Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar "Memanusiakan" Pemain Seperti Daniele De Rossi

18 Maret 2024   15:15 Diperbarui: 19 Maret 2024   12:45 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Daniele de Rossi, mantan kapten AS Roma yang ditunjuk menukangi tim tersebut hingga akhir musim. Sumber : AFP/FILIPPO MONTEFORTE via kompas.com
Sosok Daniele de Rossi, mantan kapten AS Roma yang ditunjuk menukangi tim tersebut hingga akhir musim. Sumber : AFP/FILIPPO MONTEFORTE via kompas.com

Merubah Formasi dari Tiga Bek Menjadi Empat Bek

Ketika menangani AS Roma, Jose Mourinho banyak menerapkan strategi yang sebenarnya baru baginya di dunia kepelatihan, yakni 3-4-2-1. Baik ketika menangani FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United maupun Spurs, Mou sebenarnya secara konstan menggunakan pakem 4-3-3.  

Perubahan yang dilakukan Mou di AS Roma ini mungkin ada dua penyebabnya. Pertama, karena kesuksesan 3-4-2-1 yang digunakan Thomas Tuchel dan Pep Guardiola (modifikasi taktik 4-2-3-1 dengan inverted winger) berhasil meraih trofi UEFA Champions League dalam 3 tahun terakhir. Ingat, Jose Mourinho bukanlah pelatih yang sungkan untuk belajar!

Alasan kedua adalah karena Mourinho kurang percaya diri terhadap pertahanan AS Roma saat itu. Dengan meletakkan tiga bek, gawang yang dijaga Rui Patricio menjadi lebih banyak "tembok" di depannya. Sudah bisa ditebak, dengan menambah pemain di belakang yang notabene bukan ball playing defender, penyerangan AS Roma era Mourinho menjadi tumpul.

Para pemain pun diakui oleh Daniele De Rossi, kurang menyukai formasi Jose Mourinho tersebut. Hal ini disampaikannya usai laga imbang 2-2 melawan Fiorentina (10/3/2024).
"Setiap kali saya melihat tim berlari tanpa tujuan, saya mencoba untuk mengembalikan mereka ke sistem yang telah mereka gunakan selama bertahun-tahun untuk mereka merasa nyaman (tiga bek). Saya ingat mereka sangat sulit dibobol ketika bermain dengan lima pemain belakang. Namun, mungkin mereka menolak sistem itu sekarang, seperti tubuh dengan organ baru," ujar De Rossi soal pakem tiga bek yang ditolak mentah-mentah pemain AS Roma saat bersua La Viola, dikutip dari kompas.com.

Bisa dilihat disini bahwa De Rossi cukup terbuka terhadap keputusan di lapangan bersama para pemainnya. Romanisti tentu akan selalu berharap formasi empat bek dari De Rossi memberikan tuah untuk berprestasi di akhir musim.

Pemain yang kembali menonjol usai perubahan formasi ini adalah bek kiri Timnas Italia, Leonardo Spinazzola. Pemain yang terpinggirkan oleh Nicola Zalewski di era Mourinho kembali bisa membuktikan kapasitasnya, terutama kemahirannya dalam menyerang.

Stok pemain bertahan yang dimiliki De Rossi pun menjadi melimpah karena sebelumnya Gialorossi menggunakan tiga bek. Selain Gianluca Mancini dan Diego Llorente yang kerap jadi pilihan utama, masih ada Chris Smalling, Evan Ndicka dan Dean Huijsen yang siap menjadi pelapis.

Tugas berikutnya De Rossi dengan pakem baru 4-3-3 ini, ialah bagaimana memberi kesempatan pada masing-masing pemainnya. Dengan masih menjalani dua turnamen tersisa (Serie A dan UEL), masih banyak laga yang bisa digunakan pemain cadangan Giallorossi untuk buktikan kepasitasnya.

Momen De Rossi memeluk Evan Ndicka seusai pertandingan. sumber : www.asroma.com
Momen De Rossi memeluk Evan Ndicka seusai pertandingan. sumber : www.asroma.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun