FC Girona kembali kalah dalam lawatannya ke San Memes, Selasa dini hari (20/2/24) jam 03.00 WIB tadi. Pasukan asuhan Michel takluk 2-3 dari Athletic Bilbao yang berarti kekalahan keduanya dalam seminggu terakhir, usai dikalahkan Real Madrid 0-4 di jornada lalu.Â
Dengan ini, Girona tersendat di posisi 2 La Liga dengan 56 poin, semakin tertinggal 6 poin dari El Real sebagai pemuncak klasemen. Apakah ini bisa dikatakan bahwa sudah habislah sensasi Girona?
Mungkin saja belum. Sebab, dipertandingan ini sebenarnya mereka bisa "melawan" pasukan Ernesto Valverde. Tidak mudah memang kalahkan Bilbao di San Memes, hanya Real Madrid yang bisa taklukkan mereka 0-2 di jornada pertama La Liga.Â
Di laga semalam pun, Girona masih layak mendapatkan hasil seri, penguasaan bola mereka unggul dengan 70% dan tembakan ke gawang cukup berimbang dengan 6:7.
Memainkan formasi 4-2-3-1, Ernesto Valverde menyimpan Oihan Sachet dan Nico Williams untuk babak kedua. Alex Berenguer menjadi motor serangan dengan Inaki Williams sebagai pivot di depan. Inigo Ruiz De Galarreta yang naik daun musim ini menjadi gelandang box-to-box nya.
Sementara Gironistes tidak diperkuat wing-back Yan Couto yang terkena akumulasi kartu ketika kalah melawan Los Blancos ahad lalu. Arnau Martinez yang otomatis menggantikannya, dan skema berubah menjadi 4-2-3-1 karena Martinez lebih fasih sebagai full-back.Â
Jika melihat kekalahan 0-4 melawan Madrid pekan lalu, posisi Yan Couto sebagai winger lah yang diincar Vinicius jr untuk melancarkan aksi individu. Secara bertahan, Martinez jauh memberi rasa aman bagi timnya.
Striker Artem Dovbyk yang menjadi incaran banyak klub besar di bursa transfer musim dingin lalu, dibantu oleh Savio dan Viktor Tsygankov di sisi flank.Â
Michel dan anak asuhnya sudah sangat hafal bagaimana mendominasi ball-possesion, tantangan di laga ini adalah pertahanan dan efektivitas serangan.
Dan benar saja, tantangan itu langsung jadi kelemahan mereka di awal laga. Lewat pergerakan individunya, Alex Berenguer membobol gawang Gazzaniga ketika pertandingan baru berjalan 2' menit.Â
Pemain 28 tahun yang terus mengkilap paska cedera di akhir tahun lalu ini meneror Girona dengan menjadi winger kiri yang melakukan cut-in ke kotak 16 meter.
Gol di awal laga ini sama persis ketika melawan Madrid, dimana ketika itu Jude Bellingham yang cetak gol di menit ke 6'.Â
Ada sedikit trauma dalam pergerakan kaki pemain Girona, jikalau mereka kebobolan banyak gol lagi. Beruntung dua peluang Inaki Williams masih digagalkan tiang gawang dan melebar ke samping gawang Gazzaniga.
Gironistes akhirnya mendapatkan ritmenya lagi mulai menit 30' an, dan mulai mendominasi Bilbao hingga babak pertama usai. Sayang tidak ada gol yang tercipta, namun Girona pasti akan lebih percaya diri selepas jeda dengan dominasi mereka tadi.
Tidak butuh waktu lama untuk Girona samakan kedudukan, menit ke 48' Viktor Tsygankov bisa tuntaskan aksi Ivan Martin di mulut gawang.Â
Sontekannya membuat Unai Simon tidak berdaya, karena kesalahan ada pada Yeray Alvarez yang kurang sigap menjaga Tsygankov.
Alex Berenguer lagi-lagi membuat Bilbao unggul di menit ke 56'. Memanfaatkan kesalahan Miguel Gutierrez di sebelah kiri, Gorka Guruzeta langsung berikan umpan tarik pada Berenguer. Winger nomor punggung 7 ini langsung berikan tendangan keras yang menusuk ke kiri gawang Gazzaniga.
Disaat ingin samakan kedudukan, malah Girona yang kebobolan lagi 4 menit berselang. Kesalahan lagi-lagi dibuat sisi kiri pertahanan Girona. Juanpe dan Gutierrez saling menunggu dalam proses umpan lambung Yeray Alvarez pada Inaki Williams.Â
Akhirnya Williams bisa memenangkan body-ball dengan Gutierrez dan taklukkan Gazzaniga dari jarak dekat. Pertahanan yang naif dari tim afiliasi Manchester City tersebut.
Eric Garcia sempat membuat asa tim tamu membuncah dengan gol sundulannya menit ke 75', namun sayangnya itulah gol terakhir di laga ini.Â
Ada satu momen menentukan di akhir laga, dimana tembakan Jhon Solis digagalkan Dani Vivian di muka gawang. Salah satu penyelamatan terbaik di La Liga musim ini.
Dengan kekalahan ini, jarak Girona dengan Barcelona di peringkat ketiga hanya tinggal 2 poin. Sementara itu Bilbao yang pernah merasakan peringkat ketiga akhir tahun lalu, bisa mengikuti pergerakan 4 tim di atasnya untuk posisi zona Champions League.Â
Mereka benar-benar bisa memanfaatkan setiap laga kandang menjadi kemenangan. Tinggal bagaimana Ernesto Valverde tingkatkan performa laga tandang tim asuhannya.
Mantan pelatih Barcelona itu mensyukuri hasil ini, karena ia tahu betapa bagusnya tim Girona.
"Ada tiga poin. Ini merupakan salah satu pertandingan yang paling menuntut karena hampir tidak ada jeda dalam kecepatan. Jika kami tidak bermain seperti itu kami tidak akan bisa memenangkannya. Dari sudut pandang emosional dan poin, itu sangat berarti bagi semua yang dilakukan Girona musim ini. Penting untuk melihat kami bersaing dengan tim-tim ini. Itu adalah tiga poin yang sangat berarti dan kita akan lihat sekarang pertandingan-pertandingan hebat akan datang. Kuncinya adalah mereka tidak menyerang terlalu sering dan mereka akan melihat bahwa kita juga bisa melukai mereka."
Jadi bisa disimpulkan sementara, bahwa dua kekalahan beruntun yang dialami Girona memang merupakan calculated loss di kandang Real Madrid dan Bilbao.Â
Jornada depan mereka akan menjamu Rayo Vallecano di Montilivi, dan disini Dovbyk dkk bisa merangkai lagi 3 poin yang selalu hilang di tiga laga terakhir mereka.Â
Michel sudah pernah menyebut bahwa target realistis timnya adalah untuk bertahan di empat besar hingga akhir musim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H