Juga masih ada peluang untuk menyalip Leverkusen di saat akhir, meskipun kecil kemungkinannnya. Kita sama-sama tahu bahwa tim asuhan Xabi Alonso itu tengah menjadi pemain terbaik dalam Bundesliga musim ini dengan status unbeaten-nya. Jarak mereka juga semakin melebar dengan Munchen, karena saat Munchen dikalahkan Bochum, Alex Grimaldo dkk sukses kalahkan Heidenheim 1-2 sehari sebelumnya. Perbedaan poinnya pun menjadi 8 angka.
Tidak ada lagi kesempatan berjumpa Leverkusen di sisa musim, jadi Harry Kane dkk akan berharap pada kontestan Bundesliga lain untuk hentikan laju Die Werkself. Tapi Kane jangan terlalu berharap ya, karena Munchen lah penguasa Bundesliga dalam 11 tahun terakhir! Seluruh Jerman, kecuali Bayern dan fans nya, pasti berharap ada juara baru di akhir musim ini.
Jika keduanya gagal diraih, peluang terbesar Harry Kane adalah raih gelar individu. Hingga Bundesliga spieltag ke-22 ini, ia sudah bukukan 24 gol. Pesaing terdekatnya adalah Serhou Guirassy yang cetak 18 gol bersama VFB Stuttgart. Tambahan golnya akan memperbesar pula peluang timnya menggeser Leverkusen di akhir musim.
Langkah terbaik yang bisa ia lakukan adalah memompa semangat timnya agar tidak main terpuruk. Dengan bekal leadership sebagai kapten Spurs dan Timnas Inggris, Kane punya kewajiban itu meskipun ia adalah anak baru di Bavarian. Kondisi tim yang baik, akan membuar Die Roten bisa membalik keadaan di kedua ajang tadi, seperti ketika kedatangan Hansi Flick di musim 2019/202. Jadi smbil menunggu kepastian siapa Tuchel bertahan atau tidak, jangan menyerah, Harry Edward Kane! Menyala Abangku!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H