Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Pokoknya Jangan Ada Kartu Merah, Timnas, Please..."

19 Januari 2024   03:47 Diperbarui: 19 Januari 2024   15:00 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Timnas Indonesia rayakan gol Marselino Ferdinan ke gawang Irak. www.kompas.id

Sama-sama memperoleh kekalahan di laga pertama dengan marjin minus 2, membuat laga Vietnam vs Indonesia punya label "wajib menang" bagi kedua tim untuk lolos ke fase gugur Piala Asia 2023. 

Vietnam takluk dalam laga pembuka Grup D kontra Jepang dengan skor 2-4. Sempat mengejutkan di babak pertama dengan mengimbangi 2-2, Vietnam harus mengakui keunggulan Tim Samurai Biru di akhir laga. 

Sementara Timnas Indonesia masih belum bisa menaklukkan Irak yang juga dijumpai di kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan menelan kekalahan lagi 1-3. Gol hiburan bagi Timnas dicetak oleh Marselino Ferdinan di babak pertama. 

Berkaca dari laga pertama Timnas Indonesia, masih banyak PR yang harus dikerjakan skuad asuhan Shin Tae-yong. Pertama adalah kebugaran pemain, dimana yang layak disorot adalah Marselino Ferdinan dan kapten Asnawi Mangkualam. 

Kedua pemain ini memang merupakan salah dua pemain yang selalu diandalkan Coach Shin Tae-yong (STY) di tiap laga timnas, tetapi terkhusus Asnawi sepertinya ia belum fit benar di laga melawan Irak kemarin. Terbukti ia digantikan oleh Witan Sulaeman di babak kedua.

Sedangkan untuk Marselino, kendala kebugarannya adalah ia baru saja sembuh dari cedera panjang. Coach STY terlihat "memaksanya" untuk tampil full 90'menit guna bisa menemukan feeling-ball secepat mungkin.

Berikutnya adalah transisi menyerang, dimana inilah seharusnya poin andalan Timnas yang punya pemain-pemain cepat. Ivar Jenner dan Justin Hubner sudah bagus memerankan duo-pivot di lini tengah, begitu pula Yakob Sayuri yang tampil apik menyisir lini kanan. 

Dukungan dari pemain lain dalam transisi menyerang mutlak harus diberikan. Akurasi umpan dalam melakukan transisi menyerang perlu diperbaiki lagi.

Salah satu yang harus diperhatikan dalam bertahan adalah kemungkinan terkena kartu. Elkan Baggott tentu tidak berencana mendapatkan kartu kuning di menit kedua dalam laga melawan Irak kemarin, tetapi karena kartu kuning itu ia pasti tidak bisa main lepas di sisa laga. 

Wasit kelas dunia dan penggunaan VAR bisa meningkatkan probabilitas ini, jika mindset bermainnya masih menggunakan "mental AFF". 

Masih teringat kala semifinal Sea Games lalu, Pratama Arhan harus mandi lebih cepat karena kartu merahnya melawan Vietnam. 

Tensi laga Indonesia versus Vietnam memang selalu tinggi, dan bagi kedua tim, terutama Timnas Indonesia, sebuah kartu merah pasti akan sangat merugikan di laga nanti. Intrik dan pelanggaran keras pasti ada, tetapi pemain harus berhitung bahwa keberadaannya di tim tidak boleh sampai dikeluarkan oleh wasit. 

Rekor pertemuan kedua Tim Nasional ini masihlah berimbang secara total, dengan masing-masing Negara menangi 4 laga dan ada 8 hasil seri di antara keduanya. 

Namun catatan buruk bagi Timnas adalah tidak pernah menang atas Vietnam di 6 laga terakhir, plus tidak pernah bisa membobol gawang Vietnam di 4 laga terkininya. 

Bicara tentang rekor tersebut, nama Park Hang-seo adalah aktor utamanya. Eks pelatih timnas Vietnam asal Korsel ini sangat paham bagaimana memompa semangat tanding anak asuhnya. 

Namun kini kondisi mereka sudah berbeda, dengan pelatih Philippe Troussier yang lebih mengedepankan pendekatan taktik daripada emosional. 

Pada laga melaan Jepang, kita bisa melihat bahwa pemain Vietnam lebih "santun" dalam bermain. Mereka jadi lebih paham bahwa grusak-grusuk di ajang Asia ini bisa berakibat negatif bagi timnya.

Philippe Troussier melabeli laga nanti sebagai "Laga Final Piala Dunia", merujuk pada gengsi kedua tim dalam persaingan di kawasan Asia Tenggara, begitu pula dengan kemungkinan lolos keduanya ke fase grup. 

"Kami sadar rivalitas kedua negara ini yang ingin memamerkan kekuatan dari Asia Tenggara. Karena itu kami punya tanggung jawab menghadapi tantangan itu dengan 100 persen secara fisik, mental, dan taktik. Kami menganggap laga ini final, final apa pun itu. Entah final Piala Dunia, Piala Asia, Piala AFF, atau SEA Games. Kami punya kemampuan untuk lolos dan ingin memenangkan pertandingan ini. Pertandingan melawan Indonesia adalah proses menuju babak selanjutnya. Untuk bisa lolos kami butuh poin, pertahanan yang baik, dan fair play. Sekarang kami akan meraih takdir kami," ucapnya dalam konferensi pers jelang laga, dikutip dari CNN.

Sementara Coach Shin Tae-yong tampak sangat bersemangat jelang laga nanti. Meski ia masih memiliki handicap tidak bis amenang atas Vietnam, ia berjanji akan memberikan hasil yang berbeda di Qatar ini.

"Sejak ditunjuk menjadi pelatih Indonesia dan menghadapi banyak pertandingan dengan Vietnam, baik dalam Piala Asia maupun Kualifikasi Piala Dunia. Besok, pertandingan sangat penting bagi kami dan Vietnam, karena salah satu tim harus meraih kemenangan untuk melangkah ke babak selanjutnya. Saya yakin kedua tim akan memberikan yang terbaik dalam pertandingan ini. Sampai sekarang, semuanya sudah berlalu, yang penting bagi kita adalah besok. Seperti halnya masa lalu yang terasa sudah berlalu, tidak perlu terlalu banyak membicarakannya. Selain itu, tim kita telah mengalami banyak penguatan, dengan banyak pemain muda yang berkualitas. Meskipun mereka muda, mereka telah berkembang menjadi pemain yang baik. Oleh karena itu, saya yakin bahwa pertandingan besok akan jauh lebih baik daripada sebelumnya." ujar pelatih asal Korsel ini jelang laga, dikutip dari jebreeetmedia.

Laga Vietnam versus Indonesia dalam matchday ke 2 Grup D, akan kick off di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (19/1) jam 21.30 WIB.

Opsi terbaik bagi Timnas adalah mempertahankan skuad utama saat melawan Irak. Mensubstitusi Asnawi dengan Sandy Walsh bisa dilakukan jika memang kondisi kepten Indonesia itu belum pulih benar. 

Shayne Pattynama yang sudah kembali ke tim paska meminta izin untuk kepentingan keluarga, bisa menjadi opsi di babak kedua kala Pratama Arhan mengalami kebuntuan.

Peluang masih terbuka lebar dan pada akhirnya keutuhan formasi 3-4-2-1 ini harus terjaga hingga akhir laga, yang pasti akan intens hingga detik akhir permainan. Jadi, tolong jangan melakukan pelanggaran atau hal-hal konyol yang bisa sampai dikartu merah oleh wasit. Please...

Perkiraan Formasi:

Vietnam (3-4-2-1) : Filip; Binh, B. Anh, Tai; T. Anh, Son, N. Ahn, Khang; Dung, Bac; Hai
Pelatih : Philippe Troussier

Indonesia (3-4-2-1) : Ernando Ari; Ridho, Amat, Baggott; Walsh, Jenner, Hubner, Arhan; Sayuri, Ferdinan; Struick
Pelatih : Shin Tae-yong

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun