Big match tersaji di Giornata ke 10 Serie A dini hari nanti, antara juara bertahan Napoli yang akan menjamu peringkat ke 3 Seria A saat ini, Il Diavolo Rosso, AC Milan. Bertempat di Stadio Diego Armando Maradona, Naples, Rudi Garcia selaku allenatore baru Napoli musti membuktikan diri mampu meraih poin melawan sebuah tim besar. Nol poin alias kekalahan, telah diperoleh Napoli sebanyak tiga kali, kala bersua melawan Lazio (giornata 3) dan Fiorentina (giornata 8), serta satu partai Liga Champions melawan Real Madrid. Tragisnya, seluruh kekalahan itu diderita Napoli dikandang sendiri yang terkenal angker pada musim lalu.Â
Sementara tim tamu, AC Milan, juga datang bermodal hasil buruk di dua laga sebelumnya. Usai ditekuk Juventus 0-1 di San Siro minggu lalu, tengah pekan kemarin mereka dicukur PSG 0-3 di Paris. Isu perpecahan mulai berhembus setelah jawaban keras Il Capitano Davide Calabria di jumpa pers seusai laga melawan PSG disambut pertemuan empat mata dengan Stefano Pioli. Meski demikian, mereka sudah mengklarifikasi bahwa pertemuan itu sangat hangat, dan maksud Calabria adalah untuk memotivasi timnya sendiri. Kondisi tim harus segera di charge ulang, mengingat di laga ini, Pemain Terbaik Serie A musim lalu, Kvaratskhelia sudah mulai panas mesinnya yang sempat redup di awal musim.
Rudi Garcia akan tetap mempertahankan formasi 4-3-3 menyerangnya, dengan pemain yang hampir pasti tidak akan diubahnya ketika menang melawan Union Berlin, Rabu lalu. Kendala terbesar adalah masih absennya Victor Osimhen, top skor mereka musim lalu, yang posisinya akan kembali dipercayakan pada Giacomo Raspadori. Pemain ini tengah menjalani koneksi yang cukup baik dengan Kvara dan Politano di sisi penyerangan.
Untuk lini tengah, trio Lobotka, Zielinski dan Cajuste mampu membawa permainan yang lebih mobile dalam progresi tanpa bola. Musim ini Napoli masih menunggu tuah Frank Anguissa, motor mereka musim lalu, yang tampaknya masih menghangatkan bangku cadangan karena kondisinya kurang fit. Di belakang menemani portiere Alex Meret, akan berdiri Mario Rui, Natan, Rrahmani, serta Il Capitano Di Lorenzo.
Sedikit berbeda dibanding musim lalu, banyak gol di era Rudi Garcia ini tercipta lewat sebuah serangan balik cepat. Yang pastinya publik Naples akan tidak senang jika tim kesayangannya memainkan permainan sepakbola reaktif. Pilihan pemain cadangan pun tidak terlalu signifikan, selain Anguissa dan Giovanni Simeone hanya Elmas yang tersedia sebagai pemain kreatif di sisi sayap. Napoli akan sangat berharap pada tusukan Kvara dan Politano mampu menggetarkan jala AC Milan.
Di kubu tim tamu, sebenarnya mereka sangat unggul dari sisi kualitas pemain. Kumpulan pemain timnas multinegara ini hanya diharapkan mampu menjadi sebuah kelompok yang solid, terutama dalam menyerang. Hanya satu gol yang mampu dicetak dalam empat laga terakhir, membuat rasa frustasi pada para pendukung Rossoneri. Peluang sebenarnya mampu mereka ciptakan, namun tidak mampu dieksekusi dengan baik oleh pemain sekaliber Giroud dan Rafael Leao. Nama terakhir ini sedang menjadi sorotan karena "lazy look" nya dalam bermain tidak selaras dengan sumbangsih gol ataupun assistnya. Terakhir Paolo Di Canio dalam wawancaranya setelah pertandingan PSG vs AC Milan mengatakan "Ia tidak niat. Bukan saja tidak mencetak gol, tapi bahkan ia tidak memberikan perasaan bahwa ia bisa mencetak gol."
Tentunya Stefano Pioli, allenatore Rossoneri, ingin agar timnya bangkit di kandang Napoli. Dalam beberapa kesempatan, ia terbukti mampu menaikkan kembali moril timnya disaat performa sedang drop. Teringat musim lalu tatkala ia dan pemain AC Milan diceramahi suporter usai kekalahan tandang di Spezia, Pioli mampu membawa Rossoneri naik ke peringkat empat di akhir musim.Â
Pada pertandingan ini, ia akan kembali mempercayakan gawang timnya kepada Mike Maignan. Kjaer dan Tomori akan menjadi pilihan pas di jantung pertahanan, bersama Calabria dan Theo Hernandez di sisi fullback. Penting bagi Pioli untuk melakukan perombakan pertahanan pasca dibantai PSG di Liga Champions, terutama di sebelah kanan yang kemrin memaksakan Kalulu untuk meredam Kylian Mbappe. Pemain muda Malick Thiaw terkena suspensi bertanding di laga ini.
Lini tengah akan dikomandoi Krunic bersama dengan pemain berdarah Indonesia, Reijnders. Satu tempat lagi di tengah tampaknya akan kembali diberikan kepada Yunus Musah yang mempunyai koneksi baik dengan rekan senegaranya Christian Pulisic. Di depan, Pulisic akan berada di sisi kanan, saling bahu membahu dengan Rafa Leao dan Olivier Giroud  mengincar permainan fisikal terhadap bek-bek Napoli. Keunggulan kualitas dan pengalaman adalah kunci Rossoneri memenangkan Big Match ini. Noah Okafor dan Jovic dapat dimasukkan di sepermpat akhir laga untuk tetap memberikan tekanan pada lawannya.
Penguasaan bola akan cenderung berimbang, dengan sisi kiri AC Milan akan tampil dominan lewat determinasi Theo dan Rafa Leao. Sementara di sisi seberang, akan jadi panggung bagi Kvaratshelia membombardir area Davide Calabria. Pertandingan akan berlangsung imbang, dan bukan tidak mungkin hanya tercipta sedikit gol. Rudi Garcia ingin timnya dapat mulai mengimbangi sebuah tim besar, sementara Stefano Pioli ingin agar rentetan kekalahan Rossoneri dihentikan. So, seri adalah win-win nya.
Perkiraan pemain :
Napoli (Rank 4) 4-3-3 : Meret; Di Lorenzo, Natan, Rrahmani, Mario Rui; Lobotka, Zielinsku, Cajuste; Kvaratskhelia, Politano, Raspadori
Cadangan : Gollini, D'avino, Olivera, Ostigard, Zanoli, Anguissa, Demme, Elmas, Gaetano, Simeone, Lindstrom, Zerbin
AC Milan (Rank 3) 4-3-3 : Maignan; Calabria, Tomori, Kjaer, Theo; Krunic, Reijnders, Musah; Leao, Pulisic, Giroud
Cadangan : Mirante, Kalulu, Pellegrino, Florenzi, Pobega, Adli, Luka Romero, Okafor, Jovic
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H