Meskipun sedang babak belur di Serie A, Napoli mempunyai kesempatan raih trofi pertamanya musim ini. Peraih Scudetto musim lalu ini berhasil kalahkan Fiorentina dengan meyakinkan di semifinal, menyegel tempat di partai puncak Supercoppa Italia melawan Tim Terbaik Italia saat ini, Inter Milan. Tidak ingin mental pemainnya ciut dulu sebelum bertanding, Walter Mazzarri mengingatkan bahwa skuad asuhannya adalah peraih Scudetto dan tidak kalah hebat dari sang lawan yang menjadi finalis Champions League tahun lalu.
"Saya pikir Napoli, berkat keberhasilan Scudetto musim lalu, sudah terkenal di seluruh dunia. Itu sudah terjadi ketika saya berada di sini 12-13 tahun lalu dan kami kembali ke Liga Champions. Sejak itu, klub hampir selalu berpartisipasi di piala Eropa, jadi Presiden Aurelio De Laurentiis telah menciptakan proyek yang solid selama bertahun-tahun." ujarnya dalam konferensi pers sebelum laga, dikutip dari footballitalia.
Ketika ditanya mengenai calon lawannya di final nanti, Mazzarri yang punya 1 gelar Coppa Italia bersama Napoli (2011/2012) menambahkan bahwa meski Inter memang kuat, mereka berada di level mentalitas yang sama.
"Mereka adalah tim hebat dengan pelatih hebat dan kami melihat Inter unggul dalam segala hal. Namun, bahkan tim terbaik pun bisa mengalami momen di mana performa mereka goyah. Kami akan menghadapi Inter dalam periode performa terbaik mereka. Jika kami dapat melakukannya dengan baik dalam keadaan seperti itu, maka hal itu akan memberi kami lebih banyak kepercayaan diri untuk maju di musim ini. Kami kehilangan beberapa pemain kunci, namun dari segi mentalitas, kami berada di level yang sama dengan Inter."
Pada partai semifinal menghadapi Fiorentina (19/1), Il Partenopei tampil solid dan menyudahi laga dengan skor 3-0. Giovani Simeone cetak gol di babak pertama, sebelum Alessio Zerbin muncul dari bench dan cetak dua gol dalam 2 menit. La Viola menguasai sebagian besar ball-possesion, tetapi lini tengah Napoli yang digalang Lobotka dan Cajuste mampu meredam kreativitas Jack Bonaventura dkk, yang hanya hasilkan 1 shoot on goal ke gawang Gollini. Kredit juga bagi lini depan Napoli, yang mampu cetak 3 gol meski tanpa kehadiran Victor Osimhen.
Sementara di kubu seberang, Inter Milan tentunya menjadi unggulan di laga Final ini. Pemuncak sementara Serie A (hingga artikel ini ditayangkan) mampu cetak 14 laga tanpa kekalahan di Serie A dan menjadi tim paling banyak mencetak gol (49) dan paling sedikit kebobolan (10) hingga giornata ke-20.
Di semifinal kemarin, Inter mengalahkan Lazio 3-0, dimana Maurizio Sarri sudah merasa "kalah dulu" sebelum bertanding dengan ketidaksukaannya terhadap momen Supercoppa dilakukan di Arab Saudi dan sistem 4 tim-nya. Apapun itu, tentu gol-gol dari Marcus Thuram, Calhanoglu dan Frattesi sudah melegitimasi kehebatan Nerazzuri. Hasil yang sangat memuaskan Simone Inzaghi yang notabene adalah eks-pelatih Lazio.
Simone Inzaghi mampu membangun tim ini secara berkesinambungan sejak kedatangannya Juni 2021, dengan memperoleh 2 Coppa Italia dan 2 Piala Supercoppa bersama La Beneamata. Hanya Scudetto saja yang masih kurang dalam karier melatihnya di Italia. Ia sadar timnya diunggulkan untuk mempertahankan gelar, tetapi mengingatkan skuadnya juga untuk waspada terhadap kejutan Napoli.
"Ini final, seringkali ditentukan oleh momen. Kami harus sangat berhati-hati, ditambah lagi ini adalah final yang harus dipersiapkan dalam dua setengah hari, dalam waktu kurang dari 72 jam. Ini menghadirkan bahaya, namun tim harus terus bekerja seperti yang telah mereka lakukan pada periode ini. Kami datang dari semifinal yang luar biasa, (dan kini) kami bermain melawan juara Italia, yang juga menang 3-0, mereka mengalami beberapa masalah di liga dan berganti pelatih, namun mereka adalah tim dengan skuat yang dalam dan banyak hal. (Mereka) berkualitas." ujarnya dalam konferensi pers juga dilansir oleh footballitalia.
Laga Final Supercoppa Italia antara Napoli versus Inter Milan akan kick off di KSU Stadium Riyadh, Selasa (23/1) jam 02.00 WIB. Wasit yang bertugas pada laga yang berlangsung di markas klub Al Nassr ini adalah Antonio Rapuano. Pada musim ini kedua tim telah sekali bertemu di Serie A dan laga itu dimenangkan Inter Milan dengan skor mencolok 3-0 di Naples (4/12/23).
Inter Milan datang ke Saudi dengan skuad terbaiknya, hanya minus Juan Cuadrado yang sudah terkonfirmasi menyudahi musim lebih cepat karena cedera ACL. Lautaro Martinez akan menjadi pemain penting di laga nanti, dimana ia punya catatan selalu mencetak diatas 20 gol dalam 4 musim terakhir. Di Serie A musim ini, Kapten Nerazzuri ini juga sudah cetak 18 gol dalam 18 laga yang diikutinya. Jika menang atas Napoli, ia akan mengangkat trofi pertama kalinya sebagai Kapten tim Inter Milan.
Sama seperti semifinal kemarin, Walter Mazzarri masih akan kehilangan Victor Osimhen dan Anguissa (AFCON 2023) serta Natan dan Alex Meret yang cedera. Pierluigi Gollini akan dapat kesempatan emas menyegel tempat di tim inti selama sisa musim, jika bisa tampilkan performa terbaik di bawah mistar. Kvicha Kvaratskhelia akan jadi motor utama tim bersama Politano yang batu saja perpanjang kontrak. Laga ini bisa saja menjadi milik Napoli, jika Kvara bisa maksimalkan sedikit ruang di antara Benjamin Pavard dan Darmian. Rekrutan baru Cyril Ngonge punya kesempatan untuk melakukan debutnya.
Perkiraan Formasi :
Napoli (3-4-3) : Gollini; Di Lorenzo, Rrahmani, Jesus; Mazzocchi, Cajuste, Lobotka, Rui; Politano, Simeone, Kvaratskhelia
Pelatih : Walter Mazzarri
Inter Milan (3-5-2) : Sommer; Pavard, Acerbi, Bastoni; Darmian, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez
Pelatih : Simone Inzaghi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H