Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Napoli Pecat Pelatih Rudi Garcia. Mazzarri Jadi Interim Untuk Tunggu Hiatus Antonio Conte

15 November 2023   09:29 Diperbarui: 17 November 2023   19:31 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar pemecatan pelatih kali ini datang dari Juara Bertahan Serie A musim lalu, Napoli. Setelah kekalahan di Stadion Diego Armando Maradona melawan Empoli dengan skor 0-1 Minggu (12/11), Presiden Aurelio De Laurentiis segera mengadakan pertemuan dengan dewan club untuk memecat sang pelatih. Diputuskanlah bahwa per hari Selasa, 14/11, Rudi Garcia sudah dipecat dan tidak in charge lagi di sesi latihan tim. Lalu siapa penggantinya?

Dikutip dari Instagram Fabrizio Romano pada Senin pagi WIB, santer dikabarkan De Laurentiis tengah menjalin komunikasi dengan Igor Tudor, mantan pemain Juventus. 

Tudor kini tengah menganggur setelah terakhir ia menyelesaikan masa baktinya akhir musim lalu di klub Perancis, Marseille. Namun ternyata bukan ialah yang ditunjuk menggantikan Garcia, melainkan nama Walter Mazzarri. 

Dikabarkan bahwa tidak jadinya Igor Tudor melatih Napoli adalah karena ia meminta minimal dua tahun masa kontrak, sedangkan De Laurentiis hanya ingin mengikat pelatih hingga akhir musim ini, dan Mazzari mengiyakannya.


De Laurentiis, yang juga seorang produser film, pasti tidak ngawur dalam keputusannya mengontrak Walter Mazzarri di sisa musim ini saja. Latar belakang Walter Mazzarri adalah pernah melatih tim kebanggaan kota Naples pada tahun 2009 hingga 2013. Sehingga sedikit banyak ia sudah mengenal dengan baik Il Partenopei. Meskipun demikian, alasan terbesar Laurentiis menunjuknya adalah memberikan kestabilan pada tim, sembari menunggu masa hiatus Antonio Conte.

Antonio Conte, sudah bukan rahasia lagi, adalah incaran utama sebagai pelatih Napoli di awal musim ini menggantikan Luciano Spaletti. Namun ia memberitahukan bahwa sedang mengambil masa hiatus di dunia sepakbola selama setahun ini, agar ia bisa lebih siap kembali melatih lagi. 

Besar kemungkinan ia sedang mengalami masa down pasca kegagalannya di Tottenham Hotspur, dan juga meninggalnya dua sahabat nya Gianluca Vialli dan Giampiero Ventrone. 

Vialli, legenda Italia, adalah mantan rekan Conte ketika menangani Timnas Azzurri, sedangkan Ventrone adalah asisten pelatih Conte yang diajaknya kemanapun ia melatih. Petunjuk tim yang ingin dilatih Conte pun mengarah ke Napoli, karena ia hanya akan kembali untuk melatih tim yang menjadi penantang gelar dan punya sejarah menjadi juara. 

Kembali ke Rudi Garcia, pemecatan ini tentu menambah daftar buruk riwayat melatihnya tahun ini. Sebelum menukangi Napoli, pria asal Nemours, Perancis ini hanya setahun menjabat sebagai pelatih Al Nassr, sebelum dikabarkan hengkang karena ketidakcocokan dengan Cristiano Ronaldo. 

Karir melatihnya yang paling gemilang adalah menjadi kampiun Ligue1 bersama Lille di musim 2010/2011. Saat itu ia menangani tim yang berisikan Adil Rami, Yohan Cabaye, Gervinho, dan Wonder Kid Eden Hazard. Selanjutnya tim-tim yang dilatihnya kebanyakan adalah tim besar yang sedang struggle, antara lain AS Roma, Marseille dan Lyon.

Di awal musim ini, pencapaian Garcia sebenarnya tidak terlalu buruk. Ia mengantarkan Napoli sementara berada di posisi 4 Serie A dengan dengan 21 poin dari 12 laga. 

Di Liga Champions, asa Napoli untuk lolos ke fase knockout juga masih terbuka dengan menduduki urutan kedua Grup C dibawah Real Madrid. Namun itu tidaklah cukup bagi fans dan De Laurentiis, apalagi Napoli juga tidak terlihat superior di beberapa pertandingan "mudah".

Hasil seri 2-2 melawan Milan pada bulan lalu menjadi indikator pertama. Bobolnya gawang Alex Meret dengan brace Giroud di babak pertama menandakan lemahnya pertahanan Napoli. Meski bisa disamakan di babak kedua, pertandingan ini menunjukkan seberapa inkonsistennya Napoli arahan Garcia. 

Berikutnya adalah hasil imbang di Liga Champions melawan Union Berlin. Tim Jerman yang tengah mengalami kekalahan 12 kali beruntun di berbagai ajang ini pun berhasil menahan imbang Napoli di Stadion Diego Maradona. Berbalik dengan laga versus Milan, kali ini Napoli hanya bagus di babak pertama dan langsung drop di babak kedua.

Terakhir adalah laga melawan Empoli ahad lalu. Menguasai hampir 90 menit laga, dengan 18 tembakan dan 66% possesion ball, Napoli malah kalah di kandang sendiri lewat serangan balik Empoli. Seakan menjadi pertanda, sebelum gol Empoli terjadi, ada tendangan Kvaratskhelia yang membentur keras tiang gawang lawan, itulah jadi dentang perpisahan bagi Rudi Garcia.

Jika menilai secara obyektif, sebenarnya gagalnya Napoli meneruskan performa musim lalu tidak melulu kesalahan Garcia. Skuad mereka tidak lebih baik dari musim lalu. 

Selain Kvaradona, Osimhen dan kapten Di Lorenzo, sisa skuad Napoli sebenarnya adalah grade B. Bahkan bisa dibilang jauh sekali dibandingkan skuad Simone Inzaghi di Inter Milan. 

Ditambah lagi kepergian Kim Min-Jae ke Bayern hanya ditambal dengan mendatangkan Natan dari Leipzig. Transfer masuk lain yang berisikan Raspadori, Cajuste, dan Lindstrom diperuntukkan menambah kedalaman pemain cadangan. Musim lalu, kehebatan Luciano Spaletti dan hikmah tersingkirnya Napoli di Liga Champions adalah faktor utama Napoli menjadi kampiun Serie A.

Jadi patut ditunggu bagaimana Walter Mazzarri menggendong skuad ini di sisa musim ini.

Arrivederci Rudi Garcia, Benvenuto Walter Mazzarri!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun