Sebagai gelandang bertahan, kapten Timnas Jepang Wataru Endo akan punya tanggung jawab besar memutus serangan Chelsea. Ia ditemani Alexis MacAllister dan Gravenberch untuk menopang trio Luis Diaz, Harvey Elliot dan Cody Gakpo.
Wasit Chris Kavanagh memimpin laga Final Carabao Cup yang merupakan ulangan pertemuan Final kedua tim di Wembley dua musim lalu.
Babak pertama dimulai dengan percaya diri oleh skuad "tipis" Liverpool. Mereka berfokus untuk melakukan gegenpressing dengan target berikan bola kepada Luis Diaz sebagai otak serangan.
Pemain-pemain muda Chelsea tampak gugup di awal laga. Levi Colwill, Malo Gusto dan Enzo Fernandez sering lakukan kesalahan umpan. Permainan pasif Sterling dan Nicolas Jackson mudahkan Konate dan van Dijk melakukan cover bola.Â
"Game changer" di babak pertama adalah cedera Ryan Gravenberch. Gelandang muda Belanda ini terinjak engkel-nya dalam sebuah duel dengan Moises Caicedo. Jurgen Klopp yang menyaksikan kejadian itu tepat di depannya mencak-mencak kepada asisten wasit. Caicedo bebas dari hukuman kartu, sementara Gravenberch harus ditandu keluar lapangan.
Joe Gomez pun dimasukkan oleh Jurgen Klopp dan skema permainan The Reds agak sedikit goyang.Â
Masing-masing tim hasilkan sebuah peluang yang berhasil di block pertahanan lawan. Sepakan Cole Palmer dengan sigap ditepis oleh Kelleher, sementara tendangan Conor Bradley bisa di block oleh kaki Levi Collwill.
Sterling sempat cetak gol di menit ke 33'. Ia terbebas di depan gawang untuk menerima umpan tarik Nico Jackson. Namun wasit membatalkan gol ini karena Jackson tertangkap offside sebelum menerima umpan. VAR melakukan pengecekan dan memang terbukti keputusan hakim garis sangat tepat.
Di akhir babak pertama tiang gawang menjadi penyelamat Chelsea. Sundulan Cody Gakpo yang terbebas menerima umpan Robertson masih menerpa tiang kanan gawang Petrovic. Skor kacamata pun bertahan hingga jeda.Â
Virgil van Dijk dan Wataru Endo layak menjadi bintang karena ketenangan mereka berdua mampu menjaga kestabilan permainan Liverpool.