Mohon tunggu...
Gregory Hans Nugraha
Gregory Hans Nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seseorang yang ingin sukses

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bunuh atau Dibunuh! Itulah Situasi Industri Rokok Indonesia

28 Maret 2023   18:32 Diperbarui: 28 Maret 2023   23:29 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum mengenal dampak dan komplikasi yang disebabkan rokok, perlu diketahui dan dimengerti bahwa terdapat dua jenis perokok yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif merupakan seseorang yang menghirup dan menggunakan rokok secara langsung. Dimana biasanya akan menghirup asap rokok yang dihembuskan dari mulut. Sedangkan, perokok pasif merupakan orang-orang yang berada disekitar perokok. Dimana, kelompok ini hanya menghirup asap rokok lainnya, namun tetap menerima dampak yang sama.

Yang perlu menjadi perhatian adalah jenis "perokok pasif" karena biasanya, anak-anak dan remaja awalnya masuk ke dalam golongan ini, apalagi apabila berada di dalam lingkungan yang kurang kondusif. Dalam lingkungan yang kurang kondusif mereka akan biasanya terpapar dengan rokok hampir setiap saat dan akan terus menghirup asap rokok. . Di Indonesia, ini sering terjadi, terutama dalam keluarga kelas kebawah dimana biasanya orang tua dari keluarga tersebut merupakan pengguna rokok. Maka, seluruh keluarga akhirnya akan terkena dampak dari rokok tersebut.  

Namun apa sajakah dampak dari rokok, terutama bagi remaja? Pertama, rokok dapat menyebabkan kanker, suatu penyakit yang telah terbukti fatal dan sangat mematikan bagi yang memilikinya. Hal ini karena rokok mengandung senyawa karsinogen yang memicu adanya mutasi sehingga terbentuk sel kanker. Biasanya kanker ini terjadi di bagian mulut, paru-paru, dan bagian dalam tubuh lainnya. Kedua dapat menyebabkan kerusakan gigi. Berdasarkan EMC.id dijelaskan bahwa perokok aktif memiliki karis, plak, dan infeksi gusi yang lebih banyak. Selain itu, pengguna rokok dapat mengalami masalah pada otot dan tulang seperti kepadatan tulang yang rendah serta penurunan pertumbuhan. Selain itu, asap rokok beserta dengan zat rokok juga dapat menempel di permukaan rumah, sehingga memaparkan zat-zat berbahaya tersebut kepada Ibu dan anak yang cenderung lebih rentan


SOLUSI

Epidemi rokok yang dialami Indonesia tentunya membutuhkan solusi. Dengan dampaknya yang begitu dahsyat sehingga menyebabkan kerugian sebesar 531,8 Triliun rupiah, dan juga menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Tentunya dibutuhkan sebuah solusi yang dapat menyelesaikan masalah utama yaitu dilema industri rokok. Dimana saat ini Indonesia dihadapi dengan dilema yaitu untuk melanjutkan produksi rokok agar 200an ribu orang dapat terus bekerja, namun justru membuka resiko lebih tinggi untuk penyakit dan kerugian ekonomis lebih besar dalam jangka panjang, atau untuk mengurangi ataupun melarang produksi rokok secara menyeluruh untuk menghilangkan dampak buruk tersebut namun harus mencari lapangan pekerja pengganti agar 200an ribu orang tersebut tidak menganggur. Menurut saya solusi yang paling tepat adalah edukasi, dan juga mengurangi akses masyarakat, mengurangi "affordability" dari rokok.

Solusi pertama atas dilema ini adalah untuk menghambat atau mempersulit penjualan rokok. Solusi ini menawarkan untuk melanjutkan produksi rokok, namun dengan meningkatkan biaya cukai rokok. Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan harga rokok sehingga mengurangi "affordability" atau keterjangkauan rokok, terutama bagi masyarakat kelas bawah. Maka dengan harga yang lebih tinggi, diharapkan bahwa konsumsi dan pembelian masyarakat akan rokok akan menurun. Dengan penjualan yang menurun, akhirnya produsen rokok sendiri akan mengurangi produksi dan akan terjadi penurunan produksi dan konsumsi rokok. Meskipun solusi ini sebenarnya bergantung pada daya beli masyarakat, solusi ini bisa menjadi langkah pertama untuk menekan industri rokok.

Solusi kedua atas dilema ini adalah untuk melakukan pendekatan edukasi yang menyeluruh terkait dengan bahaya dan efek negatif dari rokok. Meskipun saat ini, bahkan dalam kemasan rokok pun diberikan peringatan secara eksplisit mengenai bahaya dan efek samping dari rokok. Menurut saya, edukasi terhadap bahaya dan efek negatif dari rokok masih kurang, khususnya terhadap anak-anak. Hal ini karena tentunya anak-anak, terutama remaja akan rentan terpengaruh oleh iklan dan lingkungan. Jika ia tidak mengetahui bahaya rokok, maka pada akhirnya ia akan terpengaruhi dan masuk ke pola candu rokok. Maka menurut saya edukasi ini menjadi langkah kedua untuk menekan industri rokok.

Solusi ketiga yang sangat berkaitan dengan solusi ketiga adalah pemberlakuan peraturan seperti yang saat ini sedang dibuat yaitu  rencana revisi Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 (PP 109/2012) yang menekan industri rokok yang digabung dengan edukasi, dan pembukaan bidang pekerjaan baru serta bantuan pemerintah kepada tenaga kerja yang sebelumnya bekerja di industri rokok. Rencana revisi peraturan pemerintahan No. 109 tahun 2012 (PP 109/2012) bisa dibilang akan sangat menekan produksi rokok. Bahkan menurut ketua Umum FSP RTMM-SPSI Sudarto, rencana revisi tersebut merampas hak-hak pekerja. Maka dari itu, pemberlakuan ini harus digabungkan dengan edukasi untuk mengasah kemampuan rokok sehingga bisa melakukan pekerjaan di industri lainnya dan pembukaan lapangan pekerjaan baru, sehingga kemampuan baru tersebut dapat digunakan dan dapat menghasilkan uang bagi mereka dan keluarga mereka. Melalui langkah ini, akhirnya produksi rokok dapat benar-benar ditekan sehingga berkurang secara dramatis tanpa menyebabkan pengangguran yang signifikan melalui program edukasi dan pembukaan lapangan pekerjaan baru di pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun