Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

From Zero to Hero, Bernardo Silva Antar City ke Final FA Cup!

21 April 2024   02:29 Diperbarui: 21 April 2024   09:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Manchester City merayakan gol Bernardo Silva di laga semifinal Piala FA melawan Chelsea (20/4/2024). (Foto: AFP/BEN STANSALL via kompas.com)

Mengalami fatigue atau kelelahan paska tersingkir lewat adu penalti di ajang UEFA Champions League (UCL), Manchester City sukses kalahkan Chelsea di Semifinal FA Cup. Bernardo Silva menjadi pembeda lewat gol tunggalnya pada menit 84'. 

Usai jadi pesakitan karena penaltinya gagal di UCL, kini gelandang Portugal menjadi pahlawan untuk antar City ke partai Final. From Zero to Hero!

Laga Manchester City versus Chelsea berlangsung di Wembley Stadium, Sabtu (20/4/2024) malam WIB. Laga semifinal lainnya akan mempertemukan Coventry City melawan Manchester United, Minggu (21/4/2024) malam.

The Blues harus menyalahkan diri mereka sendiri karena gagal manfaatkan kelelahan yang dialami City. Lini depan Chelsea sangat tidak efektif, meski hasilkan 5 tembakan ke gawang sepanjang laga. Nicolas Jackson menjadi sosok paling "parah" karena kehilangan banyak momen membobol jala Stefan Ortega.

Pada pertemuan sebelumnya di Premier League, kedua tim berbagi hasil imbang lewat dua laga yang sangat seru. Skor 4-4 di Stamford Bridge berbalas hasil 1-1 di Etihad. Namun pada kompetisi FA Cup ini, kehati-hatian ditunjukkan oleh Pep Guardiola karena tahu kecepatan pemain Chelsea. Ia sukses besar mematikan mantan anak asuhnya, Cole Palmer.

Potensi dua gelar masih terjaga bagi Phil Foden dkk, sementara The Blues harus puas menutup musim ini tanpa piala. 

Kelelahan City Berujung "Hilangnya" Erling Haaland

Sebelum laga, Pep Guardiola dalam jumpa pers mengatakan bahwa skuadnya alami kelelahan hebat (fatigue) usai jalani laga melawan Real Madrid di leg kedua perempatfinal UCL. Match yang dimenangi El Real via adu penalti tersebut berlangsung selama 120' menit dengan intensitas sangat tinggi.

Alhasil sejumlah pemain City dikabarkan alami masalah otot, terutama striker andalan mereka Erling Haaland. Meski sempat di notice Pep bahwa Haaland sedang melakukan upaya pemulihan, namun ternyata bomber Norwegia tidak ada sama sekali di dalam skuad. 

Menggunakan formasi 4-1-4-1, Pep Guardiola menurunkan kembali Stefan Ortega di bawah mistar. Kuartet Kyle Walker, John Stones, Manuel Akanji dan Nathan Ake berjaga di lini belakang.

Di tengah, Rodri menjadi single pivot mendukung Jack Grealish, Kevin De Bruyne, Bernardo Silva dan Phil Foden. Julian Alvarez adalah pilihan penyerang terbaik menjawab absennya Haaland di laga ini. 

Sementara itu The Blues berbekal kemenangan telak 6-0 atas Everton di Premier League (16/4/2024), menurunkan skuad yang hampir sama dengan pekan lalu dalam formasi 4-2-3-1. 

Dorde Petrovic kembali dipercaya Pochettino menjadi kiper utama dilindungi Malo Gusto, Trevor Chalobah, Thiago Silva dan Marc Cucurella. Enzo Fernandez kembali masuk starting line-up usai sembuh dari cedera, berduet bersama Moises Caicedo sebagai gelandang bertahan.

Noni Madueke, Connor Gallagher plus Cole Palmer berada di belakang striker Nico Jackson. Keberadaan Gallagher di lapangan tengah selalu menjadi senjata Pochettino untuk matikan pergerakan Rodri. Kecepatan kapten Chelsea di laga ini mampu mematahkan beberapa kali build-up serangan City.

Wasit Michael Oliver menjadi pemimpin pertandingan. Cukup tegas, meski ada satu momen kontroversial yang mirip dengan penalti Australia U23 kala menghadapi Timnas Indonesia U23 kemarin.

Jalannya Pertandingan dan Evaluasi Kedua Tim

Chelsea mengambil inisiatif untuk menekan pertahanan City di awal laga. Nico Jackson dapatkan peluang pertama, namun tembakannya masih bisa dihadang Stefan Ortega.

Kans berikutnya didapatkan oleh Cole Palmer lewat tembakan jarak jauh yang berhasil digagalkan kembali oleh Ortega.

Pochettino menggunakan taktik yang ia terapkan melawan City di dua pertemuan sebelumnya. Gallagher dan Cole Palmer bertugas menekan Rodri ketika membagi bola, kemudian kecepatan Jackson serta Madueke menjadi senjata transisi menyerangnya. Kaki-kaki lelah pemain City menjadi incaran pemain Chelsea, dimana unggul waktu istirahat.

Malo Gusto merupakan salah satu penampil terbaik di babak pertama. Ia berhasil meredam Jack Grealish dan De Bruyne sekaligus terus merangsek ke pertahanan City.

Peluang terbaik bagi Chelsea lahir lewat Jackson dan Palmer. Sudah lolos jebakan offside hingga tinggal berhadapan dengan Ortega, Jackson malah kebingungan mengambil keputusan. Ia memilih mengecoh Ortega ke sisi kiri luar, membuang momen menembak di kesempatan awal.

Sementara peluang Cole Palmer didapat setelah ia menari melewati hadangan dua pemain di kotak penalti. Sayang sekali tembakan mendatarnya kurang mengarah ke pojok kanan gawang City.

Di babak kedua, Pep melakukan satu perubahan dengan memasukkan Ruben Dias gantikan John Stones. Stones terlihat kepayahan menghadapi kecepatan Jackson dan Gallagher di babak pertama.

Ada momen tendangan bebas Cole Palmer menyentuh lengan kiri Grealish ketika menjadi pagar hidup. Kejadian yang sama persis dialami Timnas Indoinesia U23, kala Komang Teguh memblok tembakan Mohamed Toure dengan tangannya.

Posisi tangan yang awalnya terangkat ke atas, menutup di dalam tubuh. Bola melaju terarah ke sebelah pinggang, kemudian terdefleksi ayunan lengan tersebut. 

Berbeda dengan wasit AFC U23, Michael Oliver dan jajaran VAR menganggapnya murni sebagai gerakan reflek non-aktif Grealish. No-Penalty!

Pep menambah intensitas serangan lewat memasukkan Jeremy Doku untuk gantikan Jack Grealish, sehingga ritme permainan perlahan dikuasai Citizen. Mereka berhasil lakukan umpan-umpan pendek, menghasilkan momen berbahaya di depan gawang Petrovic.

Akhirnya gol yang ditunggu fans City datang menit 84'! Jeremy Doku mengawali serangan di sisi kiri lewat gocekannya. Sejurus kemudian ia memberikan umpan kepada Kevin De Bruyne, dan pemain Belgia itu langsung meneruskan bola silang ke depan gawang The Blues. 

Petrovic berhasil melakukan blok atas umpan datar De Bruyne ini, namun mujur bagi Bernardo Silva, ia berada di jalur bola muntah. Dengan sekali kontrol, pemain 29 tahun langsung menghujamkan tembakan keras yang sempat membentur Cucurella sebelum masuk ke jala Petrovic.

Di sisa laga Chelsea kehilangan akal untuk menembus lini pertahanan City. Masuknya Ben Chilwell dan Raheem Sterling juga tidak menolong kombinasi penyerangan yang sudah mandek sedari awal babak kedua tadi.

Lewat kemenangan 1-0 ini City tinggal menunggu pemenang antara Coventry City dan Manchester United untuk partai Final yang rencananya digelar di Wembley, 25 Mei 2024.

Membahas Chelsea yang kalah di laga ini, kegetiran bagi fans tentu akan disebabkan karena tidak mampunya cetak gol di babak pertama. Ada banyak momen emas seharusnya bisa dimanfaatkan Nico Jackson mencetak gol, namun memang kualitas dirinya tidak berada di level top.

Musim depan, kebutuhan striker adalah wajib hukumnya. Cole Palmer dimatikan pergerakannya sedari awal oleh Nathan Ake dan Akanji, Chelsea jadi tidak punya opsi untuk cetak gol. Bahkan di bench juga tidak ada nama striker lain yang siap gantikan Jackson! 

Dari kubu City, kemenangan di laga ini juga sedikit berbau kemujuran. Kekuatan mereka bertahan hingga tidak bobol di babak pertama, menjadi pelecut di babak kedua untuk gantian mendominasi The Blues. Jeremy Doku selalu bisa diandalkan guna membuat perbedaan lewat aksi-aksi individunya.

Pergerakan Doku sangat eksplosif dan tidak tertebak. Ia juga diuntungkan dengan cederanya Malo Gusto hingga digantikan bek lambat Axel Disasi. 

Pada akhir-akhir laga Manchester City lebih berinisiatif bertahan dan terbantu oleh buruknya akurasi umpan pemain Chelsea. Fans The Blues hanya bisa geleng-geleng melihat "umpan ke atas awan" Mykhailo Mudryk di menit-menit krusial. Sungguh kehilangan akal, frustasi.

Selamat kepada fans City yang terobati paska kegagalan di UCL. Sementara bagi fans Chelsea, harapan kepada asuhan Pochettino adalah bisa memperbaiki peringkat di Premier League pada sisa musim. Kompetisi Eropa niscaya bisa diraih tahun depan.

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun