Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengapa Ada Coretan Merah di Pipi Pemain Serie A? Red Light to Violence

26 November 2023   16:44 Diperbarui: 26 November 2023   16:53 2678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Theo Hernandez setelah mencetak golpenalti ke gawang Fiorentina. https://apnews.com/

Ada pemandangan unik yang akan kita lihat pada pemain-pemain Serie-A yang berlaga di Giornata ke 13 minggu ini. Wajah atau tepatnya di pipi mereka, ada sebuah coretan garis merah tebal. Lalu apa latar belakang coretan merah di pipi pemain dan pelatih Liga Italia ini ? Dan kapan mereka mulai melakukannya?

Menurut penjelasan Football Italia, tanda merah tersebut awalnya dibentuk oleh organisasi kemanusiaan Italia, WeWorld Onlus bekerja sama dengan asosiasi sepak bola Italia yang mencakup pemain dan pelatih, serta penyelenggara Serie A sendiri pada April 2018. Tujuannya adalah untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan. Un Rosso Alle Violenza adalah makna dari simbol ini, yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah "Kartu Merah Untuk Kekerasan". 

Kekerasan terhadap perempuan sudah menjadi kampanye dunia, yang dilakukan selama 16 hari. Mengutip dari situs komnasperempuan.go.id, kampanye 16 hari ini berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember. (BACA : Sejarah Lahirnya Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan)

Jadi untuk seluruh pemain, pelatih dan pegiat sepakbola Liga Italia mempunyai inisiatif untuk mencoret wajahnya dengan tanda merah pada periode 16 hari tersebut. Kampanye ini bertepatan dengan gerakan di seluruh Italia untuk memperingati Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dalam minggu ini, ketika seorang pria Italia yang dicurigai membunuh mantan pacarnya, telah ditangkap dan diekstradisi dari Jerman.

Pembunuhan mahasiswa berusia 22 tahun Giulia Cecchettin, yang diduga dilakukan oleh mantan pacarnya, memicu kemarahan di seluruh Italia, di mana rata-rata satu wanita dibunuh setiap tiga hari.

Lega Serie A melalui akun instagramnya, seriea, menggandeng Esteban Cambiasso untuk menyuarakan gerakan Red Light to Violence ini pada postingannya. Semoga kampanye ini dapat berdampak baik dalam kesadaran akan jahatnya tindak kekerasan kepada siapapun di dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun