Dengan kekalahan Napoli ini, Barcelona menyegel tempatnya di perempatfinal UCL bersama Arsenal, Bayern Munchen, Real Madrid, Manchester City dan PSG. Jika Inter Milan tidak bisa menyingkirkan Atletico Madrid (14/3/2024), maka tidak ada wakil Italia tersisa di UCL musim ini.Â
Inilah resikonya jika sebuah klub dimiliki oleh seorang Produser Film. Ia tidak ingin klubnya berjalan biasa-biasa saja. Kendati sudah sukses meraih gelar, ia "gatal" ingin menambah konflik baru hingga membuat kesan "never ending story". Namun sayangnya, skema plot twist dan bahkan akting antagonis Aurelio De Laurentiis gagal menghasilkan gelar apapun bagi Napoli musim ini.
Berbekal hasil imbang 1-1 di Naples pada leg pertama, Napoli harus tumbang 1-3 di tangan Barcelona pada leg kedua, Rabu (13/3/2024) dini hari WIB. Laga yang berlangsung di Stadion Lluis Companys ini menjadi akhir perjalanan Il Partenopei di 16 besar UEFA Champions League (UCL) musim 2023/2024, plus penegas bahwa mereka tidak akan mendapat trofi apapun di sisa musim.
Kekalahan ini juga menjadi penutup pintu bagi Napoli untuk mengikuti kejuaraan baru FIFA, Piala Dunia Antarklub 2025. Koefisien poin mereka gagal bertambah, untuk menyusul Juventus sebagai salah satu wakil dari Serie A. Usai laga semalam, Gianni Infantino, Presiden FIFA langsung mengucapkan selamat atas masuknya Juventus di Piala Dunia Antarklub 2025.
Barcelona unggul dua gol di awal babak pertama melalui Fermin Lopez dan Joao Cancelo. Amir Rrahmani mencoba menjaga asa Napoli lewat golnya di menit 30'. Namun gol pamungkas Robert Lewandowski di babak kedua menjadi pertanda "game over" bagi skuad asuhan Francesco Calzona.Â
Malang tak dapat disanggah bagi para fans Napoli, tim kesayangan mereka yang musim lalu raih Scudetto Serie A bersama Luciano Spalletti malah tampil melempem musim ini. Di Serie A mereka masih terseok-seok di peringkat ke-7, sementara Piala Supercoppa, Coppa Italia dan UCL pun melayang dari genggaman.
Parade Kekacauan Non Teknis Skuad Napoli
Para pemain tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas hasil buruk ini. Kvicha Kvaratskhelia, Victor Osimhen, Di Lorenzo dan Alex Meret bergantian mengangkat performa tim dengan aksi-aksi individunya. Telunjuk dapat diarahkan ke Aurelio De Laurentiis sebagai penyebab kekacauan musim ini.
Berawal dari perpisahan dengan Luciano Spalletti yang diakui De Laurentiis sebagai kesalahannya dalam berkomunikasi. Hanya berjarak beberapa hari setelah parade trofi Serie A di Naples. Spalletti yang sudah memuaskan dahaga gelar Napoli sejak era Diego Maradona musim 1989/1990, meminta kenaikan gaji namun ditolak oleh De Laurentiis.
Komunikasi tersebut berjalan "sangat buruk", hingga akhirnya Luciano Spalletti mengumumkan mundur dan malah menjadi pelatih Timnas Italia hingga saat ini. De Laurentiis yang merasa tersinggung awalnya terhadap aksi Spalletti, akhirnya mengakui bahwa harusnya ia bisa membangun komunikasi yang baik lagi dengan pria Italia berumur 65 tahun tersebut.
Lalu secara mengejutkan, ditunjuklah Rudi Garcia yang gagal dalam menangani Cristiano Ronaldo cs di Al Nassr. Pria asal Prancis ini hanya bertahan empat bulan, hingga akhirnya diganti oleh Walter Mazzarri. (BACA : Napoli Pecat Pelatih Rudi Garcia. Mazzarri Jadi Interim Untuk Tunggu Hiatus Antonio Conte)
Hanya tiga bulan menangani Napoli untuk periode keduanya, Walter Mazzarri pun dipecat karena hanya hasilkan enam kemenangan, tiga seri dan delapan kekalahan selama menangani Victor Osimhen dkk. Hingga akhirnya sehari sebelum leg pertama 16 besar UCL kontra Barcelona, De Laurentiis menunjuk "wajah lama rasa baru", Francesco Calzona.
Francesco Calzona adalah mantan asisten dari Luciano Spalletti di Napoli hingga musim lalu, yang kini melakukan double-job menangani Napoli sembari melatih Timnas Sovakia.
Selain rajin utak-atik pelatih di musim ini, De Laurentiis juga kerap saling beradu argumen dengan para pemainnya sendiri beserta dengan agennya.Â
Perpanjangan kontrak Victor Osimhen menyisakan sebuah cerita konyol. De Laurentiis mengumbar di media urusan dapur Napoli, dengan menyebut Osimhen tidak konsisten dengan kesepakatan awal kontrak baru.
"Jika setelah jabat tangan segalanya berubah, itu mengecewakan." ucap De Laurentiis seperti dikutip BolaSport.com (26/10/23) dari Football Italia.
Beruntung baginya, Victor Osimhen yang sebelumnya tersinggung dengan blow-up sang Presiden, mau untuk tanda tangan kontrak baru di bulan Desember 2023.
Kemudian ada lagi masalah dengan agen Kvaratskhelia, Manuma Jugeli, yang terjadi tepat minggu lalu. Jugeli memberikan pernyataan bahwa Kvaratskhelia mungkin saja pindah dari Napoli musim depan jika "Kvara dan dirinya" mendapatkan tawaran super besar yang juga tidak bisa ditolak Napoli.
Hanya masalah diksi, De Laurentiis geram dan membalasnya di media bahwa bukan Kvara dan Jugeli yang berhak menerima penawaran terhadap pemainnya, melainkan harus melewati De Laurentiis selaku presiden Napoli. Meski sebenarnya yang dikatakan De Laurentiis benar, ia kurang perlu melakukan self-war dengan pemainnya di media massa.
Puncak "akting antagonis-nya" terjadi saat persiapan melawan Barcelona dini hari tadi. Usai cek rumput di Stadion Lluis Companys, (12/3/2024), Matteo Politano, penyerang sayap kanan andalan Napoli sedianya tengah diwawancarai oleh reporter Sky Italia.Â
Dalam kejadian yang bisa disaksikan secara Live tersebut, De Laurentiis datang, memarahi dan menarik Politano untuk tidak melakukan wawancara dengan Sky Italia.
"Dia tidak dapat berbicara dengan Anda..." ucapnya kepada Politano sembari menyingkirkan kamera jurnalis Sky Italia tersebut. Diketahui De Laurentiis memang tengah mempunyai masalah dengan beberapa media Italia, dan kini merambah hingga event Eropa.
Akhir Perjalanan Napoli di UCL 2023/2024
Berstatus sebagai juara Seria A musim 2022/2023, Napoli menempati unggulan Pot 1 mendapat pembagian grup UCL yang lumayan mudah. Di Grup C mereka bertemu Real Madrid, Braga dan Union Berlin. Bursa unggulan sudah tepat dalam memprediksi bahwa Napoli lolos bersama Real Madrid. Partenopei menjadi runner-up dengan tiga kemenangan, sekali seri dan dua kali kalah.
Karena hanya menjadi runner-up, mereka terundi melawan juara grup lainnya, dan tim tersebut adalah Barcelona. Sebenarnya Barcelona juga tidak terlalu bagus musim ini, mereka kesulitan untuk mengejar Real Madrid di puncak klasemen La Liga dan hanya bersaing dengan Girona di urutan kedua sejauh ini.
Leg pertama yang dihelat di Naples (22/2/24) menunjukkan bahwa tim asuhan Xavi Hernandez hanya kurang beruntung gagal menang di malam itu. Gol Robert Lewandowski mampu disamakan oleh aksi individu Victor Osimhen, yang menutup laga dengan skor imbang 1-1. Jadi, Napoli wajib menang di Catalan jika ingin lolos perempatfinal.
Francesco Calzona menurunkan skuad terbaik di laga semalam, meski tidak tahu bagaimana kondisi "hati" Mateo Politano usai dipermalukan Sang Presiden kemarin. Politano tetap menjadi salah satu trisula utama bersama Kvaratskhelia dan Victor Osimhen.
Tidak butuh waktu lama untuk Blaugrana mencetak gol. Menit ke 15' Raphinha berhasil lolos dari jebakan offside sisi kanan Napoli. Winger Brasil itu lalu berikan umpan tarik yang langsung diselesaikan Fermin Lopez dengan tembakan mendatar ke sisi kiri gawang Alex Meret. Kiper Timnas Italia itupun memungut bola pertama kalinya di malam itu.
Hanya butuh waktu dua menit bagi Barcelona memanfaatkan kekacauan Napoli. Menit 17' Raphinha kembali mengacak-acak sisi kanan pertahanan Napoli, dan melepaskan tembakan kaki kanan. Sayang baginya bola membentur tiang, namun Joao Cancelo dengan sigap menyambut bola muntah tersebut dengan tendangan kaki kanannya.
Mateo Politano giliran memberikan aksi balasan untuk Napoli menit 30'. Pergerakannya di sisi kanan mampu memberikan bola untuk Amir Rrahmani mencetak gol dengan sontekannya. Bola mengarah ke pojok kanan gawang Ter Stegen dan membuat asa Napoli mulai membuncah untuk samakan kedudukan.
Robert Lewandowski menjadi pemupus impian Napoli lolos ke perempatfinal UCL musim ini. Di menit 83' aksi satu dua Sergi Roberto dengan Ilkay Gundogan diakhiri dengan umpan manis kepada Lewandowski di depan gawang Meret. Dengan mudah Lewandowski mengkonversikan peluang ini menjadi gol karena Meret sudah meninggalkan posnya menjaga Sergi Roberto.
Sklor 3-1 untuk Barcelona bertahan hingga akhir laga, dan Barcelona menang 4-2 secara agregat dari Napoli.
Dengan kekalahan Napoli ini, Barcelona menyegel tempatnya di perempatfinal UCL bersama Arsenal, Bayern Munchen, Real Madrid, Manchester City dan PSG. Jika Inter Milan tidak bisa menyingkirkan Atletico Madrid (14/3/2024), maka tidak ada wakil Italia tersisa di UCL musim ini.
Bagaimana Kisah Napoli Selanjutnya?
Hanya terisa satu kompetisi untuk klub milik De Laurentiis, yakni Serie A. Jelas tugas dari Francesco Calzona adalah mengerek Napoli hingga setidaknya posisi lima besar, agar peluang mengikuti UCL musim depan dapat terjaga. Calzona sendiri hanya menjadi manajer interim hingga akhir musim ini.
FYI, musim depan dengan skema baru UCL, memungkinkan lima tim dari Italia mengikuti kompetisinya. (BACA : Premier League Bisa Kirim 7 Tim di UCL Musim Depan! Bagaimana Bisa?)
De Laurentiis dikabarkan akan kembali menjalankan "akting anatagonisnya", kali ini akan mencoba menentang FIFA. Permasalahan kelolosan Juventus ke Piala Dunia Antarklub 2025 adalah biang kemarahannya. Ia merasa Napoli lebih layak (karena scudetto musim lalu), sedangkan Juventus hanya punya keunggulan poin berdasarkan data historis. Kita tunggu bagaimana proses gugatannya!
Sambil menunggu hasil di Serie A musim ini, fans Napoli jelas harap-harap cemas siapa pelatih tim kesayangan mereka musim depan. Sempat beredar nama Antonio Conte sebagai kandidatnya, namun berita ini menguap begitu saja.
Agen Thiago Motta, Dario Canovi, memberikan pernyataan ini uasi kliennya dihubung-hubungkan dengan Napoli.
"Tidak ada yang benar-benar bertanya ke diri mereka sendiri kenapa pelatih seperti Spalletti mundur setelah juara. Kalau mereka bertanya ke diri mereka sendiri pertanyaan ini, mereka akan mengerti kalau ini adalah lingkungan di mana sulit untuk melatih. Akan sulit menemukan pelatih level top. Tidak ada yang mau ke sana. Saya kira seseorang seperti Conte tidak akan mau ke Naples. Campur tangan presiden tidak tertahankan."Â ujar Canovi kepada TMW seperti dilansir Football Italia via detiksports.
Duh.. Pernyataan yang jujur sekali. Padahal Thiago Motta bisa saja jadi salah satu pengganti Calzona karena kinerja apiknya bersama Bologna musim ini.
Mari kita tunggu bagaimana musim ini berakhir bagi Napoli, seraya menikmati suguhan drama apalagi yang diberikan Sang Produser Film, Aurelio De Laurentiis.
Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H