Manchester United memang rajanya memberikan drama bagi penonton sepakbola musim ini. Pada Boxing Day, Rabu (27/12) dini hari tadi, Setan Merah berhasil membalikkan keunggulan dua gol sang tamu Aston Villa. Comeback epik di babak kedua ini menyudahi laga dengan hasil akhir keunggulan Manchester United 3-2 atas Villa.
Memulai laga ini dengan kepastian kepemilikan 25% saham dikuasai Sir jim Ratcliffe melalui INEOS, Eric Ten Hag dan seluruh skuad Setan Merah sadar betul mereka bisa dievaluasi dengan segera oleh pemilik baru. Apalagi setelah hasil buruk di bulan Desember dengan memperoleh 3 kekalahan dan sekali seri, tanpa mencetak sebiji gol pun. Eric Ten Hag memilih menurunkan pemain-pemain cepat di lini depannya, memungkinkan bahwa inilah komposisi 3 terbaiknya di lini serang musim ini. (BACA : Jelang Manchester United vs Aston Villa: Sir Jim Ratcliffe Resmi Bisa Hakimi Ten Hag)
Rasmus Hojlund yang masih mandul di Premier League, diapit oleh Rashford di kiri dan Alejandro Garnacho di sisi kanan. Komposisi ini sangat jarang dimainkan sejak awal oleh Ten Hag, dimana laga melawan Luton pada 11 November, adalah terakhir kalinya trio ini menjadi starter. Setelahnya Ten Hag sering bongkar pasang dengan memasukkan Antony dan juga Martial. Alasan utamanya adalah cedera yang dialami Rashford dan Hojlund datang bergantian, serta kartu merah Rashford pada laga melawan Copenhagen di Liga Champions.
Sementara tim tamu yang jadi kejutan terbesar di Premier League musim ini, dimana memulai laga ini dari posisi ke-3 klasemen, menggunakan formasi 4-2-3-1, Unai Emery bertujuan memenuhi lini tengah dengan kehadiran Douglas Luiz, Dendoncker dan Ollie McGinn. Strategi ini sebenarnya terbukti tepat di babak pertama, hanya saja The Villans tak kuasa tahan gempuran tuan rumah di babak kedua.
Jalannya Pertandingan
Memulai laga dengan Eriksen dan Kobbie Mainoo, Manchester United sadar bahwa mereka bisa mengorganisasi bola dengan lebih baik, tapi terkompensasi oleh serangan fisikal yang bertubi-tubi ke arah Eriksen. Ollie McGinn mainkan peran tukang seruduk ini, membuat Eriksen harus cepat mengalirkan bola ke Bruno atau ke sisi sayap.
Peluang pertama didapati playmaker Denmark ini pada menit 10'. Menerima wallpass dari Alejandro Garnacho, Eriksen lepaskan tembakan melengkung dari luar kotak penalti. Sayangnya arahnya terlalu ke tengah, hingga tepat berada di pelukan Dibu Martinez.
Keasiyikan menyerang, United malah bobol dahulu oleh skema set-piece Aston Villa. Pada menit ke 20', McGinn melakukan tendangan bebas dari sisi kanan serangan Aston Villa. Bola melengkung ke arah dalam, hendak diperebutkan oleh kerumunan pemain Villa dan United. Tidak ada satupun yang berhasil menjangkaunya, sehingga bola memantul ke tanah dan langsung masuk ke gawang Andre Onana, yang tampak bingung mengantisipasi set-piece ini. Sebuah alarm bagi United, bahwa mereka bisa di-ekspose oleh serangan set-piece di laga ini.
Dan ternyata benar adanya, gawang Onana bobol lagi kali ini melalui skema tendangan sudut. Menit ke 25' McGinn kali ini mengirim bola ke tiang jauh, dimana Clement Lenglet sama sekali tidak terkawal. Bek pinjaman Barcelona ini mengembalikan bola lagi ke tengah, dan tepat mengarah ke kaki Leander Dendoncker. Pemain tengah Belgia ini hanya melakukan sedikit sentuhan dengan kaki kanannya untuk memasukkan bola ke gawang Onana. Raphael Varane terlihat mencak-mencak, padahal ia juga kebingungan mau menjaga siapa di set-piece ini.
Kebobolan dua gol di setengah jam awal, langsung membuat United tersentak dan terobsesi untuk perkecil ketertinggalan. Marcus Rashford berikan dua tembakan ke arah gawang Martinez di menit 30'an, namun sayangnya semua bisa dihalau kiper Timnas Argentina. Skor bertahan hingga turun minum, Manchester United 0, Aston Villa 2.