Berbasis gelar yang diberikan oleh sebuah media, Ballon d'Or mau tidak mau tidak bisa lepas dari sebuah framing. Dunia sudah terbelah menjadi tim Messi atau tim Ronaldo dalam dekade terakhir ini. Namun yang terbaik tentunya hanya boleh satu, tidak bisa dibagi.Â
Itulah yang bisa diperkirakan menjadi sebuah tendensi bagi media, untuk di masa kejayaan Messi ini menjadikannya yang terbaik sepanjang masa. Raihan Ballon d'Or lah yang bisa menjadi penegas status terbaik tersebut. Pun juga, tambahan satu gelar ini akan menjauhkannya dari kejaran generasi-generasi mendatang.
Tentunya kita akan senang menceritakan ke anak-cucu kita, bahwa yang terbaik sepanjang masa ada di zaman kita. Nama Pele dan Maradona kalau bisa digantikan oleh empunya nama Lionel Andres Messi.Â
Demikian yang bisa kita bedah daibalik keputusan juri panelis Ballon d'Or memenangkan Messi di tahun ini. Kita hanya bisa menikmati sisa-sisa karier sang maestro yang sudah di ujung kariernya. Selamat, King Leo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H