Kemudian di rusuk tengah, dimana menjadi lini yang sangat panjang dengan banyak orang, memadatkan dua fokus utama Xabi Alonso dalam bermain. Transisi dan menyerang ruang kosong.
Pada tayangan The Coaches' Voice tadi, Xabi Alonso yang bermain pada posisi gelandang bertahan, menyadari pentingnya transisi di dalam sebuah tim.Â
Transisi menyerang atau positif, dilakukan ketika tim dalam posisi bertahan, kemudian mendapatkan bola dan beralih untuk menyerang lawan. Sebaliknya, transisi bertahan atau negatif dilakukan ketika tim sedang menyerang namun gagal, dan berbalik menjadi diserang lawan.Â
Kecepatan transisi inilah yang diinginkan oleh Xabi Alonso sebagai manajer tim. Ia ingin timnya bersama-sama bergerak, untuk "segera menyerang" dan "segera bertahan" jika melakukan transisi.
Solusi yang ia tawarkan dalam menguasai laga adalah "find a free man". Cari orang yang dalam posisi kosong. Disini tentu dituntut pergerakan seluruh anggota tim, untuk memberikan pilihan bagi rekannya dalam mengalirkan bola. Dengan pilihan memakai dua winger, maka serangan Leverkusen akan sangat tajam di sisi sayap.
Tantangan Bagi Pemain Raih Bundesliga Perdana
Musim lalu berakhir tanpa trofi, namun Leverkusen bisa perbaiki posisi hingga berada di urutan ke-6 klasemen akhir Bundesliga. Memulai kinerja dari awal tahun, tentu Xabi Alonso akan punya tantangan dan keuntungan dalam mendatangkan pemain-pemain andalannya yang diinginkannya.
Formasi 3-4-2-1 yang works di musim lalu tidak ia ubah. Kedalaman skuad lah yang ia perhatikan, dengan mendatangkan pemain tepat guna di setiap pos.Â
Matej Kovar, Granit Xhaka, Nathan Tella, Jonas Hofmann, Victor Boniface dan Alejandro Grimaldo ia datangkan secara permanen. Lalu ada starlet Josip Stanisic yang dipinjam dari Bayern Munchen dan Borja Iglesias yang datang musim dingin lalu dari Real Betis.Â
Luar bisanya seorang Xabi Alonso, nama-nama tersebut bukanlah "hot-list" di bursa transfer. Jadi ia bisa melakukan transfer dengan harga wajar, tetapi sangat bermanfaat bagi tim.
Pemain baru dan pemain lama tersebut mempunyai tantangan yang cukup besar, yakni Bayer Leverkusen belum pernah sekalipun menjadi juara Bundesliga. Mereka harus siap melalui persaingan sengit dengan Munchen, Dortmund, Union Berlin, RB Leipzig dan Monchengladbach pada musim 2023/2024.