Start babak kedua di"curi" dengan baik oleh Liverpool. Menambah intensitas gegenpressing-nya, mereka memaksa pemain belakang Chelsea lakukan kesalahan. Di momen  ini ini van Dijk sempat cetak gol, yang sayangnya dianulir oleh VAR.
Menit ke 60' Virgil van Dijk dapat menyambut umpan dari tendangan bebas dengan sundulan yang bersarang ke kanan jala Petrovic.Â
Pemain Liverpool pun kegirangan, disambut kekecewaan di kubu Chelsea. Namun wasit VAR memanggil Chris Kavanagh untuk melihat ke monitor, dan terbukti Wataru Endo dalam posisi offside saat tendangan bebas dilakukan. Chelsea beruntung atas anulir gol ini.
Di sisa babak kedua, The Blues mencoba menggempur gawang Kelleher dengan peluang didapatkan Enzo dan Gallagher secara berurut. Namun ketidktenangan keduanya hanya bisa membuat 90' menit laga bertahan dengan tanpa gol. Laga pun harus dilanjutkan hingga extra-time.
Jurgen Klopp secara berani memainkan para pemain mudanya yang ada di bench. Di musim terakhirnya membesut Liverpool ia sangat percaya diri mengganti MacAllister, Gakpo, Robertson dan Konate dengan Clark, McConnell, Danns dan Quansah. Virgil van Dijk memimpin skuad muda ini di extra-time, dangan dampingan Wataru Endo dan Luis Diaz di tiap lini.
Gol pamungkas itu akhirnya bisa didapatkan di menit ke 90+28' extra time. Skema yang hampir sama seperti gol van ijk yang dianulir di babak kedua, dan pemain Chelsea tidak belajar atas kesalahan sebelumnya.
Sepak pojok Kostas Tsimikas di sisi kanan berhasil ditanduk dengan sempurna oleh van Dijk ke jala Petrovic.Â
Axel Disasi sangat menyesali kelengahannya menjaga van Dijk yang tentu dengan mudah kalahkan Mykhailo Mudryk di duel udara. Gol penentu dari sang kapten Liverpool mengakhiri perlawanan The Blues.
Kekalahan ini membuat Chelsea alami deja-vu di dua musim lalu, dan berarti gelar ke sepuluh Liverpool di ajang Piala Liga Inggris.Â
Jurgen Klopp layak mendapatkan kredit karena keberaniannya memainkan anak-anak muda di babak extra-time, sementara Chelsea yang harusnya unggul dari kualitas pemain malah terlihat gagap dalam memainkan bola.
Layak ditunggu, gelar apalagi yang bisa diberikan Virgil van Dijk dkk untuk musim perpisahan sang manajer, Jurgen Klopp.Â