Winner takes all. Begitulah kiranya pertimbangan para juri menyikapi penampilan Leo Messi di Piala Dunia Qatar, yang juga memberikannya gelar Pemain Terbaik sepanjang turnamen. Sementara Erling Haaland hanya menjadi penonton di ajang terbesar ini.
2. Last Dance
Tidak bisa dibohongi lagi, kita telah menyaksikan penampilan Piala Dunia terakhir Leo Messi di Qatar lalu. Meski ada sedikit harapan di tahun 2026, sepertinya hanyalah sebuah fatamorgana saja. Lionel Messi berbeda dengan Cristiano Ronaldo, pun juga ia sudah menggenapi seluruh gelar yang bisa dicapai seorang pesepakbola. Jadi, tipiskan harapan Messi akan bermain di Amerika Utara 2026 besok.
Para jurnalis, yang mayoritas menganggap Leo Messi adalah media darling, ingin mempersembahkan gelar ini dengan tajuk Infinity. Gelar kedelapan akan semakin menjauhkannya dari para pemenang terdahulu, dengan Cristiano Ronaldo hanya mampu memperoleh 5 gelar. Nama terakhir ini patut dicatat, bahwa capaiannya bersama Al Nassr dan Portugal di tahun ini bisa saja membuatnya sebagai kandidat kuat nominator tahun depan.Â
Memilih Inter Miami sebagai pelabuhannya di penghujung karir, juga akan membuat dirinya akan kesulitan bersanding dengan nama-nama muda seperti Haaland, Mbappe ataupun Bellingham di gelaran Ballon d'Or tahun depan.
3. Posisi Messi di tim, jika dibandingkan dengan Haaland.
Kita tidak bisa membicarakan secara compare prestasi Messi dan Haaland di klub dan timnas, karena tidak akan terasa adil. Haaland bernegara Norwegia, yang bahkan mencapai Euro saja cukup sulit dilakukan, meski banyak gol yang ia ciptakan untuk Viking. Sementara karier nya di level klub tak dapat dibantah, sangatlah gemilang. Jauh mengungguli Leo Messi yang drop sekali di musim keduanya bersama PSG lalu.Â
Akhirinya kita harus melihat dari salah satu kriteria Ballon d'Or, yakni peran vital di tim. Posisi main Leo Messi sebagai pengatur serangan, baik di PSG maupun di Timnas, membuatnya terlihat lebih vital daripada posisi target man seperti Haaland. Messi akan lebih sering mendapatkan bola, plus juga ia handal dalam mencetak gol.Â
Analisis lainnya juga bisa kita lakukan dengan menarik Messi atau Haaland keluar dari tim. PSG dan Argentina akan merasakan dampak luar biasa jika kehilangan Messi, jika dibandingkan Manchester City ataupun Norwegia harus bermain tanpa Haaland.Â
Memang terlihat tidak adil bagi Haaland dengan raihan gol plus treble nya musim lalu, tapi memang inilah kriteria Ballon d'Or. Seorang fullback, defender, ataupun kiper akan sulit untuk mendapatkan gelar ini, padahal di dalam tim mereka juga tidak kalah pentingnya.
4. Tendensi menjadikan Messi yang terbaik sepanjang masa.