Pertama adalah Nutrisi.Â
"Para atlet biasanya membutuhkan setidaknya tiga kali makan yang layak sehari untuk berlatih dan berkompetisi di level tinggi, dan tentu saja ada peralihan ke dua kali makan bagi para pemain saat Ramadhan, dengan porsi makan terbesar adalah sebelum matahari terbit sehingga mereka dapat terus berlari sepanjang hari. Idealnya, makanan tersebut harus mengandung makanan tinggi glikemik (seperti kentang dan nasi) yang kaya energi, sedangkan makan setelah matahari terbenam harus makanan dengan glikemik rendah. Suplemen juga dapat dipertimbangkan tetapi harus berkonsultasi dengan dokter klub."
Kedua adalah Hidrasi atau kecukupan cairan tubuh.
"Hidrasi bisa jadi rumit, dan kami menyarankan para pemain untuk tetap terhidrasi pada siang dan malam hari seoptimal mungkin. Tentu saja tidak selalu mungkin untuk tetap terhidrasi pada malam hari, jadi yang terpenting adalah menemukan keseimbangan antara hidrasi teratur dan minum. tidur malam yang cukup. Strategi pendinginan dapat diterapkan untuk menghentikan kehilangan cairan melalui keringat, seperti handuk dingin dan berkumur dengan air, sementara mandi air dingin pasca sesi juga dapat membantu mengurangi kehilangan cairan. Suplemen natrium juga harus dipertimbangkan, seperti menghindari kopi dan teh."
Ketiga adalah Tidur yang cukup.
"Selama bulan Ramadhan, tubuh pemain perlu beradaptasi dengan jadwal biologis yang berubah. Oleh karena itu, gangguan tidur mungkin memiliki dampak terbesar pada pemain. Jam kronologis Anda berbeda dari biasanya, dan ditambah dengan kekurangan nutrisi. dan hidrasi di siang hari, hal ini dapat menjadi tantangan untuk dilakukan."
Penjelasan di atas disadur dari website resmi FIFPRO (10/3/2024) pada link berikut ini.
Para pemain profesional mempunyai dua kontrol kesehatan dalam kesehariannya. Selain klub yang menyediakan dokter tim dan ahli gizi, kebanyakan dari pemain profesional mempunyai Personal Trainer ataupun nutrisionist pribadi untuk menjaga kebugaran tubuhnya.Â
Di bulan Ramadan ini kerja mereka akan menjadi lebih ekstra. Sudahkah hal ini berlaku untuk pemain di BRI Liga 1? Semoga forward dari artikel FIFPRO ini dapat membantu.
Toleransi Dunia Sepakbola Selama Bulan Ramadan
Dalam menjalani bulan penuh berkah ini, toleransi kerap ditunjukkan para pemain di lapangan, terutama ketika momen berbuka puasa bertepatan di pertengahan jalannya laga.