Liverpool gagal mempertahankan puncak klasemen Premier League usai berbagi hasil imbang 2-2 dengan Manchester United di Old Trafford, Minggu (7/4/2024) malam WIB.Â
Menguasai jalannya pertandingan lewat 63% ball-possesion dan 28 tembakan, skuad Jurgen Klopp membuang banyak sekali peluang sehingga gagal mengunci kemenangan atas Setan Merah.
Usai matchday 31 ini, Liverpool turun ke posisi kedua dengan 71 poin, hanya kalah selisih gol dari Arsenal yang sehari sebelumnya berpesta 3-0 ke gawang Brighton via gol Bukayo Saka, Kai Havertz, dan Leandro Trossard.
Juara bertahan Manchester City juga masih mengintai di urutan ketiga dengan 69 poin. Mereka menang 4-2 atas Crystal Palace yang diwarnai dua gol Kevin De Bruyne, menjadikannya salah satu centurion goalscorer (100 gol) bagi The Citizen.Â
Gol pada England Derby Manchester United versus Liverpool yang dipimpin oleh wasit Anthony Taylor ini dibuka oleh Luis Diaz pada menit 23'. Manchester United melakukan comeback di awal babak kedua melalui Bruno Fernandes (50') dan Kobbie Mainoo (67').
Penalti Mohamed Salah menit 84' berhasil samakan skor, namun tetap membuat Manchester United tak terkalahkan atas Liverpool sepanjang musim.Â
Sebelum laga, Manchester United dan Liverpool sudah berjumpa dua kali musim ini. Dimulai hasil imbang tanpa gol pada putaran pertama Premier League yang berlangsung di Anfield (17/12/2023). Lalu yang kedua ketika perempatfinal Piala FA (17/3/2024), di mana Setan Merah mengubur mimpi The Reds untuk mendulang quadruple usai menang dramatis 4-3 pada perpanjangan waktu.
Cedera para pemain bertahan menjadi masalah yang harus dihadapi Eric Ten Hag sebelum laga. Lisandro Martinez, Victor Lindelof, dan Luke Shaw masih harus berada di ruang perawatan.
Kekalahan 3-4 atas Chelsea (5/4/2024), malah menambah kabar buruk usai cederanya Raphael Varane dan Johnny Evans di tengah laga. Opsi satu-satunya bagi pelatih asal Belanda ini untuk melawan Liverpool, adalah memainkan Harry Maguire dengan bek muda, Willy Kambwala.
Andre Onana tetap berada di bawah mistar, dengan Diogo Dalot serta Aaron Wan-Bissaka ada di sisi fullback. Casemiro dan Kobbie Mainoo menjadi dua gelandang bertahan di belakang Bruno Fernandes. Marcus Rashford, Alejandro Garnacho plus Rasmus Hojlund menjadi trisula di lini depan.
Sementara Liverpool praktis bisa memainkan tim terkuatnya, meski Alisson, Trent Alexander-Arnold dan Diogo Jota masih dibekap cedera.
Caoimhin Kelleher berada di depan gawang, dilindungi kuartet Conor Bradley, Jarell Quansah, Virgil van Dijk dan Andrew Robertson. Trio lini tengah diisi Wataru Endo, Dominik Szoboszlai serta Alexis Mac Allister. Sementara di depan ada Luis Diaz, Mohamed Salah dan Darwin Nunez.
Old Trafford akan menjadi saksi penting jika seandainya Liverpool gagal juara Premier League musim 2023/2024. Karena di sinilah The Anfield Gank dengan "mubazir"nya, membuang-buang banyak peluang yang ada. Jika mereka lebih klinis, lima gol bahkan bisa dicetak ke gawang Andre Onana.
Jalannya Pertandingan
Manchester United yang menekan sejak kick-off dengan kecepatan Garnacho, hampir sukses cetak gol di menit ke-2. Serangan balik yang dipimpin Marcus Rashford, diteruskan umpan terobosan pada Garnacho ke rusuk pertahanan The Reds. Sayang bagi Manchester United, meski Garnacho berhasil kelabuhi Kelleher dan cetak gol, ia sudah divonis pada posisi offside.
Sepuluh menit pertama, Setan Merah bisa mengimbangi The Reds dengan kecepatan pemain mudanya. Garnacho dan Rashford sangat tajam dalam akselerasinya, namun sayang eksekusi di sepertiga akhir masih belum bisa menembus benteng yang digalang Virgil van Dijk.
Liverpool mulai bisa bermain nyaman di tengah babak pertama setelah meladeni kecepatan pemain Manchester United dengan umpan-umpan cepat. Hingga akhirnya terbukalah pertahanan Manchester United, dan Onana diberondong banyak tembakan para pemain Liverpool.
Mendapat banyak tembakan ke gawang Onana, adalah penyakit kronis yang dialami Manchester United di musim ini. Kesalahan terbesar yang mereka lakukan, adalah lemahnya pergerakan tanpa bola ketika transisi bertahan.Â
Di sini terpampang nyata banyak pemain United yang hanya melihat bola di tengah sirkulasi bola cepat The Reds, dan tidak ada upaya untuk melanggar guna menghentikan momentum lawan.
Gol pertama pun bisa diciptakan The Reds menit ke-23' lewat Luis Diaz melalui skema tendangan sudut. Andrew Robertson mengirim bola melengkung dari sisi kiri gawang Manchester United, disambut sentuhan kepala Darwin Nunez. Bola pantul mengarah tepat ke Luis Diaz, yang dengan tembakan akrobatik bisa membobol jala Andre Onana.Â
Usai gol ini, gawang Onana semakin diberondong oleh shooting pemain Liverpool di sisa babak. Total ada 15 shoot dengan empat mengarah ke gawang. Sementara Manchester United gagal hasilkan satu tembakan pun ke gawang Kelleher di babak pertama!
Awal babak kedua dimulai dengan Eric Ten Hag yang meminta fans Manchester United terus menyemangati tim kesayangannya. Ia berteriak sambil bertepuk tangan ke arah tribun, menginginkan dukungan dari seisi Old Trafford di sisa laga. Aksi ini tampaknya cukup berdampak bagi Bruno Fernandes dkk.Â
Gemuruh Old Trafford semakin keras usai Bruno Fernandes cetak gol penyama di menit 50'! Jarell Quansah membuat kesalahan ketika melakukan build-up serangan. Umpannya kepada Van Dijk ternyata berada pada jalur potong Bruno Fernandes di tengah lapangan.Â
Tanpa pikir panjang, kapten Manchester United menendang bola melewati Kelleher yang sudah meninggalkan gawangnya. Bola masuk ke kiri gawang The Reds, dan blunder ini akan menjadi pelajaran berharga bagi bek muda LIverpool tersebut.
Kobbie Mainoo sukses cetak gol spektakuler menit 67!' Tendangan melengkung pemain 18 tahun ini tak mampu diredam oleh Kelleher.
Gol berawal dari clearence salto Casemiro yang menemui Kobbie Mainoo untuk memulai serangan balik. Mainoo memutuskan memindahkan bola ke kiri, dan Aaron Wan-Bissaka mengembalikan bola lagi padanya di sudut kotak penalti. Mendapat ruang sempit, Mainoo berhasil mengirim bola melengkung ke kiri atas gawang Kelleher. What a goal!
Penalti bagi Liverpool menit 83! Harvey Elliott dijatuhkan secarah naif oleh Aaron Wan-Bissaka pada ujung kotak penalti usai lakukan satu dua sentuhan dengan Joe Gomez. Sungguh disayangkan, padahal Elliott tidak dalam posisi membahayakan gawang Onana
Mohamed Salah yang menjadi algojo, sukses memasukkan bola ke tengah gawang Onana. Ini adalah golnya yang ke-17 di Premier League musim 2023/2024, dan hanya tertinggal 2 gol dari Erling Haaland.Â
Skor tidak berubah hingga akhir laga, meski Luis Diaz dan Antony mendapat peluang emasnya masing-masing. Jurgen Klopp terlihat tidak puas dengan performa skuadnya, terlihat sering menggelengkan kepala. Manchester United 2, Liverpool 2.
Mubazir Peluang Liverpool dan Tiga Momen Manchester UnitedÂ
Eric Ten Hag terlihat ingin mengulang strategi Manchester United kontra Liverpool di Piala FA lalu, dengan bermain direct ketika menyerang. Terlihat ada satu modifikasinya, yaitu memerintahkan Diogo Dalot sebgai inverted-fullback yang berdiri di tengah kala menyerang. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi gegenpressing andalan Liverpool.
Tapi menjadi percuma, karena pemain Manchester United sendiri kerap lakukan kesalahan umpan. Di babak pertama, build-up serangan United jarang ada yang bisa menyentuh sepertiga lapangan depan. Bruno Fernandes terlalu ke kiri untuk "kabur" dari hadangan Wataru Endo. Akibatnya pergerakan Garnacho di sisi kanan menjadi percuma.
Liverpool paham betul bagaimana cara melukai Manchester United. Umpan pendek-cepat menjadi senjata karena pergerkan tanpa bola yang buruk di transisi bertahan Manchester United.Â
Bola dengan enak bisa mereka mainkan dari sisi ke sisi, namun sayang finishing Szoboszlai, Luis Diaz, Mohamed Salah dan Darwin Nunez jauh dari memuaskan. Mereka sangat mubazir peluang di laga ini!
Sementara Manchester United hanya butuh dua momen kecil untuk mencetak gol. Kesalahan fatal Jarell Quansah dihukum telak oleh sepakan Bruno Fernandes. Kemudian serangan balik pimpinan Kobbie Mainoo langsung bisa menghujam jala Kelleher kedua kalinya.
Sayang bagi Manchester United dan Ten Hag, dua momen bahagia tersebut malah disambut sebuah momen negatif. Sama seperti pelanggaran tiak perlu Diogo Dalot kepada Noni Madueke beberapa hari lalu, kali ini dilakukan oleh Aaron Wan-Bissaka.
Ia kelewat agresif serta naif untuk menghentikan pergerakan Harvey Elliott. Keputusan grusa-grusu Wan-Bissaka akhirnya menutup laga dengan satu poin bagi Manchester United dan Liverpool.
Persaingan puncak klasemen Premier League akan kian seru usai adanya mutasi di dua peringkat teratas. Arsenal lebih diuntungkan karena punya selisih gol yang jauh lebih baik dibandingkan kedua pesaingnya (+51).
Masih ada tujuh laga tersisa kedepannya, terutama masing-masing akan menghadapi laga tricky melawan Tottenham Hotspur. Aston Villa juga bisa jadi sandungan bagi Arsenal dan Liverpool, sedangkan City harus melawan "dirinya sendiri" usai buruknya babak pertama saat melawan Crystal Palace.
Tengah minggu ini ketiga tim tersebut akan alihkan perhatian ke kompetisi Eropa. Peluang mereka untuk memenangi Premier League masih cukup terbuka lebar dan saking ketatnya persaingan, satu kesalahan saja bisa mempengaruhi hasil akhir kompetisi.
Selamat menikmati pertarungan tiga kuda EPL, Arsenal, Liverpool dan Manchester City!
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H