 fase grup. Topskorer mereka Lee Young-jun diluar dugaan disimpan di bench pada awal laga. Posisi striker diberikan kepada Kang Seong-jin. 

Sangat terlihat bahwa Hwang bersikap adaptif terhadap pola permainan Indonesia, plus menyiapkan pemain-pemain berskill tinggi di bench untuk masuk di babak kedua. Seperti yang dikatakannya sebelum laga, strategi timnya bermain di laga ini adalah menguasai area permainan dan membatasi gerak pemain Garuda Muda.

Wasit pemimpin laga adalah Shaun Evans asal Australia. 

Pemandangan luar biasa tampak dari layar kaca, adalah penuhnya Abdullah bin Khalifa Stadium dengan lautan merah putih pendukung Timnas Indonesia. Kabarnya sebnyak 10.000 tiket yang dijual panitia telah ludes terjual!

Jalannya Pertandingan

Kedua tim terlihat saling menunggu di awal laga. Namun sebuah set-piece menit ke 8' menghasilkan gol cepat bagi Korsel! 

Lee Tae-seok yang sudah menghasilkan tiga assist bagi Taeguk Warriors, mengirim umpan dari sisi kanan pertahanan Indonesia. Bola sempat dihalau, namun dikembalikan lagi ke kotak penalti.

Terjadi kemelut yang langsung dihajar oleh Lee Kang-hee dari luar kotak penalti. Bola masuk dengan derasnya menembus kerumunan pemain dan gagal dihalau oleh Ernando Ari. Pemain Korsel pun gembira menyambut gol cepat ini.

Semenit kemudian wasit Shaun Evans mendapat paanggilan dari wasit VAR untuk melihat monitor. Ternyata memang benar, ada pemain Korsel yang terperangkat offside saat bola dikembalikan ke kotak penalti tadi.

Baru kali ini VAR memberikan keputusan yang memihak ke Timnas Indonesia di sepanjang turnamen, dan kejadian tadi membangunkan Garuda Muda dari tidurnya.

Gol bagi Timnas Indonesia menit 15' oleh Rafael Struick! Marselino Ferdinan melakukan percobaan spekulasi dari luar kotak penalti namun masih bisa diblok pertahanan Korsel. Bola muntah langsung dikontrol oleh Struick, yang kali ini melepaskan tembakan melengkung nan indah ke pojok kiri atas gawang Baek Jong-bum.

Ini merupakan kali pertama Korea Selatan kebobolan pada turnamen Piala Asia U-23. 

Keputusan Coach STY memainkan Rio Fahmi di awal laga adalah guna mematikan pergerakan Lee Tae-seok di sisi kiri. Pemain Persija ini mempunyai tugas bertahan untuk menjaga Lee secara man-marking. Sebuah keputusan yang menjelaskan sebegitu mengenalnya Coach STY terhadap skuad Korsel.

Peluang emas didapatkan Marselino menit 31', namun sayang sekali eksekusinya melebar.. duh.. Umpan satu-dua bersama Rafael Struick di sisi kiri berhasil membebaskan Marselino untuk berhadapan dengan penjaga gawang Baek Jong-bum. Sungguh disayangkan tendangannya masih menyamping ke sisi kiri gawang Korsel.

Korsel bisa samakan kedudukan menit ke-45+1' lewat gol bunuh diri Komang Teguh. Gempuran Korsel dari sisi kanan diakhiri crossing ke tiang jauh. Rio Fahmi kalah cepat dibanding Eom Ji-sung yang langsung menyundul bola secara keras. Sundulannya sebenarnya tidak terarah ke gawang, namun menyentuh kepala Komang Teguh dan berbelok ke gawang Ernando Ari.

RAFAEL STRUICK!!!! Gol kedua bagi Indonesia menit 45+3'! Umpan panjang Ivar Jenner ke kotak penalti Korsel membuat kepanikan diantara dua pemain bertahan mereka. Rafael Struick memanfaatkan momentum ini untuk mencuri bola dan melesakkan bola lewat kaki kirinya. Benar-benar harinya Rafael Struick.

Peluang lagi bagi Struick di akhir babak pertama. Tembakan Witan Sulaeman dari luar kotak penalti dibelokkan oleh pemain Jong Ado Den Haag tersebut. Sayang arahnya masih tepat ke sisi tengah dan bisa ditepis Baek Jong-bum. Babak pertama berakhir dengan adanya kecemasan di lini pertahanan Korsel.

Di babak kedua Coach STY mengganti Komang Teguh dengan Muhammad Ferrari. Sementara di kubu Korsel ada tiga pemain dimasukkan Hwang Sun-Hong, salah satunya adalah Lee Young-jun, topskorer mereka.

Tensi Korea Selatan mulai meningkat, serangan sisi sayap kali ini menggunakan strategi wall-pass menggunakan pivot Lee Young-jun yang bertinggi 193 cm. Coach STY menjawabnya dengan memasukkan Fajar Fathurrahman menggantikan Rio Fahmi.

Sebuah pelanggaran dilakukan Lee Young-jun kepada Justin Hubner. Wasit Evans mengacungkan kartu kuningnya atas insiden ini kepada pemilik nomor punggung 6 Korsel. 

Berselang beberapa menit, Shaun Evans mendapat panggilan dari wasit VAR untuk mengecek kejadian tersebut melalui monitor. Dan terlihat jelas Lee menginjak betis dan engkel Hubner secara keras. Kartu kuning dianulir, diganti oleh kartu merah! Korsel bermain dengan 10 pemain sejak menit 70'. 

Ernando Ari berhasil selamatkan gawang dari tendangan bebas Jeong Sang-bin menit 76'. Bola dari sisi kanan lapangan Indonesia dikirim langsung ke gawang, dan berhasil di tip oleh kiper Persebaya Surabaya.

Serangan balik Korsel menit 83' berhasil samakan kedudukan via Jeong Sang-bin. Berawal dari sepak pojok Indonesia yang bisa diantisipasi kiper Baek, bola langsing dikirim ke depan pada Hong Yun-sang. Dalam sekejap bola terbosan langsung diberikan Hong pada Jeong Sang-bin. Striker Minnesota United berhasil taklukkan Ernando Ari lewat tembakan ke sisi kiri bawah gawangnya.

Coach Hwang Sun-hong diusir menit 90+7'! Protes keras diberikan Hwang pada Evans atas pelanggaran Witan Sulaeman yang menghentikan build-up serangan Korsel. Skor imbang 2-2 menjadi akhir waktu normal, sehingga laga pun dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Kelly Sroyer, Arkhan Fikri dan Ramadhan Sananta dimasukkan oleh Coach STY menggantikan Ivar, Fajar dan Witan. Terlihat Shin Tae-yong ingin mengakhiri laga pada babak perpanjangan waktu ini tanpa menunggu adu penalti.

Beberapa peluang didapatkan Kelly Sroyer, Ramadhan Sananta dan Nathan di babak ini, sayang bola kiriman mereka masih melambung di atas gawang Korsel. Adu tendangan penalti-pun tak terelakkan lagi.

Alhamdullilah... Puji Tuhan... Butuh 12 kali penendang untuk memastikan kelolosan Garuda Muda ke Semifinal!!!

Ernando Ari menjadi pahlawan karena berhasil gagalkan tembakan Kang Sang-yoon dan Lee Kang-Hee. Sementara hanya eksekusi Arkhan Fikri yang berhasil digagalkan kiper Baek.

Indonesia lolos ke semifinal, dan menunggu pemenang antara Uzbekistan dan Arab Saudi. Satu kaki juga berhasil menjejak Olimpiade Paris 2024, karena paling tidak Indonesia sudah pastikan diri menjadi empat besar, dimana peringkat keempat akan menghadapi Guinea pada babak playoff.

Kemenangan Untuk Indonesia

Rafael Struick yang diwawancarai setelah laga, menyebut lolosnya Indonesia ke semifinal adalah kemenangan bagi semua warga Indonesia. Pemain sudah berpeluh keringat di lapangan, Coach STY dan jajarannya sudah meracik strategi dengan gemilang, PSSI juga berperan di balik layar mengurus hal non-teknis, serta terutama pendukung Indonesia yang tidak ada matinya.

Semuanya bertaut bersama angin keberuntungan, menggagalkan upaya Taeguk Warriors raih kemenangan keempatnya. 

Bahkan momen Justin Hubner gagal di penalti ke-5, masih mujur karena kiper Baek sudah langkahkan kedua kakinya keluar garis gawang. Di tendangan kedua, pemain Cerezo Osaka bisa membalik lagi angin yang sebelumnya sempat berbelok ke kubu Korsel.

Satu hal utama paling saya soroti adalah kemenangan strategi Coach STY atas Hwang Sun-hong. Korsel di tiga laga sebelumnya menampilkan wajah yang berbeda-beda, dengan menurunkan total 23 pemain di sepanjang turnamen.

Di laga inipun, Hwang melakukan adaptasi terhadap permainan Indonesia lewat copy-paste formasi 3-4-3 di atas lapangan, seperti melawan Jepang. 

Coach STY yang sudah punya pakem bermain, tentu memiliki keistimewaan langkah kedua, yakni menebak arah permainan Korsel. Timnas Indonesia mengunci Lee Tae-seok di babak pertama, untuk menghindari bola berbahaya ke area penalti, plus bisa cetak dua gol yang pasti kagetkan Coach Hwang.

Di babak kedua, giliran Lee Young-jun yang sukses dimatikan Coach STY lewat pressing ketat Hubner dan Rizky Ridho. Semuanya sudah di skema-kan olehnya, hanya memang Korsel unggul dari sisi skill dan ketahanan fisik. Apresiasi juga bagi Taeguk Warriors mampu memaksakan laga hingga adu penalti meski bermain 10 orang.

Kembali ke Rafael Struick, ia benar-benar mendapatkan harinya setelah berulang kali gagal cetak gol saat membela Timnas. Momentum untuk menembak selalu ia manfaatkan di laga ini, tanpa pikir panjang. Dimana memang sudah tugasnya sebagai striker.

Pada akhirnya, terimakasih kepada para punggawa Garuda Muda atas kemenangan ini! Selanjutnya adalah menyiapkan fisik, mental, dan strategi untuk hadapi Uzbekistan atau Arab Saudi pada 29 April 2024, jam 21.00 WIB. 

Selamat Indonesia! Sekarang kita sudah naik level lagi, menuju tingkat dunia!

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun