Mohon tunggu...
Gregorius Wisnu Nugroho
Gregorius Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Elementary School Teacher Education at the Indonesian Education University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Seni Musik untuk Bahan Ajar Pembelajaran Berdasarkan Budaya Seni dengan Konteks Kreatif SD/MI bagi Siswa

31 Desember 2021   10:47 Diperbarui: 31 Desember 2021   10:57 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelaksanaan kelas seni

Musik merupakan salah satu syarat pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Jika diharapkan tumbuh dan berkembangnya kreativitas siswa melalui pembelajaran seni musik, keduanya merupakan prasyarat sekaligus. Dan hal tersebut tentunya ditandai dengan proses belajar siswa yang aktif. Data yang diperoleh terkait dengan keterampilan tersebut menunjukkan bahwa  guru  masih mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran  musik yang secara umum terlihat memenuhi persyaratan tersebut.

Hambatan yang mendasar adalah: (1) Akuisisi subjek. (2) Perancangan kegiatan pembelajaran, dan (3) Penggunaan dan pengembangan media pembelajaran  diperlukan untuk pembelajaran seni musik. Cara Mengajar Musik Pemilihan metode pembelajaran sangat dibutuhkan guru untuk membentuk proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan ketepatan pilihan metode pembelajaran mempengaruhi efektifitas pencapaian kemampuan belajar yang telah ditetapkan. Pembelajaran seni musik memerlukan kombinasi metode yang berbeda, terutama jika pembelajaran yang dilakukan berfokus pada pemberian pengalaman musik kepada siswa.

Pemilihan metode pembelajaran yang dilakukan oleh  guru berdasarkan temuan menunjukkan bahwa pada umumnya guru menggunakan metode mengajar, demonstrasi, dan praktik. Metode ceramah digunakan oleh  guru untuk menyampaikan berbagai informasi tentang materi. Metode demonstrasi, di sisi lain, dipraktikkan oleh guru yang mengajarkan materi latihan musik seperti menyanyi dan berlatih alat musik. Latihan musik Proses pembelajaran  yang berlangsung menitikberatkan pada strategi pelatihan telinga, sehingga siswa sangat mengandalkan keteladanan guru untuk bahan ajar baru yang dilakukan secara demonstrasi.

Keterampilan akademik guru  musik untuk anak-anak yang  mempengaruhi  hasil belajar siswa. Akibatnya, setiap guru  menentukan kemampuan yang harus dicapai siswa dengan keterampilannya. Oleh karena itu, jenis materi dan kedalaman materi yang dicapai siswa akan bervariasi dari kelas ke sekolah. Kriteria keutuhan minimal (KKM) yang ditetapkan guru untuk pembelajaran  musik  berkisar antara 60 hingga 70. Hasil belajar yang dicapai siswa berkisar antara 60 hingga 90.

Analisis data yang ada menunjukkan oleh guru bahwa beberapa kelas mengungguli siswa, menghasilkan standar minimum integritas. Upaya perbaikan  melalui pendidikan remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar musik  dilakukan oleh beberapa  guru saja. Tersedianya fasilitas belajar
 Ketersediaan fasilitas pembelajaran musik sangat penting bagi guru dalam merancang dan menyampaikan pembelajaran. Selain itu, pembelajaran seni musik berdasarkan ciri dan standar kemampuan memerlukan kreativitas guru untuk menggunakan dan mengembangkannya. Ketersediaan buku sumber, buku teks, alat musik, dan media pendukung pembelajaran seni musik lainnya dijelaskan di bawah ini sehubungan dengan sarana pembelajaran seni musik yang dipertimbangkan dalam penelitian ini. Akibatnya, diperlukan kemandirian sekolah dan guru dalam memilih bahan ajar yang sesuai dengan kriteria kompetensi, kebutuhan siswa, dan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, ketersediaan buku sumber dan buku pelajaran harus menjadi prioritas utama sebagai salah satu kebutuhan guru  bagi sekolah.

Data yang diperoleh dari penelitian ini pada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPS, IPA, pendidikan agama, dan bahasa Jawa telah diedit oleh beberapa penerbit  dalam bentuk buku teks dan lembar kerja siswa (LKS) menunjukkan bahwa Anda melakukannya. Namun, tidak ada perhatian yang diberikan pada perolehan seni budaya dan keterampilan, termasuk  pendidikan musik.

Akibatnya, guru  kesulitan  mengembangkan materi pembelajaran musik yang memenuhi standar kompetensi dan keterampilan dasar yang ada. Beberapa buku sumber  sekolah biasanya hanya berupa  kumpulan lagu-lagu kelas seni dan buku-buku yang diperoleh selama pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Akibatnya, guru tidak perlu menggunakannya untuk mengembangkan pembelajaran  musik  sesuai dengan persyaratan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jenis-jenis alat musik yang diperlukan untuk mempelajari seni musik di sekolah dasar, dikelompokkan menjadi alat musik, terdiri dari kelompok alat musik ritmik dan kelompok alat musik melodis. Instrumen ritmik digunakan di kelas 1-6 dan instrumen melodi digunakan di kelas 4-6.

Beberapa sekolah  memiliki dua  kelompok instrumen ini, sementara yang lain hanya memiliki  satu instrumen. Instrumen ritmik termasuk set instrumen rebana, set instrumen drum band, snare drum, dan bass drum. Saat ini, kelompok alat musik melodis meliputi soprano, pianica, berylla, dan keyboard recorder. Fasilitas Pendukung Lainnya Ada beberapa fasilitas pendukung yang dibutuhkan guru untuk berlatih pembelajaran musik, seperti ruang latihan musik dan perangkat elektronik (tape recorder, CD/VCD player, TV, dll). Tersedianya fasilitas pembelajaran tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa tidak semua sekolah yang termasuk dalam penelitian  memiliki ruangan khusus untuk pembelajaran seni musik. Di sisi lain, perangkat elektronik yang ada seperti tape recorder, pemutar CD/VCD, dan televisi milik beberapa sekolah belum pernah digunakan sebagai sarana  pembelajaran seni musik, apalagi medianya. Yang jelas sekolah-sekolah ini  umumnya  tidak memiliki kaset atau CD/VCD yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran musik. Undang-undang Nomor 19  tentang Standar Nasional Pendidikan Republik Indonesia tidak termasuk dalam satu mata pelajaran sebagai kebudayaan itu sendiri. Berisi semua aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, aspek budaya tidak diperlakukan secara terpisah, tetapi diintegrasikan ke dalam seni. Oleh karena itu, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pada dasarnya adalah pendidikan seni  berbasis budaya. Pemanfaatan lingkungan budaya dan alam  dalam kegiatan pembelajaran  musik jelas membutuhkan kreativitas guru. Sebesar apapun potensi budaya dan alam di sekitar sekolah, jika guru tidak dapat memasukkan dan memutakhirkannya ke dalam struktur pembelajarannya, maka pelaksanaan pembelajaran seni musik sebagai salah satu mediasi antara seni dan budaya akan menjadi sangat penting. Pemanfaatan lingkungan budaya dan alam untuk mendukung kegiatan pembelajaran musik belum disosialisasikan oleh  guru. Jelas bahwa perhatian belum diberikan pada kelimpahan lagu diwilayah Jawa Tengah, jenis alat musik tradisional (calung, angklung, gamelan Jawa, dll), dan  potensi alam guru yang ada. Meskipun sebagian dari mereka menggunakan salah satu  alat musik tradisional (rebana). Sayangnya, instrumen ini hanya digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler dan tentu saja hanya  beberapa siswa yang hadir. Meskipun merupakan sejenis alat musik ritmis, namun sebenarnya  dapat digunakan secara bebas sebagai media pembelajaran di dalam kelas (keras).

Evaluasi dalam belajar bermain musik
 Penilaian pembelajaran adalah kegiatan guru yang bertujuan untuk menentukan apakah proses belajar yang dilakukan dapat mencapai kemampuan yang diharapkan. Salah satunya dapat dilakukan dengan mengukur (mengevaluasi) tingkat prestasi belajar siswa yang dilakukan pada ujian akhir semester dan ujian  semester. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran seni musik di sekolah  sesuai dengan standar kompetensi dan kemampuan dasar yang diberikan secara alami tergantung pada kemampuannya dalam menginterpretasikan kurikulum, perolehan materi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, dan desain pembelajaran. Oleh karena itu, kesulitan dan hambatan yang dihadapi guru dalam melakukan pembelajaran musik menyebabkan strategi guru yang berbeda dalam menilai hasil belajar. Ragam ini cocok untuk menentukan kemampuan belajar mengukur dan jenis tes yang digunakan. Hasil studi kemampuan yang diukur menjelaskan bahwa  guru  menyesuaikan diri dengan pengetahuan dan kemampuan musiknya dalam menentukan kemampuan yang diukurnya. Bagi guru yang umumnya kesulitan belajar musik, mereka hanya fokus pada keterampilan menyanyi. Namun pemilihan jenis lagu yang digunakan sebagai materi pembelajaran berkaitan dengan lagu-lagu yang diatur dalam kurikulum.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan belajar musik, kemampuan yang diukur meliputi teori musik dan praktik musik. Meskipun evolusi pencapaian kompetensi yang ditetapkan tidak sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi  yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun