Pro dan Kontra Turis Bali di Indonesia

Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi turis, baik dari mancanegara maupun lokal. Saking populernya, banyak wisatawan asing tidak menyadari bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia. Warga lokal ramah, makanan enak dan murah, tingkat keamanan yang tinggi, dan banyaknya wisata alam menjadi beberapa faktor utama yang membuat Bali begitu tenar di kalangan turis. Akan tetapi, belakangan ini muncul perdebatan mengenai pro dan kontra turis mancanegara di Bali.

PRO

Kedatangan turis di bali membawa banyak keuntungan, terutama untuk kegiatan ekonomi Pulau Dewata. Berikut adalah beberapa contoh:

• Penghasilan Devisa: Kedatangan turis asing ke Bali membantu meningkatkan penghasilan devisa negara. Wisatawan asing yang datang ke Bali membeli berbagai produk dan jasa, seperti akomodasi, makanan, dan souvenir, yang berkontribusi pada pendapatan negara.

• Pengembangan Ekonomi Lokal: Kedatangan turis asing juga membantu mengembangkan ekonomi lokal di Bali. Wisatawan asing yang datang ke Bali membeli produk dan jasa dari masyarakat setempat, seperti makanan, minuman, dan souvenir, yang membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.

• Pengembangan Infrastruktur: Kedatangan turis asing memerlukan infrastruktur yang lebih baik, seperti hotel, restoran, dan fasilitas wisata lainnya. Pengembangan infrastruktur ini membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dan juga meningkatkan daya tarik wisata di Bali.

• Pengembangan Pekerjaan: Kedatangan turis asing juga membantu meningkatkan kesempatan pekerjaan di Bali. Wisatawan asing yang datang ke Bali membutuhkan jasa pemanduan, penginapan, dan lain-lain, yang membantu meningkatkan kesempatan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Kontra

Akan tetapi, dibalik keuntungan ekonomi yang didapat, terdapat berbagai kontra yang muncul dari kedatangan turis mancanegara. Berikut adalah beberapa sisi negatifnya

• Pelanggaran Hukum: Turis mancanegara sering melanggar hukum di Bali, seperti tidak taat aturan saat mengendarai sepeda motor, melanggar aturan berwisata atau adat, hingga berkonflik dengan wisatawan lainnya. Dalam sepekan per 12 Maret 2023, polda Bali pun melaporkan adanya 171 kasus pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh turis asing, terutama mereka yang menggunakan kendaraan roda dua.
• Overstay: Beberapa wisatawan  neluargeri sering melakukan pelanggaran hukum, menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat setempat. Sebagaimana dilaporkan oleh detikNews, 49 wisatawan asing yang tinggal di Bali lebih dari jangka waktu yang diizinkan dideportasi dari Januari hingga Maret 2023.
• Kesalahpahaman Budaya: Sebagai pendatang, turis mancanegara tentunya tidak memahami budaya setempat bali. Salah satu budaya Bali adalah iring-iringan upacara Melasti yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi di Bali. Akan tetapi, karena ketidakpahaman tersebut, terdapat sepasang turis mancanegara yang tidak terima saat dilarang melintas sebuah jalan. Akibatnya, turis tersebut berkonflik dengan Pecalang di Bali.
• Overtourism: Kedatangan turis mancanegara yang berlebihan telah menyebabkan over tourism di Bali. Fenomena Overtourism terjadi ketika wisatawan yang datang melebihi kapasitas tempat tersebut.   Banyaknya wisatawan yang datang dapat menyebabkan antrian panjang, kemacetan lalu lintas, dan kerumunan. Bahkan, pada tahun Desember 2023 terdapat kemacetan yang memaksa turis untuk jalan kaki menuju bandara. Tidak hanya itu, kebisingan dari turis-turis dapat mengganggu kenyamanan warga Bali.

Menurut saya, tentunya turis mancanegara memiliki pro dan kontra. Di satu sisi, kedatangan turis mancanegara menguntungkan Bali dari segi ekonomi. Penambahan devisa, pengembangan ekonomi lokal dan fasilitas umum menjadi sedikit dari banyaknya manfaat ekonomi yang muncul dari kedatangan turis. Akan tetapi, di sisi lain, banyaknya turis mancanegara menyebabkan fenomena overtourism, overstay, kesalahpahaman budaya, dan pelanggaran hukum.  Tetapi apakah keuntungan tersebut layak ditukarkan dengan kekurangannya? Menurut saya, turis mancanegara tentunya bermanfaat sejauh mengikuti peraturan dan hukum yang ada. Oleh karena itu, menurut saya penting juga bagi gubernur Bali untuk menerapkan hukum yang lebih ketat serta adanya sosialisasi hukum melalui pesawat yang hendak mendarat di Bali.