Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://gregsatria31.blogspot.com/

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pochettino Tahu Kelemahan City, Chelsea Bisa Imbangi Juara Bertahan (Lagi)

18 Februari 2024   03:33 Diperbarui: 18 Februari 2024   10:16 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menghasilkan salah satu partai terbaik Premier League musim ini pada saat berimbang 4-4 di Stamford Bridge (12/11/23), Chelsea dan Manchester City kembali bermain imbang di Etihad. 

Gol Raheem Sterling di babak pertama mampu dibalas oleh jimat City, Rodri, di babak kedua. Skor 1-1 ini membuat perolehan poin City sementara tertinggal 4 poin dari Liverpool di puncak klasemen.

Meski memiliki satu partai tunda di tangan. City kini berada di urutan ketiga dengan 53 poin, tertinggal 2 poin dari Arsenal di peringkat kedua.

Tuan rumah yang butuh menang di laga ini memainkan formasi 4-1-4-1 fluid yang memungkinkan Manuel Akanji sebagai salah satu center-back untuk naik membantu Rodri yang bertindak sebagai pivot. 

Sisi kanan diisi oleh Phil Foden yang sayangnya kurang bersinar di laga ini, berbeda halnya dengan Jeremy Doku yang berikan ancaman konstan bagi The Blues sepanjang 90' menit laga. Kevin De Bryne menjadi metronom di tengah, sementara Julian Alvarez bergerak free-role di belakang Erling Haaland.

Chelsea menurunkan formasi yang "menantang" City di awal laga, dengan 4-2-3-1 gegenpressing. Levi Colwill dn Axel Disasi menjadi pilihan terbaik di saat cederanya Badiashile dan Thiago Silva. 

Trio Caicedo, Enzo dan Gallagher menjadi piston di tengah dibantu Raheem Sterling dan Cole Palmer di sisi sayap. Laga ini merupakan comeback pertama Palmer ke stadion yang berjasa membesarkan bakatnya. 

Nico Jackson sebagai striker tunggal mampu memberikan tekanan pada garis tinggi pertahanan City, terutama di babak pertama. Sementara dua full-back Chelsea, Malo Gusto dan Chilwell adalah pemain terbaik atas pertahanan mereka sepanjang laga.

Babak pertama kembali menunjukkan bahwa Mauricio Pochettino mengetahui kelemahan City, seperti pertemuan pertama keduanya tahun lalu. Mereka menyerang backbone City, tepat di tengah, dan membiarkan City alirkan bola ke sisi sayap. 

Kepercayaan diri tinggi juga ditunjukkan seluruh pemain Chelsea, yang bisa mendapatkan dua peluang one-on-one dengan Ederson, atas nama Jackson dan Sterling di 30' menit awal. Namun sayang dua chance itu masih bisa digagalkan kiper asal Brasil.

City hasilkan peluang terbaik lewat tembakan pelan Doku di menit 32', yang jadi satu-satunya ancaman bagi Petrovic di babak pertama. 

Kesulitan City menembus pertahanan Chelsea selain karena solidnya trio Chelsea di tengah, juga karena kurang baiknya pembagian peran Alvarez dan De Bruyne, yang seperti punya peran yang sama. Alvarez kurang dekat dengan Haaland, membuat striker Norwegia ini bisa diisolir oleh Colwill dan Disasi. 

Rodri histeris usai cetak gol penyama melawan Chelsea. sumber : www.thetimes.co.uk
Rodri histeris usai cetak gol penyama melawan Chelsea. sumber : www.thetimes.co.uk

Di menit 41' lewat skema serangan balik, Sterling berhasil membobol gawang mantan klubnya. 

Serangan ini dimulai dari sisi kanan saat Nico Jackson mampu menggapai umpan terobosan dari tengah dan segera memberikan bola kepada Sterling yang sudah berlari di sisi kiri. 

Lewat sekali keeping-ball Sterling berhasil kelabuhi Kyle Walker, dan menembak ke kiri gawang Ederson. Skor 1-0 untuk Chelsea, layak didapatkan klub milik Todd Boehly untuk mengakhiri babak pertama ini.

Pep Guardiola langsung ambil inistiatif di babak kedua, dengan istruksi menyerang sisi kanan pertahanan Chelsea. Nathan Ake kini diberi ruang untuk maju ke depan, memberikan dukungan ekstra kepada Doku yang bertindak sebagai otak serangan The Citizen. 

Tekanan masif ini membuat Malo Gusto dan Cole Palmer kewalahan, dan berhasil membuat Pochettino bimbang untuk terus melakukan pressing atau bermain bertahan. Pep semakin memajukan "pion catur" nya, dengan memasukkan Bernardo Silva untuk mengganti Alvarez.

Semakin tingginya garis pertahanan City, dan jarangnya Chelsea menguasai bola, membuat beberapa pemain kelelahan untuk bertahan. Nkunku dimasukkan Pochet untuk gantikan Sterling, sementara Jung Chalobah masuk gantikan Cole Palmer. 

Jelas Pochet ingin agar timnya berjuang mempertahankan kedudukan saja. Sayangnya, ia kurang percaya pada potensi Alfie Gilchrist yag ada di bench.

Pemain muda Italia Cesare Casadei yang ditarik dari masa peminjaman di Leicester mendapatkan menit bermain lagi setelah laga melawan Liverpool di awal tahun, namun sayang masuknya ia gantikan Nico Jackson langsung disambut gol balasan Manchester City.

Menit ke 83', serangan Doku dan Bernardo Silva di sisi kiri berhasil menemui posisi Rodrigo, yang hampir sama dengan laga melawan Chelsea tahun lalu menembakkan first-time-shoot untuk merobek jala Petrovic. 

Kali ini ia melakukannya dengan kaki kiri, dan tembakan dari dalam kotak penalti ini masuk ke sela-sela kaki Casadei dan membentur Chalobah sebelum menghujam deras gawang Petrovic. Selebrasi "gila" dilakukan  Rodri untuk memompa semangat rekan-rekannya mengejar gol kedua.

Namun sayang sekali bagi City, hari ini Haaland gagal mendapatkan sentuhan klinikal nya. Sundulannya yang sudah bebas berhadapan dengan Petrovic malah melambung tinggi. 

Chelsea yang dag-dig-dug dengan serangan bertubi-tubi tuan rumah akhirnya lega karena permainan bertahan mereka di babak kedua bisa amankan satu poin di tengah teror 31 tembakan City sepanjang laga! 

City masih tak terkalahkan di kandang musim ini, sementara hasil ini membuat Chelsea juga masih tidak beranjak dari peringkat 10. Bekal yang cukup bagus sebelum menyambut laga Final Carabao Cup melawan Liverpool Minggu depan (25/2). 

Para pemain sudah mengetahui skema yang dimau Pochet, namun memang tipisnya kualitas di bench membuat babak kedua terasa seperti neraka untuk The Blues.

Bagi City, laga ini kembali mengekspose buntunya serangan mereka di babak pertama karena tekanan fisikal yang diberikan pada Rodri sebagai pivot. 

Manuel Akanji yang diplot untuk temani Rodri, kurang klop dalam menyerang seperti yang ditunjukkan John Stones musim lalu. Opsi lain seperti Kovacic maupun Matheus Nunes-pun tidak dilakukan Pep yang musim ini terkenal pelit memakai jatah pergantian pemain.

Selanjutnya City akan melawan Brentford Rabu depan (21/2) dalam lanjutan laga tunda yang mereka lewatkan karena mengikuti Piala Dunia Antarklub Desember lalu. 

Laga yang harus dimenangkan Haaland dkk untuk bisa menekan Liverpool, yang bisa gasak Brentford 4-1 kemarin malam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun