Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lionel Messi Jadi Pemain Terbaik FIFA 2023 adalah Subjektivitas Terburuk Aturan FIFA

16 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 16 Januari 2024   10:01 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Pengumuman nama Lionel Messi sebagai Pemain Pria Terbaik FIFA 2023. AP/KIRSTY WIGGLESWORTH via kompas.ud

Terkadang sebuah peraturan bisa menentukan siapa pemenangnya. Menafikan segala catatan statistik, menepis toleransi raihan prestasi, peraturan yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan sebuah hasil seri, memang pasti tidak akan bisa diterima secara obyektif. Itulah yang terjadi di sepakbola, untuk penghargaan bergengsi Pemain Pria Terbaik FIFA 2023 akhirnya jatuh kepada Lionel Andreas Messi, lagi. Dalam rilis FIFA, perolehan poin Messi bersama Erling Haaland yang ada di urutan kedua, sama-sama mengumpulkan 48 poin. Namun kembali ke pernyataan di atas, peraturan bisa menentukan siapa pemenangnya. 

Digelar di Eventim Apollo Hammersmith-London, Senin, 15 Januari 2024 malam waktu setempat, Lionel Messi diganjar gelar ini ketiga kalinya oleh FIFA setelah Thierry Henry mengumumkan namanya di gala seremonial tersebut. Kemenangan pemain Inter Miami ini merujuk pada Rules of Allocation (art. 12), bahwa pilihan dari kapten Timnas lebih bernilai daripada proporsi pilihan lainnya. 

Berdasarkan pola pemungutan suara untuk gelaran Pemain Terbaik FIFA 2023, ada porsi masing-masing 25% untuk pilihan Kapten Tim Nasional, Pelatih Tim Nasional, Para Jurnalis dan Voting Online lewat situs FIFA. Ada 3 nama yang bisa dimasukkan para pemilih tersebut, dengan 5 poin untuk peringkat 1 terbaik, 3 poin untuk peringkat kedua terbaik, dan 1 poin untuk peringkat ketiga terbaik. Dari 48 poin yang dirilis FIFA, Messi memperoleh lebih banyak poin dari voters-kapten Timnas daripada Erling Haaland. Jadi terpilihlah ia sesuai aturan FIFA, menjadi Pemain Pria Terbaik FIFA 2023

Periode penilaian performa pemain yang dipilih cukup singkat, yakni 19 Desember 2022 hingga 20 Agustus 2023. Jadi, FIFA sudah menepikan hasil prestasi di Piala Dunia 2022 Qatar, yang berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember 2022. Untuk Piala Dunia 2022, masuk perhitungan Pemain Terbaik FIFA tahun 2022, yang memang akhirnya pantas jatuh ke tangan Lionel Messi tahun lalu.

Lalu apa yang membuat Messi bisa kumpulkan 48 poin, sama dengan Haaland? Jelas ini adalah subyektivitas para voters nya. Katakanlah jurnalis bisa berlaku fair karena berdasarkan pengetahuan dan data dalam memilih, tetapi Kapten Timnas Negara Anggota FIFA, Pelatih Timnas-nya maupun voters online pasti punya tendensi khusus atau berbasis "ngefans" dengan pilihannya. Rasionalitas sudah bukanlah poin utamanya. Mereka akan menafikan data-data sebagai berikut :

1. Raihan gelar kolektif Lionel Messi di periode tersebut sama dengan Kylian Mbappe (Ligue 1), dan jauh di bawah treble Erling Haaland bersama Manchester City. (Premier League, FA Cup, Liga Champions).

2. Jumlah total gol dan assist Lionel Messi dalam periode tersebut adalah 24 gol dan 8 assist. Masih kalah dari Erling Haaland yang lebih unggul dengan 35 gol dan 5 assist, sementara Kylian Mbappe dengan torehan 28 gol dan 6 assist.

FIFA sendiri dalam rilis gelar individu Lionel Messi ini terlihat "kebingungan" menyampaikan prestasi Messi di periode pemungutan suaranya. FIFA merilis bahwa gelar ketiga sebagai Pemain Pria terbaik FIFA ini melengkapi gelar "Leading Player in a Man Game" pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012 and 2015, sehingga bisa dihitung 8 kali sebagai pemain terbaik FIFA.

Dalam rilisan itu pula FIFA menjelaskan bahwa Lionel Messi baru saja memperoleh capaian centurion atau 100 gol bersama Timnas Argentina setelah hattricknya dalam laga Argentina versus Curacao yang berakhir 7-0 pada 29 Maret 2023. Nama Messi kini bersanding dengan Ali Daei dan Cristiano Ronaldo, namun arah perbandingan dengan Mbappe dan Haaland ini kurang obyektif karena keduanya masih berusia muda. Lagipula, besar kemungkinan Kylian Mbappe lewati gol Messi di masa depan.

Terakhir, statement bahwa Lionel Messi membawa PSG memperoleh gelar domestik Ligue 1 terasa sangat memilukan. Angka assist-nya memang tertinggi dari pemain lainnya selama masa kampanye perhitungan, dan namanya pun masuk di Ligue 1 Team of The Season, tapi apa iya kita melupakan penampilan ngedrop-nya paska Piala Dunia 2022. Ketidakharmonisan juga tercium di periode tersebut hingga PSG gugur di babak 16 besar dari Bayern Munchen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun