Tantangan dan Peluang Realistis Pernikahan Usia Muda

Ilustrasi kakek sedang menjaga cucunya. (sumber : www.suara.com)

Bagaimana Pasangan Harus Bersikap Dengan Fenomena Ini?

Pernikahan usia muda menghadirkan sejumlah tantangan unik, namun juga menawarkan peluang untuk pertumbuhan dan pembelajaran yang signifikan. Penting bagi pasangan muda untuk mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin, baik secara emosional maupun finansial, dan untuk mendapatkan dukungan dari keluarga dan masyarakat mereka. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, pernikahan muda dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk hubungan yang bahagia dan bermakna.

Selain itu, harus juga dipastikan beberapa hal eksternal pasangan muda tersebut. Termasuk kesiapan keluarga untuk membantu, ataupun juga kepastian bahwa keluarga tidak bisa ikut membantu. Inilah yang sering berbenturan dengan ekspektasi pasangan muda yang seharusnya siap untuk menikah di usia muda. 

Ada orang tua calon pasutri yang rigid, hanya membantu masalah finansial, its okay. Ada juga yang hanya bisa membantu dengan tenaga jika kelak mempunyai cucu, its fabulous. Semua ini harus dibicarakan di awal agar tidak timbul miskonsepsi ekspektasi dalam hubungan pasangan muda tersebut dan yang terutama, mereka tidak akan merasa sendiri. Sedikit tambahan, semakin lama usia pensiun orang tua dari pasangan muda, akan berbanding lurus dengan semakin sulitnya mendapatkan masukan tentang konsep pernikahan yang baik.  

Hubungan harmonis akan tercipta jika sudah mengetahui segala kemungkinan yang ada sedari awal. Dengan demikian, pasangan muda akan dapat menimbang untuk hal-hal berikutnya dalam hidup, mempunyai anak, mengembangkan usaha, ataupun rencana pensiun dini. Keterbukaan semua pihak dan kessanggupan menekan ego adalah kunci untuk setiap keputusan pasangan muda untuk memutuskan menikah.

Salam keluarga sehat.