Bagi pecinta sepak bola tahun 1993-1995 pasti mengenal pria bengal yang mengenakan nomor punggung 10 di Barcelona, Romario de Souza Faria. Mempunyai tinggi badan hanya 1,69 meter, tak membuatnya kesulitan dalam mencetak gol. Dari 71 penampilan bersama Timnas Brasil, Romario total sudah mengoleksi 55 gol.
Di level klub, ia sangat gemar sekali berpindah-pindah. Hampir sama persis dengan perjalanan karier juniornya, Ronaldo, Romario diangkut ke Eropa oleh PSV Eindhoven sebelum berlabuh di Barcelona. Hanya dua musim, Romario putuskan kembali ke Brasil bersama Flamengo karena merasa lebih cocok dengan kultur sepak bola lokal.
Romario, sama dengan Endrick, merupakan striker Brazil yang sangat "lurus" dalam bermain. Mereka jelas mempunyai skill khas Samba, tetapi tidak terlalu dipertontonkan secara gamblang. Sedikit perbedaan, Romario lebih cerdik dalam menyelesaikan peluang, sedangkan Endrick di masa mudanya ini masih lebih banyak mengandalkan ototnya.
Bagi kaum milenial yang belum akrab dengan permainan Romario, bisa juga membandingkannya dengan gaya main Kun Aguero.
Bagi striker-striker pendek-gempal ini, yang terpenting adalah presisi dalam menyelesaikan peluang. Kecepatan lari dan power adalah dua faktor yang saling melengkapi insting predatornya.
Romario dikenal dengan klaim bahwa ia sudah mencetak 1.000 gol di sepanjang karier sepak bolanya. Jelas ini masih bisa diperdebatkan, karena data yang terecord menunjukkan ia belum sampai diangka tersebut. Tetapi kalau ditanya efektivitasnya, data menunjukkan ia bisa mencetak 0,75 gol per match!
Endrick juga mulai menunjukkan performa serupa. Ia sudah mencetak dua gol dalam 4 caps nya berseragam Timnas Brazil. Di klubnya, Palmeiras, Endrick sudah bukukan 14 gol dalam 38 laga selama dua musim terakhir.
Jika pada masa jayanya Romario tenar dipasangkan berduet dengan Bebeto dan Ronaldo muda, maka Endrick harus memanfaatkan Vinicius Jr sebagai tandemnya di lini depan. Mereka berdua bersama Rodrygo, akan berkesempatan menjalin chemistry yang berkelanjutan kala memperkuat Real Madrid musim depan.
Di pundak mereka bertiga-lah, asa Timnas Brasil untuk memulai lagi masa kejayaannya akan bersandar.
Satu Nama yang Bisa Menghalangi Karier Endrick, Kylian Mbappe