Seperti dibahas di awal, Eric Ten Hag sebenarnya menyiapkan laga ini dengan sempurna. Hadirnya Wan-Bissaka di sisi kiri sangat baik dalam menambah kecepatan pertahanan Manchester United. Ia mampu mengimbangi pergerakan tanpa bola Mohamed Salah yang terkadang harus switch ke sisi kanan dengan Luis Diaz, untuk sekedar mendapatkan bola.
Ten Hag terlihat jelas menginstruksikan pemainnya untuk memperhatikan setiap progresi. Progresi bertahan dilakukan dengan cepat untuk segera kembali ke posisi semula, sementara progresi menyerang dilakukan tiga sampai empat pemain dengan sangat cepat untuk memberikan efek kejut ke pertahanan Van Dijk cs.
Di babak pertama mereka harus tertinggal karena kehilangan momentum selama 5 menit saja di akhir babak. Tidak ada yang salah dari sisi United, hanya memang mental bermain serta peneterasi cepat The Reds bisa buahkan dua gol dalam waktu empat menit, melalui Mac Allister dan Mohamed Salah.
Ada raut wajah kecewa Ten Hag saat tersorot kamera usai babak pertama berakhir, tetapi ia pun tidak berhak "memarahi" anak asuhnya yang sudah maksimal bermain saat di ruang ganti nanti. Di sisi lain Jurgen Klopp dengan senyum "wisely" seolah menikmati buah permainan apik timnya.
Momen pergantian Hojlund dengan Antony menjadi plan B Ten Hag untuk hadapi tembok Van Dijk-Quansah. Dua bek tinggi besar ini ternyata tidak berhasil ditembus Hojlund dengan memaksakan beradu sprint ataupun fisik. Maka dari itu, gol dari Antony dan Rashford jelaskan bahwa lebih efektif menghadapi mereka dengan pass and go.
Van Dijk pun menghadapi lawan yang berbeda dengan Rashford sebagai ujung tombak yang cenderung menghindari duel. Ini memberi ruang bagi Garnacho, Antony dan Amad Diallo untuk memaksimalkan kecepatannya.
Dan gol terakhir United adalah murni kenaifan dari Harvey Eliott yang kurang pragmatis terhadap bola di akhir laga. Ia hendak memilih menguasai bola alih-alih membuangnya, namun ternyata Diallo lebih cepat merebut bola dan melancarkan counter attack.Â
Senyum yang merekah di wajah Jurgen Klopp di sepanjang laga tiba-tiba berubah masam. Rasa sakit yang melebihi apa yang Ten Hag rasakan di akhir babak pertama tadi.
Sementara buah kesabaran Ten Hag memperoleh hasilnya, karena ia mampu memberikan kepercayaan kepada para pemain untuk tetap menjalankan strategi di saat terjepit sekalipun.
Berikutnya jadwal semifinal yang sudah terundi mempertemukan Manchester United dengan kuda hitam Coventry City (20/4/2024), sementara di laga lain Manchester City akan melakoni laga berat melawan Chelsea.