Setelah gol ini, Luton Town memegang kendali permainan lewat pergerakan pivot dari Ross Barkley. Meski nyaman dalam melakukan cover dan distribusi bola, Barkley hampir tidak pernah memberikan umpan kunci ke depan, sehingga tuan rumah hanya minim peluang. Peluang terbaik lewat tendangan bebas dari Barkley di menit ke-40', namun masih melambung di atas gawang Petrovic. Dan wasit Paul Tierney mengakhiri babak pertama dengan keunggulan The Blues 2-0.
Babak kedua, Rob Edwards langsung mengganti biang kebobolan pertama Issa Kabore, sekalian dengan Jacob Brown yang kurang efektif di sisi kiri. Penggantinya adalah Tahith Chong, yang akan mengisi posisi Brown, dan Chiedozie Ogbene seorang penyernag yang akan menemani Adebayo dari sisi kanan. Jadi, formasi The Hatters berubah menjadi 3-4-3, dengan fokus penyerangan pada sisi kiri lewat Alfie Doughty dan hasil akademi Manchester United, Tahith Chong.
Lebih banyak menguasai bola, Luton masih belum menemukan momen untuk mengancam gawang Chelsea. Malah mereka tersentak lagi saat Cole Palmer cetak gol keduanya di laga ini menit ke-70'. Nico Jackson bisa memenangnkan bola di lini tengah, lalu melihat pergerakan Cole Palmer yang menusuk pertahanan Luton. Impan terobosan Jackson tepat menemui Palmer sebelum dihadang oleh Kaminski, dan Palmer membuat pergerakan fenomenal untuk selesaikan usaha Jackson tadi.
Bak pemain futal, Palmer mengecoh Kaminski dengan sentuhan telapak kaki kirinya, lalu mengelabuhi Osho dan Bell dengan gerakan feint, dan akhirnya menggelindingkan bola ke gawang dengan kaki kanannya. Aksi individu yang mengingatkan akan gol legendaris Mesut Ozil ke gawang Ludogorets di Liga Champions musim 2016/2017.
Gol ketiga inilah yang akhirnya menyalakan api serangan tuan rumah menjadi lebih tajam. Tujuh menit dari gol Palmer, Adebayo membuat sebuah gol yang sayangnya dianulir oleh VAR karena Doughty yang memberinya crossing terdeteksi dalam posisi offside. Senyum Cole Palmer yang terus merekah paska cetak gol kedua, langsung tertutup tahu bahaya di depan mata.
Dan akhirnya gol pertama Luton Town terjadi di menit ke-80', lewat sundulan Ross Barkley memanfaatkan umpan dari sepak pojok Alfie Doughty. Nama terakhir ini mempu repotkan pertahanan Chelsea lewat crossing nya yang berkecepatan tinggi, dan kali ini menemui kepala Ross Barkley yang bisa mengarahkan bola ke tiang jauh Petrovic.
Pochettino merespons kebangkitan Luton ini dengan mengganti Madueke dengan Enzo Fernandez. Agak sedikit membingungkan, karena sumber serangan Luton sedari tadi dilakukan dari kedua sayap mereka. Dan terbukti, Luton bisa perkecil ketertinggalan lagi lewat skema crossing nya menit ke 86'.
Kali ini dari sisi kanan, Ogbene bisa lambungkan bola yang disundul oleh Alfie Doughty di sisi kiri. Sundulan kerasnya ini mampu dimentahkan dengan gemilang oleh Petrovic, namun sayang bola terpental ke arah kanan tepat di laju lari Adebayo. Dengan mudah striker Nigeria ini menyontek bola ke gawang Chelsea yang sudah kosong. Penonton tuan rumah bergemuruh, dan Chelsea semakin tertekan.
Sisa laga ini hadirkan momen penyelamatan gemilang Petrovic menghalau tembakan keras Ogbene, yang sayangnya itulah satu-satunya peluang yang dihasilkan Luton untuk samakan kedudukan. Buruknya end-passing dari pemain tuan rumah, mudahkan Chelsea untuk menurunkan tempo hingga Paul Tierney akhirnya menutup laga lewat peluit panjangnya.
Komentar Pochettino Usai Laga Dan Posisi Chelsea Setelah Hasil Ini
Mauricio Pochettino selepas laga ini tidak menampik bahwa timnya mengalami penurunan di 10 menit akhir babak kedua, hingga memberikan angin pada tuan rumah dengan 2 golnya. Tetapi ia juga mahfum, bahwa itulah tipikal Luton ketika bermain di Kenilworth Road. Jadi, ia tetap puas atas capaian anak suhnya ini.Â