Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sulit untuk Diprediksi! Inilah Tiga Tim Unggulan di Piala Afrika (AFCON) 2023

7 Januari 2024   22:31 Diperbarui: 7 Januari 2024   22:43 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi pemain Maroko usai lolos ke semifinal Piala Dunia 2022. (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV) via kompas.com

Pantai Gading akan menggelar Piala Afrika 2024 (atau bisa juga disebut 2023) setelah CAF atau Federasi sepakbola seluruh Afrika melakukan rolling tuan rumah. Rencananya, Pantai Gading akan menjadi tuan rumah di tahun 2021, namun karena ada perubahan dengan tuan rumah tahun sebelumnya, makan CAF memutuskan Kamerun yang menjadi tuan rumah di 2021. Pantai Gading yang sudah bersiap, akhirnya mengalah dan menggelarnya di edisi 2023. 

Meskipun cukup sering dikritik oleh klub-klub Eropa, namun Piala Afrika masih tetap bertahan untuk digelar di winter season atau musim dingin. Banyak klub Eropa harus merelakan pemainnya mendapat pemanggilan Timnas, dan tidak jarang pula yang balik dengan membawa cedera. Namun inilah memang konsekuensinya dalam merekrut pemain asal Afrika, dan FIFA harus mencari solusi atas dua kepentingan tersebut.

Kembali ke Pantai Gading, mereka menyambut Piala Afrika ini dengan maskot seekor Gajah bernama Akwaba, yang berarti "Selamat Datang". Sambutan hangat pastinya akan diberikan di gelaran Piala Afrika edisi ke-34 ini, yang akan digelar 13 Januari sampai dengan 11 Februari 2024. Ada 24 negara yang berpartisipasi untuk memperoleh piala supremasi sepakbola tertinggi di region Afrika.

Dihelat sejak tahun 1957 di tiap tahun ganjil, Mesir masih merupakan pengumpul gelar terbanyak Piala Eropa dengan 7 gelar. Kamerun menyusul dengan 5 gelarnya, diikuti Ghana dan Nigeria dengan 4 gelar. Untuk edisi sebelumnya (2021), Senegal mengangkat Piala Afrika untuk pertamakalinya sepanjang sejarah. Tim besutan Aliou Cisse mengalahkan Mesir-nya Mohammed Salah lewat adu penalti, setelah kedua tim bermain tanpa gol di waktu normal. Edouard Mendy yang saat itu baru raih Liga Champions bersama Chelsea, menjadi protagonis setelah menahan tembakan Abdelmonem dan Mohanad Lasheen.

Untuk periode AFCON 2023 ini, kemampuan dari tier teratas yang terdiri dari Maroko, Mesir, Nigeria, Pantai Gading, Tunisia dan Senegal cukuplah merata. Sulit untuk memperkirakan mana yang akan menjadi juara di Februari nanti. Meskipun demikian, berikut perkiraan 3 negara yang bisa dijadikan unggulan untuk menjadi yang terbaik di Afrika tahun ini.

1. Maroko (FIFA Rank #13)

Skuad Timnas Maroko untuk AFCON 2023. (Source : Instagram/maroccotalksfootball)
Skuad Timnas Maroko untuk AFCON 2023. (Source : Instagram/maroccotalksfootball)

Memutuskan untuk menjadikan Maroko sebagai unggulan utama di Piala Afrika 2023, selain karena ranking FIFA nya tertinggi dibandingkan negara Afrika lain, juga dikarenakan performa tim ini di Piala Dunia 2022 Qatar lalu. Secara tidak terduga, mereka bisa menjadi peringkat ke-4 World Cup, dengan menyingkirkan dua tim besar Spanyol dan Portugal. Setelahnya, mereka harus akui kehebatan Prancis di semifinal dengan kekalahan 0-2, dan kalah 1-2 dari Kroasia di perebutan peringkat ke-3.

Skuad Singa Atlas juga relatif tidak banyak perubahan dengan pelatih Walid Regragui tetap menjadi pembesutnya. Menggunakan formasi andalan 4-3-3, Walid akan mempercayakan gawangnya pada kiper Al Hilal, Yassine Bounou. Meski bermain di Liga Super Arab, kemampuan Bounou masihlah terjaga dengan membawa Al Hilal di pucuk klasemen dengan rekor kebobolan fatastis, hanya bobol 9 kali dari 19 laga!

Lini belakang masih andalkan duet Nayef Aguerd (West Ham) dengan kapten Romain Saiss (Al Shabab). Achraf Hakimi akan menyisir dari sisi kanan, sementara Mazraoui yang mulai dapat kepercayaan Thomas Tuchel di Bayern akan berada di sisi kiri.

Tiga di tengah masih akan memainkan poros Soyfan Amrabat, yang akan tetap diandalkan meski disisihkan Manchester United, bersama Azzedine Ounahi dan Amine Harit yang keduanya bermain bersama di Marseille. El Nesyri tetap akan jadi ujung tombak dengan dukungan eks Chelsea, Hakim Ziyech di kanan dan pemain yang tengah menanjak bersama Bayer Leverkusen, Amine Adli.

Komposisi ini tidak memiliki banyak perubahan dibandingkan saat mereka tampil di Piala Dunia 2022, malah hadirnya Adli gantikan Boufal, bisa perkaya dimensi penyerangan. Kendala yang mungkin mereka dapatkan adalah fisik kapten Romain Saiss yang kerap tidak bisa selesaikan laga 90' menit, plus match fitness Amrabat yang jarang diturunkan full-time oleh Eric Ten Hag. Mereka adalah poros tim, dan harus bisa pimpin rekan-rekannya memperoleh Piala Afrika yang kedua untuk negaranya.

Maroko tergabung di Grup F bersama Rep. Demokratik Kongo, Tanzania dan Zambia. Mereka akan lalui grup dengan sempurna dan tinggal menunggu calon lawan dari grup lainnya di babak 16 besar. Semoga mereka terhindar dari wakil-wakil Grup A secara cepat.

2. Pantai Gading (Host-FIFA Rank #49)

Skuad Pantai Gading untuk AFCON 2023. (Source : Instagram/elephantdecotedivoire)
Skuad Pantai Gading untuk AFCON 2023. (Source : Instagram/elephantdecotedivoire)

Mempunyai ranking FIFA lebih rendah dari Senegal, Tunisia, Aljazair, Kamerun, Nigeria dan Mesir, namun sulit rasanya untuk mengesampingkan previlage dari Les Elephants, Pantai Gading, sebagai tuan rumah. Piala Afrika terkenal keras bagi para tim-tim tamu yang datang, meskipun tim terakhir yang mampu jadi juara di kandang adalah Mesir di tahun 2006.

Dilatih oleh Jean-Louis Gasset sejak Mei 2022, Franck Kessie dkk mempunyai hasil baik dalam 9 laga terakhir yang dijalaninya. ^ kemenangan, 2 hasil seri dan sebuah kekalahan dari Zambia menjadi catatan mereka sebelum turnamen. Laga terbaru, mereka bisa taklukkan Sierra Leone 5-1 pada 7 Januari lalu di San Pedro, Pantai Gading. Ousmane Diomande, Franck Kessie, Jonathan Bamba,Jeremy Boga dan Jean Thierry Lazare masing-masing cetak sebuah gol. Komposisi di laga ini adalah cerminan tim utama Pantai Gading di AFCON 2023 nanti.

Menggunakan formasi 4-3-3, Yahia Fofana (Angers) akan berdiri di di bawah mistar. Empat pemain bertahan flat, akan ditempati oleh Wilfried Singo (Monaco), Ousmane Diomande (Sporting CP), Evan Ndicka (AS Roma) dan Ghislain Konan (Al Fayha).

Franck Kessie (Al Ahli), Sekou Fofana (Al Nassr) dan Ibrahim Sangare (Nottingham Forest) akan jadi motor tempur di lini tengah, menunjang pergerakan cepat trio Jeremie Boga (Nice), Sebastian Haller (Dortmund) dan Christian Kouame (Fiorentina) di depan.

Mereka mempunyai juga pemain yang akan siap beri kejutan di bench, seperti Nicolas Pepe, Simon Adingra, dan Jonathan Bamba yang bisa persulit lawan dengan kecepatan dan powernya. 

Kelemahan dari tim Pantai Gading seperti kebanyakan tuan rumah, ialah kurangnya level kompetitif di beberapa bulan terakhir. Sebagai tuan rumah yang tak perlu jalani kualifikasi, tentu mereka akan mengakali dengan pertandingan persahabatan. Namun tetap saja, feel untuk bertandingnya tidak se-kompetitif tim peserta lainnya. Bermain di Grup A, Pantai Gading akan berkesempatan bertanding dengan Guinea Khatulistiwa, Guinea Bissau, dan calon juara lainnya, Nigeria.

3. Nigeria (FIFA Rank #42)

Skuad Nigeria untuk AFCON 2023. (Source : Instagram/ng_supereagles)
Skuad Nigeria untuk AFCON 2023. (Source : Instagram/ng_supereagles)
Sekarang adalah salah satu generasi keemasan Nigeria semenjak era Nwankwo Kanu dkk. Mau buktinya? Lihat deretan penyerang ini : Ademola Lookman, Victor Osimhen dan Victor Boniface, mereka merupakan jaminan mutu untuk terciptanya gol bagi The Eagles di AFCON 2023 ini. 

Jose Peseiro, sang pelatih asal Portugal yang ditunjuk menangani Nigeria sejak Mei 2022, bahkan bisa saja menurunkan 4 penyerang sekaligus di sebuah pertandingan. Ini pernah mereka lakukan saat berujicoba melawan Arab Saudi 13 Oktober lalu yang berakhir 2-2.

Menggunakan pola 4-4-2, Francis Uzoho (Omonia) menjadi penjaga gawang dilindungi oleh Tyronne Ebuehi (Empoli), Semi Ajayi (WBA), Calvin Bassey (Fulham), dan Bruno Onyemaechi (Boavista). Kabar buruk melanda mereka di penghujung pendaftaran pemain di AFCON ini, karena Wilfried Ndidi sang gelandang bertahan andalan, harus absen karena cedera. Ketiadaannya akan membuat Frank Onyeka (Brentford) akan ambil alih posisi pivot bersama gelandang kreatif Alex Iwobi (Fulham). 

Jika ketika melawan Arab Saudi Peseiro mainkan Chukwueze dan Lookman berbarengan di sebelah sayap, akan lebih bijak jika di turnamen ini ia hanya mainkan Ademola Lookman (Atalanta) sebagai sayap kiri, dengan sayap kanan adalah Joe Aribo (Southampton) yang lebih punya naluri bertahan. Ini dikarenakan duo monster, Victor Boniface (Bayer Leverkusen) dan Victor Osimhen (Napoli) pastinya akan sulit untuk berkompromi dalam progresi negatif. Sebenarnya kedua pemain ini bertipe sama dan jadi tantangan tersendiri bagi keduanya untuk menyatukan chemistry duet mereka.

Victor Osimhen akan tunjukkan kelayakannya menyabet gelawa Pemain Terbaik Afrika 2023. Aksinya di Napoli harus tertular ketika ia mengenakan seragam kebanggaan Si Elang.

Kekuatan dari Nigeria adalah power dan pemainfaatan set-piece para pemainnya. Tim-tim lawan pasti akan mencatat setiap kemungkinan untuk menghentikan duet kembar Nigeria, dan berharap Lookman tidak bisa leluasa bergerak melakukan tusukan.

Jika berbicara kelemahan, justru kurang padunya pemain-pemain depan ini menjadi handicap-nya. Di atas kertas mereka mempunyai rating yang tinggi sebagai individu, tetapi hasil di lapangan masihlah jauh dari kata memuaskan. Dari 8 kali laga yang mereka mainkan di tahun 2023, mereka bisa bukukan  4 kemenangan, 3 kali seri dan sekali kalah. Meski cukup bagus, nyatanya yang menjadi lawan-lawan mereka bukanlah Big Six dari Zona Afrika. Jadi, patut ditunggu apakah Elang Nigeria dapat segera temukan ramuan terbaiknya jelang kompetisi dimulai.

Itulah tiga tim yang akan menjadi unggulan di Piala Afrika (AFCON) 2023 nanti. Tentunya kiprah Mohammed Salah (Mesir), Sadio Mane (Senegal) dan Andre Onana (Kamerun) akan menjadi warna lain pada persaingan negara-negara terbaik Afrika nanti, yang mungkin akan jadi yang terakhir bagi Mane dan Salah. 

Selamat bertanding para pemain terbaik Afrika, tunjukkan pada dunia bahwa kompetisi ini bukanlah "pembuat susah" klub-klub Eropa, tetapi adalah sajian yang berkelas dunia. 

AKWABA, AFRICA....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun