Sebuah hari yang bersejarah bagi sepakbola Indonesia, dimana rekor buruk selama hampir 20 tahun telah dipatahkan! Timnas Indonesia berhasil menggulung Vietnam di My Dinh Stadium dengan skor 3-0 pada Selasa (26/3/2024) malam.Â
Kemenangan ini mengulangi hasil 20 tahun lalu saat Boaz Salossa dkk menaklukkan The Golden Star Warriors di ajang Tiger Cup 2004.
Kemenangan pada matchday 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini adalah ketiga kalinya secara beruntun dibuat Timnas atas Vietnam. Dimana pada gelaran Piala Asia 2023 gol penalti Asnawi menjadi satu-satunya gol yang tercipta. Kemudian disusul hasil sama 1-0 pada matchday 3 lalu di Jakarta (21/3/2024), sontekan Egy Maulana Vikri jadi pembedanya.
Tiga gol bagi Timnas Garuda dicetak oleh Jay Idzes lewat sundulan pada menit 9' dan ditambah gol debut Ragnar Oratmangoen di menit 23'. Mendekati akhir pertandingan, Ramadhan Sananta menjadi pelengkap derita fans Vietnam dengan golnya di menit 90+8'.
Kini rekor Coach Shin Tae-yong (STY) menjadi superior kala menghadapi Vietnam, dengan 3 kemenangan, 2 seri dan 2 kali kalah. Sedangkan nasib Philippe Troussier, pelatih Vietnam, tengah berada di ujung tanduk pemecatan.
Kendala Persiapan Timnas dan Formasi Pertandingan
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Timnas Indonesia mengalami sejumlah kendala paska kemenangan di SUGBK 21 Maret lalu.
Sandy Walsh dipastikan absen karena akumulasi kartu, sementara Marc Klok dan Nadeo Argawinata meninggalkan skuad karena cedera. Kemudian ada pemain yang terserang demam, antara lain Ivar Jenner, Pratama Arhan, Dimas Drajad, Rafael Struick serta Justin Hubner.
Dari kelima nama pemain yang dikabarkan demam tersebut, hanya Struick plus Hubner yang tersedia dan berangkat ke Hanoi. Sementara di sisi lain, Coach STY bertindak cepat dengan memanggil Ernando Ari, Rachmat Irianto, Muhammad Ferrari dan Syahrul Tisna.Â
Syahrul menjadi pemain terakhir yang bertolak ke Hanoi, menyusul tidak bisa dimainkannya Adi Satryo di laga ini karena alasan yang kurang jelas.Â
Dengan komposisi tambal sulam, Coach STY menurunkan formasi 3-4-2-1, sama seperti leg pertama. Pergantian dilakukan secara taktikal untuk pemain yang harus absen di laga ini. Asnawi Mangkualam sudah kembali dari skorsing, plus Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen sudah tersedia untuk debut.
Ernando Ari mengawal gawang Timnas, dilindungi oleh trio andalan Jay Idzes, Rizky Ridho dan Justin Hubner. Kapten Asnawi Mangkualam mengcover wingback kanan, sementara Nathan Tjoe-A-On menjadi pilihan di sisi kiri.
Marselino Ferdinan berduet dengan Thom Haye di lini tengah, setelah kehilangan Ivar yang tengah demam. Penting bagi gelandang muda ini untuk menjalani transfer knowledge bersama Haye. Witan Sulaeman dan Ragnar Oratmangoen menjadi trisula bernama Hokky Caraka sebagai striker tunggal.
Sementara tuan rumah Vietnam merubah formasinya menjadi 3-4-3. Philippe Troussier menurunkan Kuat Van Khang dan Nguyen Tien Linh. Kedua orang ini secara historis sering merepokan Timnas Indonesia di era Park Hang-seo.
Jalannya Pertandingan
Timnas mencoba memberikan gebrakan disisi kiri lewat kecepatan Ragnar. Sepak pojok yang dihasilkannya di menit ke-3' sempat membuat kemelut, namun tembakan Idzes dan Hubner masih belum tepat sasaran. Coach STY disini terlihat memfokuskan serangan di sisi kiri, karena Witan meski secara formasi berada di winger kanan tampak bergerak mengisi lini tengah.
Skema serangan di sisi kiri kembali menghasilkan corner kick di menit ke-9' dan kali ini hasilkan gol perdana bagi Indonesia!
Sepak pojok Thom Haye melengkung dengan indah, disambut tandukan "Bang Jay" Idzes yang tidak mendapat penjagaan. Bola sundulannya keras dan sempat memantul tanah sebelum masuk ke sisi kiri gawang Nguyen Filip. Assist perdana Thom dan gol perdana dari Bang Jay!
Dua menit kemudian hampir saja Vietnam menyamakan kedudukan lewat sundulan Nguyen Tien Linh. Crossing dari sisi kanan berhasil menemui kepala Tien Linh, namun masih lemah terarah ke Ernando Ari. Beruntung bagi Timnas karena timing Tien Linh melompat kurang tepat.
Melihat penampilan Vietnam di awal laga, mereka tampil kurang greget serta kurang lepas. Ini memudahkan Thom Haye, Idzes dan Asnawi untuk merebut bola.
Inilah yang membuat Ragnar Oratmangoen bisa mencetak gol kedua di menit 24! Kerjasamanya dengan Nathan membuat ia memiliki ruang di sisi kiri untuk menusuk ke kotak penalti. Ada dua pemain Vietnam terlihat hanya saling menunggu, dan akhirnya BANG!Â
Ragnar memutuskan untuk menembak keras dengan kaki kirinya dan menaklukkan kiper Nguyen Filip. Timnas Vietnam benar-benar nervous, mereka terlihat kurang saling percaya menghadapi serbuan Ragnar ini.
Mencoba bangkit, Vietnam kembali hampir mencetak gol lewat Tien Linh. Pemain bernomor punggung 22 ini benar-benar bisa memanfaatkan celah di lini pertahanan Timnas. Sayang bagi Vietnam, tembakan kaki kirinya menyamping tipis di gawang Ernando.
Ernando juga harus terbang untuk melakukan super save saat menerima tembakan bebas melengkung Kuat Van Khang di menit 32'. Van Khang memang terkenal dengan akurasi tembakannya, dan pelanggaran kini harus mulai dikurangi.
Sisa babak pertama dikuasai oleh Vietnam dengan nyaman, karena Timnas gagal dalam memainkan tempo. Bola kerap hilang dengan mudah dan konsentrasi juga mulai terlihat menurun. Beruntung akurasi pemain Vietnam kurang terjaga sehingga keunggulan dua gol bisa bertahan sampai akhir babak pertama.
Coach STY mengganti Asnawi yang sudah mengantongi satu kartu kuning di babak pertama dengan Yakob Sayuri. Diharapkan Yakob bisa menjaga sisi kanan, dimana pada akhir babak pertama tampak mulai kedodoran. Egy Maulana Vikri juga masuk menggantikan Hokky Caraka, sama persis dilakukan Coach STY di laga sebelumnya.
Babak kedua Vietnam sempat menggebrak, namun Timnas bermain dengan taktis sehingga sulit bagi The Golden Star Warriors menembus kotak penalti.Â
Timnas Indonesia kali ini bermain dengan Ragnar Oratmangoen yang menggantung di depan, dengan Egy dan Witan menjadi pelapisnya. Posisi Nathan didorong lebih ke depan, dengan tujuan menjaga pemain Vietnam untuk tidak melakukan serangan di sisi kanan.
Menit ke 77' Ramadhan Sananta dimasukkan untuk menggantikan Witan Sulaeman. Kehadirannya diharap dapat menahan bola lebih lama di sepertiga depan.
Pertandingan berjalan alot mendekati akhir pertandingan, dimana bagus untuk Timnas mempertahankan keunggulan dua gol. Wasit Alireza Faghani asal Iran memutuskan tambahan waktu 9 menit. Injury time ini sebenarnya terlalu banyak dibandingkan waktu yang terbuang.
Maka dari itu Coach STY menambah darah segar dengan memasukkan Edo Febriansyah beserta Ricky Kambuaya untuk menggantikan Ragnar dan Nathan.
Dan di menit-menit akhir laga, Ramadhan Sananta menambah gol bagi Indonesia! Sepak pojok Thom Haye berhasil di clearence oleh pertahanan Vietnam. Bola mengarah ke ruang tembak Edo Febriansyah langsung ditendang oleh winger Persib Bandung tersebut. Bola kemudian mengenai kaki Sananta yang membuka kesempatan Egy untuk menyundul bola, namun sayang tandukannya menerpa tiang gawang.
Syukur bagu Ramadhan Sananta, syukur bagi Indonesia, bola muntah tepat kembali ke arah Sananta yang tinggal menceploskannya ke gawang Nguyen Filip. Laga pun berakhir dengan keunggulan tiga gol bagi Timnas Indonesia. Vietnam 0, Indonesia 3!
Timnas di Atas Angin dan Kryptonite Philippe Troussier
Hasil ini membuat Indonesia semakin memantapkan diri berada di posisi kedua di bawah Irak. Irak di hari yang sama menggulung Filipina 5-0, memimpin Grup F dengan 12 poin sempurna. Indonesia kini memiliki 7 poin, dan Vietnam berada di peringkat ketiga dengan 3 poin.
Selanjutnya adalah matchday ke-5 di kandang, dengan Timnas Indonesia dijadwalkan meladeni tantangan Irak pada 6 Juni 2024. Meski di atas kertas sulit untuk menang, tetapi skuad yang ada sekarang (mungkin plus Cyrus Margono dan Maarten Paes) tentu akan mampu memberikan perlawanan lebih kepada Irak.
Posisi klasemen juga membuat Timnas Indonesia di atas angin, karena usai meladeni Irak, lima hari kemudian Bang Jay Idzes dkk akan meladeni Filipina di kandang pula. Ya, dua laga kandang menjadi tontonan menarik di bulan Juni nanti!
Sementara itu, nasib nahas harus diterima Philippe Troussier karena ini adalah kekalahan kelima nya dari Timnas Indonesia. Indonesia memang kryptonite bagi sang manajer asal Prancis!
Kekalahan yang juga berarti ia harus bersiap-siap didepak dari posisinya sebagai pelatih Vietnam, karena publik sudah gerah terhadapnya sejak usainya Piala Asia 2023 lalu. Dan hasil hari ini adalah ledakan kemarahannya.
Selamat atas kemenangan sempurna Timnas Garuda! Tetap membumi dan tetap berbenah. Garuda di dadaku!
Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H